Analisa Data Eksperimental ANALISA DATA

BAB IV ANALISA DATA

4.1 Analisa Data Eksperimental

Dalam perhitungan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan NTU-efektifitas untuk secara teoritis karena nilai T

h,o

dan T

c,o

yang belum diketahui sehingga dilakukan beberapa iterasi, hal tersebut berbeda dengan perhitungan data secara eksperimental. Pada pengujian telah didapat nilai T

h,o

dan T

c,o

yang diukur oleh thermocouple sehingga untuk menentukan nilai efektifitasnya tidak perlu menggunakan iterasi. Setelah kedua data dihitung makan keduanya akan dibandingkan yaitu data yang diambil dari lapangan yang meliputi temperatur fluida panas oli keluar T

h,o

dan temperatur fluida dingin air keluar T

c,o

terhadap hasil perhitungan secara teori dengan metode NTU, yang selanjut akan diperoleh efektifitas alat penukar kalor tersebut. Perpindahan panas dalam sebuah APK dipengaruhi oleh beberapa hal yang tidak terlalu berdampak besar untuk nilai perpindahan kalor totalnya. Sehingga dalam menghitung temperatur keluar fluida hal tersebut diasumsikan tidak ada kehilangan panas yang terjadi pada APK karena permukaan luarnya telah diisolasi dan pada proses pengujian diasumsikan laju aliran kedua fluida adalah konstan. Pada sub bab 3.3 yaitu telah ditentukan besar variabel yang telah ditentukan baik itu temperatur fluida masuk APK dan laju aliran, maka variabel-variabel tersebut akan dihitung secara teoritis dengan menggunakan metode pendekatan NTU- ɛ. Dalam penelitian ini APK yang digunakan adalah tipe shell and tube dengan model aliran dan rangkaian APK seperti Gambar 4.1 berikut : Gambar 4.1 Skematik aliran fluida pada APK Universitas Sumatera Utara Seperti pada Gambar 4.1 oli panas yang mengalir melalui tabung APK akan masuk dengan dua arah aliran, pertama oli masuk dengan arah aliran yang berlawanan dengan arah aliran air yang mengalir pada cangkang, dan setelah itu oli akan dibelokkan alirannya untuk keluar dari APK dengan arah aliran yang sejajar dengan air pada cangkang dengan debit air dan debit oli yang telah ditentukan sesuai variasi pada tabel 3.2 dan juga variasi suhu oli masuk APK. Temperatur air yang masuk pada cangkang untuk mendinginkan oli dijaga konstan 27 o C. Sehingga untuk skematik distribusi suhu pada proses pendinginan oli diperoleh pada Gambar 4.2 sebagai berikut : Gambar 4.2 Skematik distribusi suhu Dari Gambar 4.2 terlihat jelas bahwa air mengalir dengan satu laluan dan oli mengalir dengan dua laluan yang berbeda arah. Untuk data eksperimental telah diperoleh temperatur keluar fluida dari hasil pembacaan alat ukur yang terdapat di lapangan, sehingga selanjutnya dilakukan perhitungan efektifitas alat penukar kalor. Perhitungan efektifitas dapat dilakukan dengan meggunakan perbandingan temperatur fluida pada sisi masuk dan sisi keluar yang telah diketahui. Untuk dapat menggunakan rumus efektifitas yang tepat, dilakukan terlebih dahulu perhitungan C min dan C maks. Dengan diperoleh hasil perhitungan C min dan C maks maka akan dapat digunakan rumus efektifitas yang tepat. Untuk spesifikasi oli secara eksperimental digunakan data yang terdapat pada Tabel 3.1 untuk dianalisis. Universitas Sumatera Utara Eksperimen dilakukan sebanyak 48 kali percobaan sesuai dengan variasi, dan berikut adalah Tabel 4.1 untuk hasil data AA1 yang diperoleh dari alat ukur