TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Tinjauan Pustaka Istilah “Sayuran” biasanya digunakan pada tunas, daun, buah, dan akar tanaman yang lunak dan dapat dimakan secara utuh atau sebagian, segarmentah atau dimasak Soedharmoedjian R, 1993; 2. Sayuran khas dataran rendah seperti kacang panjang, terung, bayam, kangkung, dsb ditanam di wilayah dataran rendah. Dataran rendah dari pantai sampai ketinggian 450 m dpl suhu maksimumnya berada antara 27-30ºC, dan suhu malam berada antara 22-25ºC. Intensitas penyinaran tinggi lamanya penyinaran. Jenis tanah sampai 200 m sebagian besar termasuk aluvial dan latosol Sutarno H, 1995; 9. Oleh karena dataran rendah panas dan gampang menguapkan pupukair maka kebutuhan air dan pupuk untuk sayur dataran rendah harus menjadi perhatian tersendiri. Tanpa air dan pupuk yang cukup , sulit tercapai hasil yang baik Nazaruddin, 1999; 4. Pada saat ini tipe tanah untuk tanaman sayuran di Indonesia adalah tanah lempung berpasir tipe andosol dan latosol dan tanah liat aluvial, sedangkan untuk tipe tanah sayuran di dataran rendah di Indonesia adalah latosol dan aluvial. Tergantung atas ukurannya maka partikel tanah terbagi menjadi pasir, debu dan liat. Persentase dari partikel tanah ini akan menentukan kelas tekstur tanah dari ringan sampai berat yaitu pasir, lempung berpasir, liat berpasir dan liat. Latosol adalah tanah lapukan lanjut dengan pengatusan bebas, biasanya berwarna merah atau kuningcoklat. Tanah aluvial adalah tanah yang terbentuk dari bahan yang diendapkan Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 oleh angin atau sungai, biasanya berwarna abu-abukecoklatan Sutarno H, 1995; 35- 36. Tanaman sayuran lebih baik tumbuhnya pada musim hujan diatas tanah ringan berpasir dari pada diatas tanah berat dan liat. Hal ini karena tanah ringan berpasir mempunyai kapasitas penyimpanan air tanah yang lebih sedikit, drainasenya lebih mudah. Tetapi tanah berpasir ringan akan dapat kekurangan air karena daya simpannya yang lebih rendah dari tanah liat, sedangkan tanah berat menjelang musim kemarau masih menyimpan air lebih banyak yang dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman dalam berproduksi M.Thahrir.S dan Hadmadi, 1985; 79. Agribisnis hortikultura bukan saja mampu sebagai sumber pertumbuhan baru di sektor pertanian, tetapi juga mampu menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan nilai tambah. Namun demikian juga diakui bahwa kendala untuk pengembangan argribisnis hortikultura ini masih terletak pada kendala yang itu. Kendala itu juga seperti skala usaha yang kecil, lemahnya permodalan, terbatasnya teknologi yang digunakan dan sederhananya manajemen yang digunakan Soekartawic, 1995 ; 127. Yang dimaksud dengan nilai tambah adalah nilai produk dikurangi dengan nilai bahan baku dan bahan penunjang yang dipergunakan dalam proses produksi tersebut. Dengan kata lain, nilai tambah merupakan jumlah nilai jasa retrun terhadap faktor produksi tetap, tenaga kerja dan keterampilan manajemen pengelolaan Sukirno S, 2003; 18. Luas usaha tani yang dinyatakan dalam hektar hanyalah merupakan salah satu dari beberapa faktor yang menentukan besarnya perusahaan yang sedang dijalankan. Faktor lainnya adalah jumlah tenaga kerja yang dikerahkan pada berbagai cabang Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 usaha. Faktor berikutnya adalah jumlah sarana yang dibeli untuk digunakan di dalam penyelenggaraan usaha tani itu. Tanaman intensif, seperti sayur-sayuran adalah tanaman yang membutuhkan banyak tenaga kerja, pupuk dan seringkali pengairan Mosher..A.T, 1981; 71. Usaha tani dalam operasinya bertujuan untuk memperoleh pendapatan, pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta dana untuk kegiatan luar usaha tani untuk memperoleh tingkat pendapatan yang diinginkan, maka petani harus mempertimbangkan harga jual dari produksinya, melakukan semua perhitungan terhadap semua unsur biaya dan selanjutnya meneruskan harga pokok hasil usaha taninya Hermanto.F, 1989; 23 . Dalam melakukan usaha pertanian seseorang pengusaha atau petani akan selalu berpikir dalam mengalokasikan input seefisien mungkin untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan optimal. Dalam teori ekonomi prinsip yang demikian itu dinamakan meminimumkan input dan memaksimalkan output Soekartawi a , 1989;18 . Dalam melaksanakan usahataninya dan meningkatkan produksi. Petani mengorbankan sejumlah faktor-faktor produksi agar memperoleh pendapatan dari usaha taninya Mosher, A.T, 1987; 7. Landasan Teori Agribisnis adalah kegiatan yang utuh dan tidak terpisah satu kegiatan dengan kegiatan lain dari mulai proses produksi, pengolahan sampai proses pemasaran Soekartawi c , 1995; 128 . Ada beberapa pola tanam yang bisa diterapkan pada sebuah lahan sayuran. Pola tanam yang dipilih untuk diterapkan biasanya disesuaikan dengan maksud Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 penanaman. Selain itu juga disesuaikan dengan luas lahan, tenaga kerja, modal, aspek pasar, ataupun kultur bertani yang biasa dilakukan di daerah tersebut. Ada dua pola tanam yang biasa dipakai petani, yakni monokultur dan tumpang sari Nazaruddin, 1999; 22. Monokultur adalah Pola tanam dengan hanya menanam satu jenis tanaman, sedangkan penanaman beberapa jenis tanaman pada lahan produksi yang sama disebut pola tanam majemuk atau pola tanam ganda multiple cropping. Pola tanam majemuk sangat beragam. Penanaman beberapa jenis tanam pada lahan yang sama tetapi pada waktu yang berbeda atau secara bergiliran disebut rotasi tanaman. Penanaman beberapa jenis tanaman pada lahan yang sama dan pada waktu yang sama disebut tumpang sari jika pengaturan jarak tanamnya jelas. Sedangkan jika tanpa jarak tanam yang jelas atau ditanam secara tidak beraturan disebut pola tanam campuran mixed cropping Lakitan B, 1995; 18. Tumpang gilir adalah menanam lebih dari satu jenis tanaman pada lahan yang sama, selama satu tahun untuk memperoleh lebih dari satu hasil panenan. Diversifikasi adalah penanaman beberapa jenis tanaman multiple cropping dengan waktu tanam dan waktu panen yang berbeda Pracaya, 2002;17. Penggalaman bertani, jumlah tanggungan keluarga pendapatan usahatani berpengaruh terhadap pemilihan pola tanam. Luas lahan, ketersedian tenaga kerja keluarga dan pendapatan usahatani berpengaruh terhadap pemilihan pola tanam, semakin luas lahan yang diusahakan oleh petani maka petani akan memilih pola usahatani monokultur dan semakin sempit lahan yang dimiliki oleh petani maka petani akan memilih pola usahatani diversifikasi. Semakin besar tenaga kerja keluarga yang tersedia maka petani akan memilih pola usahatani diversifikasi dan Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 semakin kecil tenaga kerja yang tersedia maka petani akan memilih pola usaha tani monokultur Lakitan B, 1995; 24. Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan sejumlah faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi produk tersebut. