Patofisiologi Rheumatoid Artritis RA .1 Defenisi Rheumatoid Artritis

10 5 Lingkungan Banyak faktor lingkungan yang mempengaruhipada penyakit rheumatoid arthritis, meskipun tidak ada objek spesifikyang diidentifikasikan sebagai masalah utama. Merokok adalah salahsatu faktor resiko dari keparahan rheumatoid arthritis pada populasitertentu.Tetapi alasan pengaruh rokok terhadap sinovitis belumsepenuhnya didefinisikan, tetapi rokok dapat mempengaruhi sistemkekebalan bawaan di jalan nafas Firestein et al., 2005.

2.4.4 Patofisiologi

Rheumatoid arthritis sering disebut radang selaput sinovial.Penyebab dari rheumatoid arthritis masih belum jelas, tetapi produksifaktor rheumatoid RFS oleh sel-sel plasma dalam sinovium danpembentukan lokal kompleks imun sering berperan dalam peradangan.Sinovium normal tipis dan terdiri dari lapisan-lapisan fibroblastsynoviocytes dan makrofag.Pada penderita rheumatoid arthritis sinoviummenjadi sangat tebal dan terasa sebagai pembengkakan di sekitar sendidan tendon. Sinovium berproliferasi ke dalam lipatan, lipatan inikemudian dipengaruhi oleh berbagai sel inflamasi diantaranya polimorf yangberpindah melalui jaringan ke dalam sel sendi, limfosit dan plasma sel.Lapisan sel sinovium menjadi menebal dan hiperplastik, kejadian iniadalah tanda proliferasi vaskuler awal rheumatoid arthritis. Peningkatanpermeabilitas pembuluh darah dan lapisan sinovial menyebabkan efusisendi yang mengandung limfosit dan polimorf yang hampir mati Kumarand Clark, 2009. Sinovium hiperplastik menyebar dari daerah sendi ke permukaantulang rawan.Penyebaran ini menyebabkan kerusakan pada sinoviumdan tulang rawan mengalami peradangan, kejadian ini menghalangimasuknya gizi ke dalam sendi sehingga tulang rawan menjadi menipis.Fibroblast dari sinovium berkembang dan tumbuh di sepanjangpembuluh Universitas Sumatera Utara 11 darah antara margin sinovial dan rongga tulang epifis dan dapat merusak tulang Kumar and Clark, 2009. Sistem kekebalan tubuh memiliki dua fungsi yaitu fungsi humoraldan sel dimediasi.Komponen humoral diperlukan untuk pembentukanantibodi.Antibodi ini diproduksi oleh sel-sel plasma yang berasal darilimfosit B. Faktor rheumatoid sendiri belum diidentifikasikan sebagaipatogen, jumlah antibodi yang beredar selalu berkolerasi dengan aktivitaspenyakit.Pasien seropositif cenderung lebih agresif dari pasienseronegatif.Imunoglobulin dapat mengaktifkan sistem komplemen.Sistem komplemen menguatkan respon imun dengan mendorongkemotaksis, fagositosis, dan pelepasan limfokin oleh sel mononuklear,yang kemudian dijabarkan ke dalam T limfosit Dipiro et al., 2008 Proses awalnya, antigen bakteri, mikroplasma atau virusmenginfeksi sendi akibatnya terjadi kerusakan lapisan sendi yaitu padamembran sinovial dan terjadi peradangan yang berlangsung terus-menerus. Peradangan ini akan menyebar ke tulang rawan kapsul fibromaligament tendon. Kemudian terjadi penimbunan sel darah putih danpembentukan pada jaringan parut sehingga membran sinovium menjadi membesar dan menebal.Terjadinya pembesaran dan penebalan inimenyebabkan aliran darah yang masuk ke dalam sendi menjaditerhambat. Keadaan seperti ini akan mengakibatkan terjadinya nekrosisrusaknya jaringan sendi, nyeri hebat dan deformitas perubahan bentukDipiro et al., 2008. Sendi yang paling sering terkena rheumatoid arthritis adalah sendi pada tangan, pergelangan tangan dan kaki.Selain itu, siku, bahu, pinggang,lutut dan pergelangan kaki.Peradangan kronis dengankurangnya program latihan yang memadai bisa berpengaruh padahilangnya rentang gerak, pengecilan jaringan otot, kelemahan dan perubahan bentuk.Keterlibatan tangan dan pergelangan tangan adalah umum pada pasienrheumatoid arthritis.Keterlibatan tangan dimanifestasikan dengan nyeri,pembengkakan, ketidakstabilan, dan pengecelan jaringan otot dalam fase kronis.Kesulitanfungsional ditandai dengan Universitas Sumatera Utara 12 berkurangnya gerakan motorik halus.Perubahan bentuk tangan dapat dilihat dengan peradangan kronis, perubahan inidapat mengubah mekanisme fungsi tangan dan mengurangi kekuatanpegangan, hal ini membuat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari Dipiro etal., 2008.

3.4.5 Sendi-sendi Yang Terkena Rheumatoid Arthritis