Proses Pelaksanaan Oukup PEMBAHASAN

Hal ini sesuai dengan yang peneliti nyatakan keseluruhan informan menyatakan bahwa bahan yang informan ketahui adalah rempah ratus, jeruk purut, jeruk kayu, lada, batang cekala sebagai tambahan dalam penggunaan oukup. Serta bawang merah, jahe, dan lada bahan yang digunakan untuk oukup dan kehigienisan dalam bahan-bahan oukup iu sangat dijaga dan kenyamanan untuk tempat melakukan oukup dirumah harus bersih agar kehigienisan nya terjaga saat beroukup. Tumbuhan obat tradisional adalah tumbuhan yang diketahui atau dipercaya masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional Zuhud et al. 1994. Tumbuhan obat telah digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Pengalaman nenek moyang kita dalam meramu tumbuhan untuk pengobatan tradisional telah diwariskan dari generasi ke generasi. Penggunaan tumbuhan secara tradisional untuk pengobatan di Indonesia kembali ke zaman prasejarah. Seni dan pengetahuan penggunaan tumbuhan sebagai obat diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi.

5.4 Proses Pelaksanaan Oukup

Penjelasan mengenai informan tentang oukup dapat dilihat pada matriks4.6. Salah satu informan menguraikan sebagai berikut, “Pertama bahan-bahan yang sudah lengkap dicuci dulu sampe bersih, lalu masukan semua bahan tersebut kedalam panci setelah itu direbus dulu sampai mendidih, setelah mendidih pancinya jangan dibuka dulu diletakkan di lantai lalu ambil tikar dan selimut setelah itu si ibu dibungkuskan pakai tikar dan ditutup dengan selimut dalam keadaan hanya memakai sarung saja, sedikit demi sedikit tutupnya dibuka dan diaduk perlahan-lahan agar uapnya dapat keluar dan mengenai tubuh informan, dan waktunya tidak ditentukan setelah ibu berkeringat sehingga pori-pori terbuka, lalu diberikan param ke seluruh tubuh Ibu agar ibu tidak mudah masuk angin dan badan jadi terasa enak saat tidur, sehabis oukup Universitas Sumatera Utara saya dianjurkan untuk minum air putih agar badan bisa stabil dengan keringat yang begitu banyak dikeluarkan. Sekitar 2-3 minggu lah dek baru bisa melakukan oukup karena saya melahirkan dengan normal. Saya beroukup itu sekitar 10 – 20 menit gitu lah dek… Ya itu waktu nya tidak ditentukan itu hanya menurut ketahanan tubuh masing- masing ibunya dilakukan 4 hari berturut-turut, kalau lebih dari 4 hari khasiat dari ramuan nya sudah berkurang dan aromanya juga sudah berkurang melakukan oukup itu dirumah sendiri lah dek karena memang dari dulu pun dirumah nya kami beroukup ” Hal ini juga diungkapkan informan berikutnya, “Prosesnya itu pertama setelah bahan-bahan nya dimasukkan kedalam panci lalu rebus hingga mendidih, sampai nanti uap nya sudah keluar sampai-sampai nanti sudah terasa wangi dari bahan-bahan yang sudah mendidih itu lalu angkat dan diletakkan dihadapan si ibu, setalah itu ibu dibungkus pakai tikar dan selimut yang tebal agar uapnya tidak keluar dan dihirup oleh si Ibu dan Ibu akan membuka tutup tempat memasak oukup secara perlahan sambil mengaduk agar uapnya tidak secara langsung mengenai Ibu, hal tersebut dapat dilakukan sampai si Ibu berkeringat sehingga ibu merasakan badannya terasa lebih ringan, dan oukup dilaksanakan selama empat hari berturut-turut, dan pada hari ke empat Ibu dapat keramas dengan menggunakan air rebusan rempah- rempah oukup yang sudah dimasak, setelah itu si Ibu dikuningi seluruh badannya agar menjadi lebih hangat. Sekitar 1 bulan gitu lah dek karena melahirkan dengan operasi Saya beroukup itu sekitar 10 – 20 menit gitu lah dek…. dilakukan 4 hari berturut-turut,saya melakukan oukup itu dirumah sendiri lah dek karena memang dari dulu pun dirumah nya kami beroukup ” Secara ilmiah penelitian yang menyatakan bahwa proses pelaksanaan oukup adalah setelah ramuan oukup mendidih diangkat, tutup pancinya jangan di buka dibuka dulu, setelah itu ambil tikar lalu dudukan informan yang mau di oukup di depan panci yang berisi rebusan, setelah itu lingkarkan tikar 3 kaki dan diatasnya letakkan selimut agar uap dapat ditahan melalui dinding tikar dan selimut. Sedikit demi sedikit tutupnya dibuka dan diaduk perlahan-lahan agar uapnya dapat keluar dan mengenai tubuh informan, dan waktunya tidak ditentukan asalkan informan sudah berkeringat dan basah, karena setiap orang Universitas Sumatera Utara berbeda-beda makanya waktunya tidak ditentukan asalkan tahan saja. Lalu informan diberikan kuning atau bisa juga disembur agar badan informan tetap hangat dan tidak mudah kedinginan. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Walujo dalam Lidya Sinuhaji 2014 cara perawatan ini kemudian di praktekkan secara turun temurun dan menjadi tradisi yang khas bagi orang Karo. Sesuai dengan perkembangan zaman, tradisi ini terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan.Walaupun perubahan yang ditemui ini adalah cara penggodongan dan teknik penguapannya, namun ramuan utama tidak banyak mengalami perubahan yang mendasar. Seandainya terdapat perkembangan jumlah jenis ramuan hanya sebatas pada ramuan alternatif dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan terutama struktur dan komposisi vegetasi di masing-masing wilayah, serta falsafah budaya yang melatarbelakanginya.

5.5 Alasan Melakukan Oukup