Berdasarkan semua hal diatas, bentuk diagram P vs v dari siklus yang sebenarnya tidak sama dengan bentuk diagram siklus ideal. Karena semua
penyimpangan tadi menimbulkan kerugian energi, hendaknya diusahakan agar siklus yang sebenarnya itu mendekati siklus udara yang ideal. Siklus yang ideal
pada saat ini biasa dipakai dalam perhitungan.
SUMBER : Arismunandar Wiranto, Penggerak
Mula Motor Bakar Torak
2.20 Parameter Performansi Mesin 2.20.1 Tekanan efektif rata-rata
mep
Selama siklus berlangsung,tempratur dan tekanannya selalu berubah – ubah. oleh karena itu sebaiknya dicari harga tekanan tertentu konstan yang
apabila mendorong torak sepanjan langkah dapat menghasilkan kerja persiklus yang sama dengan sikluus yang dianalisa. Tekanan tersebut dinamai ”tekanan
efektif rata – rata”, mep, yang diformalisasikan sebagai berikut.
Lit.7,Hal.57
......................... 2.7 Dimana :
mep = tekanan efektif rata – rata kPa V
d
= Volume langkah torak m
3
W
nett
= Kerja netto dalam satu siklus kJ
2.20.2 Daya Indikator W
i
Merupakan daya yang dihasilkan dalam silinder motor sehingga merupakan basis perhitungan atau penentuan efisiensi pembakaran atau besarnya
laju panas akibat pembakaran di dalam silinder.
n N
W W
nett i
× =
Lit.8,Hal.51
.................. 2.8 Dimana :
W
i
= Daya indikasi kW N
= Putaran mesin putarandetik n
= jumlah putaran dalam satu siklus,untuk empat tak n = 2 putaransiklus
d nett
V W
mep =
Universitas Sumatera Utara
2.20.3 Daya Poros Wb
Daya yang di hasilkan suatu mesin pada poros keluarnnya disebut sebagai daya poros brake horse power yang di hitung berdasarkan rumusan:
τ η
× ×
= N
W
b
2
. Lit.9,Hal.51
.................. 2.9 Dimana:
. b
W
=daya poros kW N
= putaran mesin putarandetik ι
= torsi Nm
Seperti yang telah diketahui, dari sejumlah gaya yang dihasilkan mesin,maka sebagian darinya dipakai untuk mengatasi gesekanfriksi antara
bagian – bagian mesin yang bergerak, sebagian lagi dipakai untuk mengisap udara dan bahan bakar serta mengeluarkan dalam bentuk gas buang.
2.20.4 Konsumsi bahan bakar sfc
Konsumsi bahan bakar didefenisikan sebagai jumlah bahan bakar yang di konsumsi persatuan unit daya yang dihasilkan perjam operasi. Secara tidak
langsung konsumsi bahan bakar spesifik merupakan indikasi efisiensi mesin dalam menghasilkan daya dari pembakaran bahan bakar.
b f
W m
sfc =
Lit.10,Hal.51
....................... 2.10 Dimana:
n nder
jumlahsili N
m m
f f
× ×
=
.
Dimana: sfc
= Konsumsi bahan bakar spesifik grkwh
f
m
.
= laju aliran rata – rata bahan bakar kgs m
f
= massa bahan bakar kg m
a
= massa udara kg
Universitas Sumatera Utara
2.20.5 Efisiensi termal η
th
Efisiensi termis suatu mesin didefenisikan sebagai perbandingan antara energi keluaran dengan energi kimia yang masuk yang dikandung bahan bakar
dalam bentuk bahan bakar yang dihisap ke dalam ruang bakar. Efisinsi termal sesuai defenisinya merupakan parameter untuk mengukur efisiensi bahan bakar.
1
2 1
T T
th
− −
=
η
Lit.11,Hal.51
................ 2.11 Dimana:
=
th
η
efisiensi termal
2.17.6 Efisiensi mekanis η