Perencanaan Pengembangan Wisata Pantai Glagah

100

8. Perencanaan Pengembangan Wisata Pantai Glagah

Penyusunan rencana pengembangan wisata pantai Glagah didasarkan pada peraturan Bupati Kulon Progo No.40 tahun 2005 RTRK Pantai Selatan 2005-2015 yang di dalamnya terdapat peta rencana dan eksisting pemanfaatan lahan kawasan pantai selatan Kabupaten Kulon Progo. Kawasan Pantai Glagah memiliki luas pengembangan sekitar 9,3 hektar Ha yang meliputi obyek-obyek sebagai berikut: a Laguna 3 Ha m 2 Pengembangan laguna seluas 3 Ha m 2 tersebut rencananya akan digunakan untuk mendirikan warung apung namun selain sebagai lokasi tempat didirikannya warung apung, laguna tersebut rencananya juga akan digunakan sebagai tempat melakukan kegiatan olah raga air rekreatif yakni parasailing dan perahu layar. b Koridor Glagah-Congot 2,5 Ha Pengembangan koridor atau jalan dari Pantai Glagah menuju Pantai Congot rencananya akan dikembangkan dengan melakukan pelebaran jalan, penambahan street furniture dan penambahan sign dan posting. Koridor Glagah-Congot tidak hanya dikembangkan seperti tersebut di atas saja, akan tetapi rencananya Koridor Glagah-Congot tersebut juga akan digunakan sebagai sarana mitigasi bencana. c Agrowisata 2 Ha d Hotel 0,8 Ha Dari pengembangan lahan seluas 9,3 Hektar Ha, rencana pengembangan kawasan wisata Pantai Glagah juga akan dikembangkan dari berbagai segi. Dari segi fasilitas dan jasa pariwisatanya akan dikembangkan beberapa pemanfaatan laguna 101 sebagai wisata kuliner, pengembangan kegiatan olah raga air parasailing, perahu layar, green belt sepanjang koridor Glagah-Congot, kegiatan agrowisata. Dari segi aksesabilitas akan dikembangkan jalur pedestrian, pelebaran jalan dan penambahan street furniture, penambahan sistem drainase terbuka pada beberapa bagian untuk kemudahan maintenance. Dari segi manajemen tata ruang direncanakan manajemen tata ruang mengacu pada aspek pengelolaanpemanfaatan ruang untuk aktivitas pelayanan wisata, informasi dan parkir. Aspek konservasi diarahkan pada laguna dengan menerapkan standar bangunan tepian air dan system pembuangan llimbah, pemanfaatan ruang dengan mengarahkan pada aspek keselamatan penanggulangan bencana. Dari rencana yang telah dihasilkan tersebut, setelah dijalankan ternyata belum terlihat realisasi dari rencana tersebut dengan baik. Kendala yang utama nampaknya karena belum adanya dana yang memadai untuk pembangunan sesuai perencanan yang ada. Karena meskipun Pantai Glagah merupakan obyek wisata berpengunjung dan berpendapatan terbesar di Kabupaten Kulon Progo, ternyata pantai ini juga memerlukan pengelolaan dan pemeliharaan terbesar terutama pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang sudah ada seharusnya perlu diperbaiki. Dengan demikian dana yang digunakan untuk pembangunan juga tidak sedikit. Untuk itu diharapkan peranan swasta atau investor juga dapat terlibat dalam pengembangan Pantai Glagah ini, misalnya dengan mengelola beberapa fasilitas rekreasi atau penunjang yang berada di dalamnya. 102

9. Strategi Pengembangan Pantai Glagah