BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Temperatur oli keluar dari APK pada eksperimental cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan temperatur oli keluar dari APK pada perhitungan
teoritis. Sementara itu temperatur air keluar dari APK pada eksperimental cenderung lebih rendah dibandingkan dengan temperatur air keluar dari
APK pada perhitungan teoritis. 2. Keefektifan maksimum APK dalam mendinginkan oli secara
eksperimental diperoleh sebesar 60,2 pada kapasitas aliran oli 60 ljam, temperatur oli masuk 60,1°C dan kapasitas aliran air 540 ljam, temperatur
air masuk 27°C. Sedangkan efektifitas secara teoritis sebesar 62,91 pada kapasitas aliran oli 60 ljam, temperatur oli masuk 60°C dan kapasitas
aliran air 540 ljam, temperatur air masuk 27°C. 3. Diperoleh nilai efektifitas APK shell and tube dalam mendinginkan oli
secara eksperimental selalu lebih rendah bila dibandingkan dengan hasil perhitungan efektifitas secara teoritis menggunakan metode NTU-
ε
.
4. Semakin cepat laju aliran massa air dalam mendinginkan oli maka semakin tinggi efektifitas yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya. Selain
itu semakin cepat laju aliran massa oli maka efektifitas yang dihasilkan akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya.
5. Temperatur oli keluar APK yang diperoleh secara eksperimental memenuhi standart operasi minyak pelumas, dengan temperatur oli keluar
APK terendah berada pada efektifitas maksimum yaitu 40,67
o
C.
5.2 Saran
1. Dalam melakukan pengumpulan data eksperimental, kondisi cangkang harus diperhatikan dengan baik supaya tidak terdapat udara terperangkap
yang mempengaruhi proses perpindahan panas pada tabung.
Universitas Sumatera Utara
2. Kapasitas aliran kedua fluida sebaiknya dijaga konstan agar dapat memperoleh hasil perhitungan efekftifitas yang lebih akurat.
3. Alat ukur yang digunakan sebaiknya alat ukur digital yang dapat langsung bersentuhan dengan fluida sehingga hasil pengukuran lebih akurat.
4. Dalam memasang alat ukur, sebaiknya jangan menyentuh dinding pipa melainkan hanya menyentuh fluida yang ada dalam pipa sehingga
pengukuran tidak dipengaruhi temperatur dinding pipa. 5. Diperlukan pengembangan alat penukar kalor shell and tube yang lebih
mendalam dengan menambahkan buffels dan jumlah tabung untuk memperoleh efektifitas yang lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA