II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Tinjauan Pustaka
Istilah “Sayuran” biasanya digunakan pada tunas, daun, buah, dan akar tanaman yang lunak dan dapat dimakan secara utuh atau sebagian, segarmentah atau
dimasak Soedharmoedjian R, 1993; 2. Sayuran khas dataran rendah seperti kacang panjang, terung, bayam,
kangkung, dsb ditanam di wilayah dataran rendah. Dataran rendah dari pantai sampai ketinggian 450 m dpl suhu maksimumnya berada antara 27-30ºC, dan suhu
malam berada antara 22-25ºC. Intensitas penyinaran tinggi lamanya penyinaran. Jenis tanah sampai 200 m sebagian besar termasuk aluvial dan latosol
Sutarno H, 1995; 9. Oleh karena dataran rendah panas dan gampang menguapkan pupukair maka
kebutuhan air dan pupuk untuk sayur dataran rendah harus menjadi perhatian tersendiri. Tanpa air dan pupuk yang cukup , sulit tercapai hasil yang baik
Nazaruddin, 1999; 4. Pada saat ini tipe tanah untuk tanaman sayuran di Indonesia adalah tanah
lempung berpasir tipe andosol dan latosol dan tanah liat aluvial, sedangkan untuk tipe tanah sayuran di dataran rendah di Indonesia adalah latosol dan aluvial.
Tergantung atas ukurannya maka partikel tanah terbagi menjadi pasir, debu dan liat. Persentase dari partikel tanah ini akan menentukan kelas tekstur tanah dari ringan
sampai berat yaitu pasir, lempung berpasir, liat berpasir dan liat. Latosol adalah tanah lapukan lanjut dengan pengatusan bebas, biasanya berwarna merah atau
kuningcoklat. Tanah aluvial adalah tanah yang terbentuk dari bahan yang diendapkan
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
oleh angin atau sungai, biasanya berwarna abu-abukecoklatan Sutarno H, 1995; 35- 36.
Tanaman sayuran lebih baik tumbuhnya pada musim hujan diatas tanah ringan berpasir dari pada diatas tanah berat dan liat. Hal ini karena tanah ringan
berpasir mempunyai kapasitas penyimpanan air tanah yang lebih sedikit, drainasenya lebih mudah. Tetapi tanah berpasir ringan akan dapat kekurangan air karena daya
simpannya yang lebih rendah dari tanah liat, sedangkan tanah berat menjelang musim kemarau masih menyimpan air lebih banyak yang dapat digunakan untuk
pertumbuhan tanaman dalam berproduksi M.Thahrir.S dan Hadmadi, 1985; 79.
Agribisnis hortikultura bukan saja mampu sebagai sumber pertumbuhan baru di sektor pertanian, tetapi juga mampu menyerap banyak tenaga kerja dan
meningkatkan nilai tambah. Namun demikian juga diakui bahwa kendala untuk pengembangan argribisnis hortikultura ini masih terletak pada kendala yang itu.
Kendala itu juga seperti skala usaha yang kecil, lemahnya permodalan, terbatasnya teknologi yang digunakan dan sederhananya manajemen yang digunakan
Soekartawic, 1995 ; 127. Yang dimaksud dengan nilai tambah adalah nilai produk dikurangi dengan
nilai bahan baku dan bahan penunjang yang dipergunakan dalam proses produksi tersebut. Dengan kata lain, nilai tambah merupakan jumlah nilai jasa retrun
terhadap faktor produksi tetap, tenaga kerja dan keterampilan manajemen pengelolaan Sukirno S, 2003; 18.
Luas usaha tani yang dinyatakan dalam hektar hanyalah merupakan salah satu dari beberapa faktor yang menentukan besarnya perusahaan yang sedang dijalankan.
Faktor lainnya adalah jumlah tenaga kerja yang dikerahkan pada berbagai cabang
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
usaha. Faktor berikutnya adalah jumlah sarana yang dibeli untuk digunakan di dalam penyelenggaraan usaha tani itu. Tanaman intensif, seperti sayur-sayuran adalah
tanaman yang membutuhkan banyak tenaga kerja, pupuk dan seringkali pengairan Mosher..A.T, 1981; 71.