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari teori produksi. Hukum tersebut menjelaskan tentang pokok dari hubungan diantara tingkat produksi dan faktor produksi untuk mewujudkan produksi tersebut Sukirno. S, 2003; 151. Di dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk dapat dipengaruhi oleh satu atau beberapa faktor. Secara otomatis hubungan input dengan output digambarkan sebagai berikut : Y = f X1,X2,X3,…Xn dimana Y merupakan produk yang dihasilkan dengan menggunakan faktor produksi seperti modal X1, tanah X2, tenaga kerja X3 dan faktor lain Xn yang artinya besar kecilnya Y bergantung pada manajemen dalam penggunaan faktor X tersebut Prawirokusumo.S, 1990; 27 . Kurva Produksi Total, Produksi Marjinal, dan Produksi Ju ml ah P ro d u ksi A = Inflektion Point B = Optimum Point C = Maximum Point I = Irrational Stage II = Rational Stage III = Irrational Stage A B C I II II Unit TP AP MP Gambar 1. Kurva produksi total, produksi marjinal dan produksi rata-rata Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 Masing-masing tahap I,II,dan III mewakili daerah I,II, dan III, yaitu suatu daerah yang menunjukkan elastisitas produksi yang besarnya berbeda-beda. Sumbu X menandakan besaran faktor produksi dan sumbu Y mengukur produksi total. Pada saat kurva PT berubah arah pada titik A inflektion point maka kurva PM mencapai titik maksimum. Inilah batas dimana hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang itu mulai berlaku. Di sebelah kiri kenakan hasil mulai bertambah, tetapi disebelah kanan hasil menurun. Titik kurva PT mencapai maksimum dan titik ini bersamaan dengan saat dimana kurva PM memotong sumbu X, yaitu pada saat PM menjadi negatif. Hukum hasil yang semakin berkurang menyatakan apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya terus menerus ditambah, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya menurun. Keadaan tersebut digambarkan pada grafik di atas Moehar daniel, 2002;131. Kurva Biaya Total, Biaya Tetap, dan Biaya Variabel Jumlah Produksi Biaya Produksi TC VC TC Gambar 2. Kurva biaya total, biaya variabel dan biaya tetap Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 Kurva FC bentuknya adalah horisontal karena nilainya tidak berubah walau berapapun benyaknya produksi. Sedangkan kurva VC bermula dari titik nol dan semakin lama semakin bertambah tinggi ini menggambarkan ketika tidak ada produksi VC = 0 dan semakin besar produksi semakin besar nilai VC. Keadaan tersebut dapat dilihat pada grafik diatas Sukirno.S, 2003; 211 . Analisis tentang biaya produksi akan meliputi biaya produksi total dan biaya produksi variabel berubah-ubah . Biaya total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperolah produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya. Biaya variabel biaya berubah-ubah adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Sedangkan biaya rata-rata adalah biaya untuk memproduksi sejumlah produk tertentu dibagi dengan jumlah produk tersebut, baik itu biaya tetap ataupun biaya variabel. Biaya produksi adalah sebagai kompensasi yang diterima oleh para pemilik faktor-faktor produksi, atau biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam proses produksi, baik secara tunai maupun tidak tunai Moehar daniel, 2002;121. Hasil yang diperoleh oleh petani pada saat panen disebut pruduksi, dimana satuan dari produksi hanya satuan berat dan biaya yang dikeluarkan disebut biaya produksi. Apabila petani ingin meningkatkan pendapatan maka harus mengurangi biaya produksi. Ada beberapa konsep biaya dalam ilmu ekonomi yaitu : 1 Biaya total Fixed Cost adalah biaya yang tidak berubah mengikuti perubahan keluaran sebuah perusahaan. Dalam jangka pendek perusahaan tidak mampu menghindarimengubahnya bahkan apabila produksinya nol. Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 2 Biaya variabel Variabel Cost adalah biaya yang tergantung pada tingkat keluaran yang dipilih dengan kata lain biaya ini berubah-ubah mengikuti kesibukan usaha tersebut. 