32 value, yaitu aset yang memberi manfaat secara tidak langsung bagi pengguna
Rahardjo, 2003.
Disamping itu ada nilai lain yang disebut nilai opsi option value, yaitu fungsi lingkungan yang tidak memberikan manfaat saat ini baik langsung maupun
tidak langsung, tetapi merupakan aset berharga yang dapat dinikmati manfaatnya di masa yang akan datang. Selanjutnya aset lingkungan juga dapat dinilai berdasarkan
keberadaannya existence value dan nilai warisan bequest value. Nilai atas dasar kesenangan pleasure akan keberadaan sebuah aset lingkungan, tidak penting apakah
keberadaan aset itu mempunyai nilai atau tidak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai warisan adalah motif atau dorongan untuk mewariskan kepada anak
cucu atau generasi yang akan datang Rahardjo, 2003. Berbagai metode mengenai penilaian terhadap dampak lingkungan telah
dipraktikkan dalam beberapa proyek di berbagai negara. Suparmoko 2000 menjelaskan bahwa metode-metode tersebut pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam metode, antara lain:
1. Pendekatan Harga Pasar
a. Pendekatan Harga Pasar Sebenarnya
Pendekatan harga pasar sebenarnya atau biasa disebut pendekatan produktifitas banyak digunakan untuk menganalisis biaya atau manfaat suatu proyek.
Dalam menilai atau memberikan harga terhadap dampak suatu proyek, selama ada
33 harga pasar untuk produk atau jasa yang hilang atau timbul dari adanya suatu proyek.
Dengan adanya suatu proyek biasanya ada suatu produk atau jasa yang diciptakan dan dengan menggunakan harga pasar dari produk atau jasa tersebut akan diperoleh nilai
sumbangan manfaat dari proyek yang bersangkutan. Di sisi lain juga akan ada korban fisik atas hilangnya suatu produk atau aset
fisik yang timbul dari adanya suatu proyek, sehingga dengan menggunakan harga pasar akan dapat diperkirakan nilai biaya atau aset fisik yang timbul dari adanya suatu
proyek, sehingga dengan menggunakan harga pasar akan dapat diperkirakan nilai biaya atau korban dari proyek tersebut.
Disamping biaya atau korban, proyek tersebut juga akan menciptakan produk baru seperti peningkatan produksi pertanian, terciptanya kegiatan rekreasi air dan
pemandangan yang baru, maupun adanyan sistem pembangkit listrik tenaga air yang sebisa mungkin semuanya dinilai dengan menggunakan harga pasar. Namun
demikian ada produk-produk atau jasa tertentu yang tidak dapat dinilai dengan harga pasar, seperti nilai pariwisata, adanya pemandangan air waduk dan sekitarnya yang
sulit dinilai dengan harga pasar.
b. Pendekatan Modal Manusia
Pendekatan modal manusia human capital disebut juga dengan pendekatan nilai yang hilang forgone earning yang menggunakan harga pasar dan tingkat upah
untuk menilai sumbangan proyek terhadap penghasilan masyarakat. Pendekatan ini
34 digunakan untuk menilai sumberdaya manusia bila terjadi kematian, cacat tubuh
permanen dan sebagainya sebagai akibat dari adanya suatu proyek.
c. Pendekatan Biaya Kesempatan
Apabila data mengenai harga atau upah tidak cukup tersedia, biaya kesemapatan atau pendapatan yang hilang dapat dijadikan sebagai salah satu metode
alternatif. Pendekatan ini digunakan untuk menghitung biaya yang harus dikeluaran untuk melestarikan suatu manfaat dan bukan untuk memberikan nilai terhadap
manfaat itu sendiri.
2. Pendekatan dengan Nilai Barang Pengganti atau Barang Pelengkap