STRUKTUR GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI KABUPATEN TAPANULI SELATAN

Fithria Aldy : Prevalensi Kebutaan Akibat Trauma Mata Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2010. katarak senilis. 8,15 Keluhan berupa skotoma sentral, kromatopsia, metamorpopsia dan nyeri kepala. Sinar las yang terlalu lama dapat juga menyebabkan kelainan pada makula sehingga dapat menimbulkan penurunan penglihatan dengan skotoma sentral, defek lapangan pandang perifer yang kosentrik. 15 Terpapar sinar radiasi ion sangat berhubungan dengan ledakan nuklir, X –ray dan radio-isotop. Sinar X dan sinar laser dapat pula menyebabkan makulopati seperti sinar las dan sinar matahari. Radiasi ion pada mata dapat menyebabkan oedem, kemosis pada konjungtiva maupu n kornea keratokonjungtivitis radiasi , dermatitis radiasi pada kelopak mata, berkurangnya produksi air mata dan pada tahap lanjut juga dapat menyebabkan katarak radiasi. 8,15

2.2. STRUKTUR GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI KABUPATEN TAPANULI SELATAN

Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan salah satu daerah yang berada di Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Tapanuli Selatan berada pada 0° 10’– 1° 50’ Lintang Utara, 98°50’ – 100°10’ Bujur Timur dan 0 – 1.915 m di atas permukaan laut. Kabupaten Tapanuli Selatan menempati area seluas ± 12.261,55 km² yang terdiri dari 12 Kecamatan dan 503 Desa. Area Kabupaten Tapanuli Selatan di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah, di sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Madina,di sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Madina, dan di sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Riau dan Kabupaten Labuhan Batu. Berdasarkan luas daerah menurut kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan, luas daerah terbesar adalah kecamatan Sipirok Fithria Aldy : Prevalensi Kebutaan Akibat Trauma Mata Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2010. dengan luas 577,18 km2 atau 13,22 persen diikuti Kecamatan Sayurmatinggi dengan luas 519,60 km 2 atau 11,90 persen. Sedangkan luas daerah terkecil adalah Kecamatan Arse dengan luas 143,67 km 2 atau 3,29 persen dari total luas wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan. Seperti umumnya daerah – daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan termasuk daerah yang beriklim tropis. Sehingga daerah ini memiliki 2 musim yaitu : musim kemarau dan musim hujan. Berdasarkan Kabupaten Tapanuli Selatan Dalam Angka 2008, Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki jumlah penduduk sekitar 261.781 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 59,94 jiwa km 2 . Perkembangan jumlah penduduk tahun 2005, 2006, 2007, berkisar 261.664, 266.477, 261.781 dengan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2007 dibandingkan tahun 2005 adalah sebesar 1,83 . Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan meliputi 3 Rumah Sakit Umum Pemerintah. Sementara pada daerah Kecamatan dan Pedesaan Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2007 ini memiliki sarana kesehatan yang cukup memadai yaitu : 16 buah Puskesmas, 57 Puskesmas pembantu dan 547 buah Posyandu yang semuanya tersebar di tiap Kecamatan. Fithria Aldy : Prevalensi Kebutaan Akibat Trauma Mata Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2010. Banyaknya sarana pelayanan kesehatan menurut Kecamatan pada tahun 2007. Kecamatan Puskesmas Puskesmas Pembantu Balai Pengobatan Puskesmas Keliling Posyandu Batang Angkola 2 5 1 1 73 Sayurmatinggi 3 5 2 74 Angkola Timur 1 6 1 57 Angkola Selatan 1 5 1 26 Angkola Barat 1 9 2 1 40 Batang Toru 2 5 2 66 Marancar 1 3 1 29 Sipirok 1 12 2 1 49 Arse 1 2 1 30 Saipar Dolok Hole 2 4 1 2 73 Aek Bilah 1 1 1 30 Muara Batang Toru Sumber BPS. Prop. Sumut 2008 Tenaga Medis yang tersedia di Kabupaten Tapanuli Selatan, baik negeri maupun swasta ada 43 orang Dokter Umum, 10 orang Dokter Gigi dan 1 orang Dokter Spesialis. Dokter Spesialis Mata belum ada di Kabupaten Tapanuli Selatan tersebut. Fithria Aldy : Prevalensi Kebutaan Akibat Trauma Mata Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2010.

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFENISI OPERASIONAL