3 Biaya total Total Cost adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan atau penjumlahan biaya tetap total dan biaya variabel tetap total. 4 Biaya tetap rata-rata Average Fixed Cost adalah biaya tetap total dibagi kuantitas keluaran. Ketika keluaran naik, biaya tetap rata-rata menurun karena total yang sama ditanggung oleh kuantitas keluaran yang semakin besar. 5 Biaya variabel rata-rata Average Variabel Cost adalah biaya variabel total dibagi kuantitas keluaran. 6 Biaya total rata-rata Average Cost adalah biaya total dibagi kuantitas keluaran. ATC sama juga dengan jumlah biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-rata. 7 Biaya marginal Marginal Cost adalah naiknya biaya total yang diakibatkan oleh memproduksi satu unit keluaran lagi. Biaya marginal mencerminkan perubahan biaya variabel serta menghitung biaya masukan tambahan yang diperrlukan untuk memproduksi masing-masing unit keluaran berikutnya Sukirno.S, 2003; 57 . Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 Kurva Penerimaan Jumlah Produksi Jumlah Penerimaan TC TR Gambar 3. Kurva biaya dan penerimaan Penerimaan usaha tani adalah total produksi yang dihasilkan oleh usahatani sayur mayur dikali harga jual. Dalam pengelolaan usahataninya, petani akan menerima penerimaan dan pendapatan dari usahataninya. Dalam mengukur status ekonomi seseorang, dua ukuran yang sering digunakan adalah pendapatan dan kekayaan. Pendapatan mengacu pada keuntungan profit . Pendapatan bersih adalah penerimaan dikurang dengan biaya produksi dalam satu kali periode produksi. Secara grafik pendapatan maksimum oleh suatu usaha dapat ditunjukkan dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan penerimaan seperti kurva diatas Samuelson, 2001; 264. Pendapatan usaha tani adalah penerimaan merupakan nilai harga jual dikalikan dengan produksi. Sehingga pendapatan adalah penerimaan dikurang biaya produksi.ada beberapa pembagian tentang pendapatan yaitu : a. Pendapatan bersih Net Income adalah pendapatan usaha dikurangi biaya. b. Pendapatan tenaga kerja Labour Income adalah jumlah seluruh penerimaan dikurangi biaya pruduksi kecuali biaya tenaga kerja. Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 c. Pendapatan tenaga kerja keluarga Family’s Labour Income adalah total pendapatan tenaga kerja di tambah tenaga kerja dalam keluarga. d. Pendapatan keluarga petani Family;s Income adalah pendapatan bersih di tambah nilai tenaga kerja keluarga Suharto P K, 1990;129-132. Pendapatan kotor usahatani adalah ukuran hasil perolehan total sumber daya yang digunakan dalam usahatani. Pengeluaran total usaha tani didefinisikan sebagai nilai semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan dalam produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja keluarga petani. Selisih pendapatan kotor usaha tani dan pengeluaran total usaha tani disebut pendapatan bersih usaha tani Soekartawia, 1989;79-80 . Prinsip optimalisasi penggunaan faktor produksi pada prinsipnya adalah bagaimana menggunakan faktor produksi seefisien mungkin. Dalam ilmu ekonomi maka pengertian efisien dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu : a. Efisiensi teknis, suatu penggunaan faktor produksi dikatakan efisien secara teknis kalau faktor produksi yang dipakai menghasilkan produksi yang maksimum. b. Efisiensi alokatif, dikatakan efesiensi alokatif efisien harga kalau diniali dengan harga faktor produksi. c. Efisiensi ekonomi, dikatakan efisiensi ekonomi kalau usaha pertanian tersebut mancapai efisiensi teknis dan sekaligus juga mencapai efisiensi harga Soekartawia, 1989;48. Efisiensi teknis akan tercapai bila petani mampu mengalokasikan faktor produksi. Bila petani mendapatkan keuntungan