Multikolinearitas Heteroskedastisitas Prosedur Analisis Data

65 Bila Z 2 signifikan secara statistik maka kita menolak model yang benar adalah log-linear atau dengan kata lain, bila Z 2 signifikan maka model yang benar adalah linear. Selanjutnya terhadap hasil analisis regresi yang memiliki model yang terbaik hasil yang dipilih selanjutnya akan dilakukan pengujian sebagai berikut:

b. Uji Asumsi Klasik

Selain uji signifikansi yang telah disampaikan di atas, juga dilakukan pengujian ekonometrik untuk memastikan bahwa model yang telah dibuat terhindar dari asumsi klasik, antara lain:

1. Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna mendekati sempurna antara beberapa atau semua variabel bebas. Hal tersebut merupakan suatu masalah yang sering muncul dalam ekonomi karena dalam ekonomi, sesuatu tergantung pada sesuatu yang lain everything depends on everything else. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, dilakukan pengujian dengan metode auxillary regression yang diambil dari Klien’s rule of thumb Gujarati, 2003 yaitu membandingkan nilai R 2 a pada regresi antara variabel dependen dengan semua variabel bebas dengan R 2 pada regresi 66 antar variabel bebas yang satu dengan variabel bebas lainnya. Apabila nilai R 2 a R 2 berarti tidak terjadi gejala multikolinearitas. Apabila nilai R 2 a R 2 berarti terjadi gejala multikolinearitas.

2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi jika gangguan muncul dalam fungsi regresi yang mempunyai varian yang tidak sama sehingga penaksir OLS tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun sampel besar tetapi masih tetap tidak bias dan konsisten. Ada beberapa metode untuk dapat mendeteksi ada tidaknya masalah heterokedastisitas dalam model empiris, seperti menggunakan uji Park 1966, uji Glejser 1969, uji White 1980, uji Breusch- Pagan Godfrey. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini akan menggunakan uji Glejser dan uji Park. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam uji Glejser antara lain: 1. Melakukan regresi atas model yang digunakan dengan menggunakan OLS yang kemudian diperoleh nilai residualnya. 2. Nilai residual yang didapat dari hasil regresi kemudian dimutlakkan, lalu diregresikan dengan variabel independen, seperti model dibawah ini : 67 i i v X X X X u + + + + + = 5 5 4 4 2 3 1 2 1 ˆ b b b b b 3. Dilakukan uji secara statistik apakah i b berpengaruh secara statistik atau tidak. Jika hasil regresi menunjukkan i b tidak signifikan pada derajat signifikansi 5, maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika i b signifikan pada derajat signifikansi 5, maka terjadi masalah heteroskedastisitas. Untuk dapat mengaplikasikan uji Park, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu : 1. Melakukan regresi atas model yang digunakan dengan menggunakan OLS yang kemudian diperoleh nilai residualnya. 2. Nilai residual yang didapat dari hasil regresi kemudian dikuadratkan, lalu diregresikan dengan variabel independen, seperti model dibawah ini : i i v X X X X u + + + + + = 5 5 4 4 2 3 1 2 1 2 ln ln ln ln ln b b b b b 3. Dilakukan uji secara statistik apakah i b berpengaruh secara statistik atau tidak. Jika hasil regresi menunjukkan i b tidak signifikan pada derajat signifikansi 5, maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Sebaliknya, 68 jika i b signifikan pada derajat signifikansi 5, maka terjadi masalah heteroskedastisitas.

3. Autokorelasi