antara 500 -1.000 meter dari permukaan laut yang meliputi Kecamatan : Girimulyo, Nanggulan, Kalibawang dan Samigaluh. Wilayah ini penggunaan tanah diperuntukkan
sebagai kawasan budidaya konservasi dan merupakan kawasan rawan bencana tanah longsor. 2. Bagian Tengah yang merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 100m
sampai dengan 500 meter dari permukaan air laut yang meliputi Kecamatan : Sentolo, Pengasih, dan Kokap. Daerah bagian ini tergolong berombak dan bergelombang merupakan
peralihan dataran rendah dan perbukitan. 3. Bagian Selatan yang merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 sampai dengan
100 meter dari permukaan air laut yang meliputi Kecamatan : Temon, Wates, Panjatan, Galur dan Lendah. Daerah bagian ini apabila musim penghujan merupakan kawasan rawan bencana
banjir. Luas wilayah Kabupaten Kulon Progo adalah 58.627,54 hektar, secara administratif
terbagi menjadi 12 kecamatan yang meliputi 88 desa dan 930 dusun. Dari luas tersebut 24,89 berada di wilayah Selatan yang meliputi kecamatan Temon, Wates, Panjatan dan Galur,
38,16 di wilayah tengah yang meliputi kecamatan Lendah, Pengasih, Sentolo, Kokap, dan 36,97 di wilayah utara yang meliputi kecamatan Girimulyo, Nanggulan, Kalibawang dan
Samigaluh. Luas kecamatan antara 3.000 - 7.500 Ha dan yang wilayahnya paling luas adalah kecamatan Kokap seluas 7.379,95 Ha sedangkan yang wilayahnya paling sempit adalah
kecamatan Wates seluas 3.200,239 Ha. sumber: diolah dari
Kabupaten Kulon Progo dalam Angka 2010
, hal. 3 dan dari
http:www.kulonprogokab.go.idv2Kondisi-Umum ; 2011
b. Pembagian Wilayah Administratif
Kabupaten Kulon Progo memiliki wilayah administratif yang dibagi menjadi 12 kecamatan. Berikut ini adalah nama-nama kecamatan beserta luas wilayah masing-masing
kecamatan di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2009:
Tabel 11 Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo
menurut Luas Wilayah Tahun 2009 No.
Kecamatan Luas Ha
Prosentase
1. Temon
3.629.890 6,191
2. Wates
3.200.239 5,459
3. Panjatan
4.459.230 7,606
4. Galur
3.291.232 5,614
5. Lendah
3.559.192 6,071
6. Sentolo
5.265.340 8,981
7. Pengasih
6.166.468 10,518
8. Kokap
7,379.950 12,588
9. Girimulyo
5.490.424 9,365
10. Nanggulan
3.960.670 6,756
11. Kalibawang
5.296.368 9,034
12. Samigaluh
6.929.308 11,819
Total 58.627.512
100,000
sumber:
Kabupaten Kulon Progo dalam Angka 2010
, hal. 9 c. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Pada tahun 2009, jumlah penduduk di Kabupaten Kulon Progo tercatat sebanyak 374.921 jiwa dengan rincian penduduk laki-laki sebanyak 183.892 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 191.029 jiwa. Jumlah ini hanya mengalami kenaikan sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2008 sebanyak 374.783 jiwa dengan
rincian penduduk laki-laki sebanyak 183.906 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 190.877 jiwa. Kepadatan penduduk di Kabupaten Kulon Progo tercatat 633 jiwa
per
km
2
.
Kabupaten Kulon Progo dalam Angka 2010
, hal. 57 dan 65.
B. Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 1. Pariwisata DIY secara Umum
Provinsi DIY selama ini dikenal sebagai kota pendidikan, kota budaya dan kota pariwisata, selain dari sisi sejarah juga dikenal sebagai kota perjuangan. Kekayaan dan
potensi alam dan budaya yang ada di Yogyakarta menjadikan provinsi ini berkembang pesat sebagai salah satu daerah tujuan wisata terkenal di Indonesia dan juga dunia. Beberapa
pesona wisata yang dimiliki Provinsi DIY yang sudah sangat terkenal adalah Keraton Yogya atau
Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat , Malioboro, Candi Prambanan dan Candi Boko,
Kaliurang, Gunung Merapi, Makam Raja-raja Mataram di Imogiri, dan pantai-pantai di sepanjang Laut Selatan, khususnya Pantai parangtritis. Yang tidak kalah terkenalnya adalah
adat-istiadat dan kesenian tradisionalnya yang sampai sekarang masih tetap terjaga baik yang membuat provinsi ini juga dikenal sebagai kota budaya. Kehadiran obyek-obyek wisata di
atas didukung oleh kondisi Provinsi DIY yang relatif aman dan nyaman, hal ini sudah berulang kali teruji ketika kondisi keamanan negara Indonesia sedang bermasalah, isalnya
ketika terjadi berbagai pengeboman di beberapa wilayah di Indonesia. Sebagai kota yang dijuluki Indonesia Mini karena dihuni oleh masyarakat yang dapat dikatakan berasal dari