Usaha tani dalam operasinya bertujuan untuk memperoleh pendapatan, pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta dana untuk
kegiatan luar usaha tani untuk memperoleh tingkat pendapatan yang diinginkan, maka petani harus mempertimbangkan harga jual dari produksinya, melakukan semua
perhitungan terhadap semua unsur biaya dan selanjutnya meneruskan harga pokok hasil usaha taninya Hermanto.F, 1989; 23 .
Dalam melakukan usaha pertanian seseorang pengusaha atau petani akan selalu berpikir dalam mengalokasikan input seefisien mungkin untuk memperoleh
pendapatan dan keuntungan optimal. Dalam teori ekonomi prinsip yang demikian itu dinamakan meminimumkan input dan memaksimalkan output Soekartawi a ,
1989;18 . Dalam melaksanakan usahataninya dan meningkatkan produksi. Petani
mengorbankan sejumlah faktor-faktor produksi agar memperoleh pendapatan dari usaha taninya Mosher, A.T, 1987; 7.
Landasan Teori
Agribisnis adalah kegiatan yang utuh dan tidak terpisah satu kegiatan dengan kegiatan lain dari mulai proses produksi, pengolahan sampai proses pemasaran
Soekartawi c , 1995; 128 . Ada beberapa pola tanam yang bisa diterapkan pada sebuah lahan sayuran.
Pola tanam yang dipilih untuk diterapkan biasanya disesuaikan dengan maksud
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
penanaman. Selain itu juga disesuaikan dengan luas lahan, tenaga kerja, modal, aspek pasar, ataupun kultur bertani yang biasa dilakukan di daerah tersebut. Ada dua pola
tanam yang biasa dipakai petani, yakni monokultur dan tumpang sari Nazaruddin, 1999; 22.
Monokultur adalah Pola tanam dengan hanya menanam satu jenis tanaman, sedangkan penanaman beberapa jenis tanaman pada lahan produksi yang sama
disebut pola tanam majemuk atau pola tanam ganda multiple cropping. Pola tanam majemuk sangat beragam. Penanaman beberapa jenis tanam pada lahan yang sama
tetapi pada waktu yang berbeda atau secara bergiliran disebut rotasi tanaman. Penanaman beberapa jenis tanaman pada lahan yang sama dan pada waktu yang sama
disebut tumpang sari jika pengaturan jarak tanamnya jelas. Sedangkan jika tanpa jarak tanam yang jelas atau ditanam secara tidak beraturan disebut pola tanam
campuran mixed cropping Lakitan B, 1995; 18. Tumpang gilir adalah menanam lebih dari satu jenis tanaman pada lahan yang
sama, selama satu tahun untuk memperoleh lebih dari satu hasil panenan. Diversifikasi adalah penanaman beberapa jenis tanaman multiple cropping dengan
waktu tanam dan waktu panen yang berbeda Pracaya, 2002;17. Penggalaman bertani, jumlah tanggungan keluarga pendapatan usahatani
berpengaruh terhadap pemilihan pola tanam. Luas lahan, ketersedian tenaga kerja keluarga dan pendapatan usahatani berpengaruh terhadap pemilihan pola tanam,
semakin luas lahan yang diusahakan oleh petani maka petani akan memilih pola usahatani monokultur dan semakin sempit lahan yang dimiliki oleh petani maka
petani akan memilih pola usahatani diversifikasi. Semakin besar tenaga kerja keluarga yang tersedia maka petani akan memilih pola usahatani diversifikasi dan
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
semakin kecil tenaga kerja yang tersedia maka petani akan memilih pola usaha tani monokultur Lakitan B, 1995; 24.
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan sejumlah faktor produksi yang digunakan untuk
menghasilkan berbagai tingkat produksi produk tersebut. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari teori
produksi. Hukum tersebut menjelaskan tentang pokok dari hubungan diantara tingkat produksi dan faktor produksi untuk mewujudkan produksi tersebut Sukirno. S,
2003; 151. Di dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk dapat
dipengaruhi oleh satu atau beberapa faktor. Secara otomatis hubungan input dengan output digambarkan sebagai berikut : Y = f X1,X2,X3,…Xn dimana Y merupakan
produk yang dihasilkan dengan menggunakan faktor produksi seperti modal X1, tanah X2, tenaga kerja X3 dan faktor lain Xn yang artinya besar kecilnya Y
bergantung pada manajemen dalam penggunaan faktor X tersebut Prawirokusumo.S, 1990; 27 .
