pasca persalinan umumnya dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu postpartum blues, depresi postpartum, dan psikosis postpartum.
Postpartum blues adalah suatu tingkat keadaan depresi bersifat sementara yang dialami oleh kebanyakan ibu yang baru melahirkan karena perubahan
tingkat hormon, tanggung jawab baru akibat perluasan keluarga dan pengasuhan terhadap bayi.
Depresi postpartum kelanjutan dari postpartum blues yang makin parah dan tidak boleh diabaikan.
Psikosis postpartum gejala ini berlanjut lebih dari dua minggu, maka dapat menjadi tanda terjadinya gangguan depresi yang lebih berat Iskandar,
2004. b.
Pendarahan Hasil penelitian didapat secara umum bahwa dari 58 orang Ibu yang
mengalami anemia saat kehamilan, yang mengalami perdarahan saat melahirkan sebanyak 42 orang 72,4, sedangkan yang tidak mengalami perdarahan saat
melahirkan sebanyak 16 orang 27,6. Selain itu dari 62 orang Ibu yang tidak mengalami anemia saat kehamilan, yang mengalami perdarahan saat melahirkan
sebanyak 18 orang 29, sedangkan yang tidak mengalami perdarahan saat melahirkan sebanyak 44 orang 71, Rosmiyati, 2014.
2.4 Budaya dalam Perawatan Pasca Melahirkan
1. Definisi Budaya
Budaya berasal dari sangskerta buddhayah yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi”atau “akal” semua hal-hal yang berkaitan dengan akal.
Universitas Sumatera Utara
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat Syafrudin, 2009. Kebudayaan adalah sebuah konsep yang defininya sangat beragam.
Kebudayan umumnya digunakan untuk seni rupa, sastra, filsafat, ilmu alam, dan music, yang menunjukkan semakin besarnya kesadaran bahwa seni dan lmu
pengetahuan dibentuk oleh lingkungan Usman, 2003. Variasi biasa terlihat diantara kultur. Variasi eksis dengan kultur. Variasi ini sering berhubungan
dengan faktor sosial ekonomi dan pendidikan. Efek dari perbedaan kultur dan individual pada perawatan kesehatan. Persalinan merupakan tantangan bagi
perawat untuk mengevaluasi kembali harapan tentang pelayanan kesehatan. Perawat perlu mengetahui isu-isu dari berbagai macam-macam kultur
dalam memberikan pelayanan kesehatan serta meletakkan perhatian pada kompetensi kultural berupa keterampilan dan pengetahuan penting untuk
memahami dan mengapresiasikan perbedaan kultur dan dapat mengaplikasikan keterampilan praktek klinik Arlene Gloria, 2001.
2. Aspek Budaya Dalam Perawatan Masa Nifas
Kebudayaan maupun adat istiadat dalam masyarakat indonesia ada yang menguntungkan, ada pula yang merugikan bagi status kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin maupun ibu nifas Syafrudin, 2009. Faktor yang paling mempengaruhi status kesehatan masyarakat terutama ibu
hamil, bersalin dan nifas adalah faktor lingkungan yaitu pendidikan disamping faktor-faktor lainnya. Jika masyarakat mengetahui dan memahami hal-hal yang
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi status kesehatan tersebut maka diharapkan masyarakat tidak melakukan kebiasaanadat istiadat yang merugikan kesehatan khususnya bagi ibu
hamil, bersalin dan nifas syafrudin. 2009. Pengaruh sosial budaya sangat jelas terlihat pada ibu hamil dan keluarga yang
menyambut masa-masa kehamilan. Upacara upacara yang diselenggarakan mulai dari kehamilan 3 bulan, 7 bulan, masa melahirkan dan masa nifas sangat beragam
menurut adat istiadat daerah masing-masing syafrudin, 2009. Pada masyarakat Maluku, pantangan makanan pada masa nifas yaitu terong
agar lidah bayi tidak ada bercak putih, nenas, mangga tidak bagus untuk rahim Syafrudin, 2009.
Dari berbagai adat istiadat terlihat bahwa, upacara, penanganan bagi ibu hamil, melahirkan dan nifas berbeda-beda setiap wilayah dan menjadi gambaran
penting bagi bidan yang bertugas di wilayah seluruh indonesia. Oleh karena itu ilmu pengetahuan sosial kemasyarakat sangat penting dipahami oleh seorang
bidan dalam menjalankan tugasnya. Karena bidan sebagai petugas kesehatan yang berada digaris depan dan
berhubungan langsung dengan masyarakat, dengan latar belakang agama, budaya, pendidikan dan adat istiadat yang berbeda. pengetahuan sosial dan budaya yang
dimiliki oleh seorang bidan akan berkaitan dengan cara pendekatan untuk merubah prilaku dan keyakinan masyarakat yang tidak sehat, menjadi masyarakat
yang berprilaku sehat Syafrudin, 2009. Dalam budaya Karo cara perawatan Ibu Pasca Melahirkan yaitu setelah
mandi si Ibu diberikan param ke seluruh tubuhnya, setelah itu dipakaikan stagen
Universitas Sumatera Utara
yang dililitkan di pinggang untuk merampingkan pinggang ibu, lalu perawatan minum jamu untuk membersihkan darah kotor, dan untuk menhangatkan badan,
dan ASI nya lebih enak untuk si bayi nya. Pengertian param disini adalah obat pelumur seperti bedak basah yang dilumurkan pada bagian tubuh untuk
menghilangkan rasa pegal ketegangan urat atau terkilir.
2.5 Kerangka Teori