Kurva Produksi Total, Produksi Marjinal, dan Produksi
Ju ml
ah P
ro d
u ksi
A = Inflektion Point B = Optimum Point
C = Maximum Point I = Irrational Stage
II = Rational Stage III = Irrational Stage
A B
C
I II
II
Unit
TP AP
MP
Gambar 1. Kurva produksi total, produksi marjinal dan produksi rata-rata
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Masing-masing tahap I,II,dan III mewakili daerah I,II, dan III, yaitu suatu daerah yang menunjukkan elastisitas produksi yang besarnya berbeda-beda. Sumbu X
menandakan besaran faktor produksi dan sumbu Y mengukur produksi total. Pada saat kurva PT berubah arah pada titik A inflektion point maka kurva PM mencapai
titik maksimum. Inilah batas dimana hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang itu mulai berlaku. Di sebelah kiri kenakan hasil mulai bertambah, tetapi disebelah
kanan hasil menurun. Titik kurva PT mencapai maksimum dan titik ini bersamaan dengan saat dimana kurva PM memotong sumbu X, yaitu pada saat PM menjadi
negatif. Hukum hasil yang semakin berkurang menyatakan apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya terus menerus ditambah, pada mulanya produksi total
akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif.
Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya menurun. Keadaan tersebut digambarkan pada grafik di
atas Moehar daniel, 2002;131.
Kurva Biaya Total, Biaya Tetap, dan Biaya Variabel
Jumlah Produksi Biaya Produksi
TC VC
TC
Gambar 2. Kurva biaya total, biaya variabel dan biaya tetap
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Kurva FC bentuknya adalah horisontal karena nilainya tidak berubah walau berapapun benyaknya produksi. Sedangkan kurva VC bermula dari titik nol dan
semakin lama semakin bertambah tinggi ini menggambarkan ketika tidak ada produksi VC = 0 dan semakin besar produksi semakin besar nilai VC. Keadaan
tersebut dapat dilihat pada grafik diatas Sukirno.S, 2003; 211 . Analisis tentang biaya produksi akan meliputi biaya produksi total dan biaya
produksi variabel berubah-ubah . Biaya total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperolah produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya. Biaya
variabel biaya berubah-ubah adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Sedangkan biaya rata-rata
adalah biaya untuk memproduksi sejumlah produk tertentu dibagi dengan jumlah produk tersebut, baik itu biaya tetap ataupun biaya variabel. Biaya produksi adalah
sebagai kompensasi yang diterima oleh para pemilik faktor-faktor produksi, atau biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam proses produksi, baik secara tunai
maupun tidak tunai Moehar daniel, 2002;121. Hasil yang diperoleh oleh petani pada saat panen disebut pruduksi, dimana
satuan dari produksi hanya satuan berat dan biaya yang dikeluarkan disebut biaya produksi. Apabila petani ingin meningkatkan pendapatan maka harus mengurangi
biaya produksi. Ada beberapa konsep biaya dalam ilmu ekonomi yaitu :
1 Biaya total Fixed Cost adalah biaya yang tidak berubah mengikuti perubahan keluaran sebuah perusahaan. Dalam jangka pendek perusahaan
tidak mampu menghindarimengubahnya bahkan apabila produksinya nol.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
2 Biaya variabel Variabel Cost adalah biaya yang tergantung pada tingkat keluaran yang dipilih dengan kata lain biaya ini berubah-ubah mengikuti
kesibukan usaha tersebut. 3 Biaya total Total Cost adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan atau penjumlahan biaya tetap total dan biaya variabel tetap total. 4 Biaya tetap rata-rata Average Fixed Cost adalah biaya tetap total dibagi
kuantitas keluaran. Ketika keluaran naik, biaya tetap rata-rata menurun karena total yang sama ditanggung oleh kuantitas keluaran yang semakin besar.
5 Biaya variabel rata-rata Average Variabel Cost adalah biaya variabel total dibagi kuantitas keluaran.
6 Biaya total rata-rata Average Cost adalah biaya total dibagi kuantitas keluaran. ATC sama juga dengan jumlah biaya tetap rata-rata dan biaya
variabel rata-rata. 7 Biaya marginal Marginal Cost adalah naiknya biaya total yang diakibatkan
oleh memproduksi satu unit keluaran lagi. Biaya marginal mencerminkan perubahan biaya variabel serta menghitung biaya masukan tambahan yang
diperrlukan untuk memproduksi masing-masing unit keluaran berikutnya Sukirno.S, 2003; 57 .
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Kurva Penerimaan
Jumlah Produksi Jumlah Penerimaan
TC TR
Gambar 3. Kurva biaya dan penerimaan
Penerimaan usaha tani adalah total produksi yang dihasilkan oleh usahatani sayur mayur dikali harga jual. Dalam pengelolaan usahataninya, petani
akan menerima penerimaan dan pendapatan dari usahataninya. Dalam mengukur status ekonomi seseorang, dua ukuran yang sering digunakan adalah pendapatan
dan kekayaan. Pendapatan mengacu pada keuntungan profit . Pendapatan bersih adalah penerimaan dikurang dengan biaya produksi dalam satu kali periode
produksi. Secara grafik pendapatan maksimum oleh suatu usaha dapat ditunjukkan dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan
penerimaan seperti kurva diatas Samuelson, 2001; 264. Pendapatan usaha tani adalah penerimaan merupakan nilai harga jual
dikalikan dengan produksi. Sehingga pendapatan adalah penerimaan dikurang biaya produksi.ada beberapa pembagian tentang pendapatan yaitu :
a. Pendapatan bersih Net Income adalah pendapatan usaha dikurangi biaya. b. Pendapatan tenaga kerja Labour Income adalah jumlah seluruh penerimaan
dikurangi biaya pruduksi kecuali biaya tenaga kerja.
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
c. Pendapatan tenaga kerja keluarga Family’s Labour Income adalah total pendapatan tenaga kerja di tambah tenaga kerja dalam keluarga.
d. Pendapatan keluarga petani Family;s Income adalah pendapatan bersih di tambah nilai tenaga kerja keluarga Suharto P K, 1990;129-132.
Pendapatan kotor usahatani adalah ukuran hasil perolehan total sumber daya yang digunakan dalam usahatani. Pengeluaran total usaha tani didefinisikan sebagai nilai
semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan dalam produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja keluarga petani. Selisih pendapatan kotor usaha tani dan
pengeluaran total usaha tani disebut pendapatan bersih usaha tani Soekartawia, 1989;79-80 .
Prinsip optimalisasi penggunaan faktor produksi pada prinsipnya adalah bagaimana menggunakan faktor produksi seefisien mungkin. Dalam ilmu ekonomi
maka pengertian efisien dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu : a. Efisiensi teknis, suatu penggunaan faktor produksi dikatakan efisien secara
teknis kalau faktor produksi yang dipakai menghasilkan produksi yang maksimum.
b. Efisiensi alokatif, dikatakan efesiensi alokatif efisien harga kalau diniali dengan harga faktor produksi.
c. Efisiensi ekonomi, dikatakan efisiensi ekonomi kalau usaha pertanian tersebut mancapai efisiensi teknis dan sekaligus juga mencapai efisiensi harga
Soekartawia, 1989;48. Efisiensi teknis akan tercapai bila petani mampu mengalokasikan faktor
produksi. Bila petani mendapatkan keuntungan yang besar dari usaha taninya. Misalnya karena pengaruh harga maka petani tersebut dapat dikatakan
mengalokasikan faktor produksinya secara efisien harga. Cara seperti ini dapat
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
ditempuh, misalnya dengan membeli faktor produksi peda harga yang murah. Menjual hasil pada harga yang relatif dan sebagainya. Selanjutnya kalau petani
meningkatkan hasilnya dengan menekankan harga faktor produksi dan menjual hasilnya dengan harga yang tinggi, maka petani tersebut telah melakukan efisiensi
ekonomi. Dengan kata lain, petani melakukan efisiensi teknis dan efisiensi harga Moehar Daniel, 2002; 4 .
Sarana produksi pertanian saprotan terdiri atas bahan benih, pupuk, obat- obatan, peralatan, dan sarana lainnya yang digunakan untuk melaksanakan proses
produksi pertanian. Sarana-sarana ini harus dipersiapkan sebelum memulai kegiatan budidaya tanaman
Soekartawia, 1989;23. Analisis usaha tani tidak sekedar hanya untuk mengetahui jumlah modal yang
harus dikeluarkan ataupun persentase keuntungan. Namun, harus diperhitungkan pula titik balik modalBEP dan revenue cost ratio RC rasio .
Break event point BEP adalah suatu kondisi pada saat hasil usaha yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan. Jadi, pada kondisi ini usaha yang
dijalankan tidak mendapat keuntungan, tetapi juga tidak mengalami kerugian impas. Soeharto.P.K. 1990 ; 35 .
Cara menghitung BEP Produksi, ROI dan RC rasio adalah sebagai berikut
BEP produksi = biaya produksi Harga jual
ROI = Laba usaha tani x 100 Modal usaha tani
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
RC = Penerimaan Total
Biaya Suatu usaha dapat dikatakan layak apabila nilai revenue cost ratio RC rasio
lebih dari satu Hendro Sumarjono, 2004; 11. RC adalah singkatan dari Return Cost Ratio atau dikenal sebagai
perbandingan nisbah antara penerimaan dan biaya. Fixed cost biasanya diartikan sebagai biaya
yang dikeluarkan dalam usaha tani yang besar – kecilnya tidak tergantung dari besar – kecilnya output yang diperoleh. Sedangkan variabel cost biasanya diartikan sebagai
biaya yang dikeluarkan usaha tani yang besar – kecilnya dipengaruhi oleh perolehan input Soekartawic, 1995;86.
̇ Jika RC 1, maka usaha tani sayuran tidak layak secara ekonomi ̇ Jika RC 1, maka usaha tani sayuran layak secara ekonomi
̇ Jika RC = 1, maka usaha tani sayuran layak secara ekonomi
Kerangka Pemikiran
Luas lahan usaha tani yang dinyatakan dalam hektar hanyalah merupakan salah satu dari beberapa faktor yang menentukan besarnya usahatani yang sedang
dijalankan. Faktor lainnya adalah jumlah tenaga kerja yang dikerahkan pada berbagai usahataninya. Faktor berikutnya adalah jumlah sarana yang dibeli untuk digunakan di
dalam penyelengaraan usaha tani itu. Tanaman intensif, seperti sayur-sayuran adalah
tanaman yang membutuhkan banyak tenaga kerja, pupuk , bibit, obat-obatan.
Hasil yang diperoleh oleh petani pada saat panen disebut pruduksi, dimana satuan dari produksi hanya satuan berat dan biaya yang dikeluarkan disebut biaya
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
produksi. Biaya produksi adalah jumlah yang dikorbankan selama proses produksi meliputi luas lahan, tenaga kerja bibit, bibit, pupuk, dan obat-obatan .
Usaha tani yang produktif berarti usaha tani itu produktivitasnya tinggi, pengertian produktivitas ini sebenarnya merupakan penggabungan antara konsepsi
effisiensi usaha dengan luas lahan , effisiensi usaha mengukur banyaknya hasil produksi out put yang dapat diperoleh dari satuan input.
Agar usahatani sayuran dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan beberapa faktor produksi yang dapat menunjang kegiatan usahatani
tersebut yang terdiri dari modal, tenaga kerja, sarana produksi, manajement. Penerimaan usahatani sayuran akan meningkat apabila penggunaan faktor
produksi sudah optimal dimana penerimaan itu diperoleh dari hasil perkalian antara produksi dengan harga output. Penggunaan faktor produksi yang optimal akan
menghasilkan produksi yang maksimal dan menggurangi biaya produksi sehingga pendapatan bersih petani akan meningkat yang dihitung dari penerimaan dikurangi
dengan total biaya produksi. Dari pendapatan bersih dapat dilihat apakah usahatani sayuran tersebut rugi atau menguntungkan
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Skema Kerangka Pemikiran
PETANI
Usaha tani Sayuran dataran
rendah
Faktor Produksi - Modal
- Tenaga kerja - Sarana produksi
- Management
: ada hubungan - Luas lahan
- T. Kerja - Saprodi
Produktivitas Produksi
Penerimaan
Pendapatan bersih
Untung Rugi
Biaya Produksi Harga
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
Hipotesis Penelitian
Dari landasan teori yang sudah dibuat maka diajukan beberapa hipotesis sebagai berikut :
1. Tingkat Produksi dan Pendapatan usaha tani sayuran tergolong tinggi 2. Faktor yang berpengaruh significant terhadap jumlah produksi adalah
faktor luas lahan, tenaga kerja dan sarana produksi. 3. Usaha tani sayuran adalah usaha yang menguntungkan dan layak untuk
di usahakan. 4. Ada hubungan yang signifikan antara luas lahan, tenaga kerja dan modal
dengan pendapatan..
Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008
III. METODE PENELITIAN