yang besar dari usaha taninya. Misalnya karena pengaruh harga maka petani tersebut dapat dikatakan mengalokasikan faktor produksinya secara efisien harga. Cara seperti ini dapat Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 ditempuh, misalnya dengan membeli faktor produksi peda harga yang murah. Menjual hasil pada harga yang relatif dan sebagainya. Selanjutnya kalau petani meningkatkan hasilnya dengan menekankan harga faktor produksi dan menjual hasilnya dengan harga yang tinggi, maka petani tersebut telah melakukan efisiensi ekonomi. Dengan kata lain, petani melakukan efisiensi teknis dan efisiensi harga Moehar Daniel, 2002; 4 . Sarana produksi pertanian saprotan terdiri atas bahan benih, pupuk, obat- obatan, peralatan, dan sarana lainnya yang digunakan untuk melaksanakan proses produksi pertanian. Sarana-sarana ini harus dipersiapkan sebelum memulai kegiatan budidaya tanaman Soekartawia, 1989;23. Analisis usaha tani tidak sekedar hanya untuk mengetahui jumlah modal yang harus dikeluarkan ataupun persentase keuntungan. Namun, harus diperhitungkan pula titik balik modalBEP dan revenue cost ratio RC rasio . Break event point BEP adalah suatu kondisi pada saat hasil usaha yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan. Jadi, pada kondisi ini usaha yang dijalankan tidak mendapat keuntungan, tetapi juga tidak mengalami kerugian impas. Soeharto.P.K. 1990 ; 35 . Cara menghitung BEP Produksi, ROI dan RC rasio adalah sebagai berikut BEP produksi = biaya produksi Harga jual ROI = Laba usaha tani x 100 Modal usaha tani Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 RC = Penerimaan Total Biaya Suatu usaha dapat dikatakan layak apabila nilai revenue cost ratio RC rasio lebih dari satu Hendro Sumarjono, 2004; 11. RC adalah singkatan dari Return Cost Ratio atau dikenal sebagai perbandingan nisbah antara penerimaan dan biaya. Fixed cost biasanya diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam usaha tani yang besar – kecilnya tidak tergantung dari besar – kecilnya output yang diperoleh. Sedangkan variabel cost biasanya diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan usaha tani yang besar – kecilnya dipengaruhi oleh perolehan input Soekartawic, 1995;86. ̇ Jika RC 1, maka usaha tani sayuran tidak layak secara ekonomi ̇ Jika RC 1, maka usaha tani sayuran layak secara ekonomi ̇ Jika RC = 1, maka usaha tani sayuran layak secara ekonomi Kerangka Pemikiran Luas lahan usaha tani yang dinyatakan dalam hektar hanyalah merupakan salah satu dari beberapa faktor yang menentukan besarnya usahatani yang sedang dijalankan. Faktor lainnya adalah jumlah tenaga kerja yang dikerahkan pada berbagai usahataninya. Faktor berikutnya adalah jumlah sarana yang dibeli untuk digunakan di dalam penyelengaraan usaha tani itu. Tanaman intensif, seperti sayur-sayuran adalah tanaman yang membutuhkan banyak tenaga kerja, pupuk , bibit, obat-obatan. Hasil yang diperoleh oleh petani pada saat panen disebut pruduksi, dimana satuan dari produksi hanya satuan berat dan biaya yang dikeluarkan disebut biaya Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 produksi. Biaya produksi adalah jumlah yang dikorbankan selama proses produksi meliputi luas lahan, tenaga kerja bibit, bibit, pupuk, dan obat-obatan . Usaha tani yang produktif berarti usaha tani itu produktivitasnya tinggi, pengertian produktivitas ini sebenarnya merupakan penggabungan antara konsepsi effisiensi usaha dengan luas lahan , effisiensi usaha mengukur banyaknya hasil produksi out put yang dapat diperoleh dari satuan input. Agar usahatani sayuran dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan beberapa faktor produksi yang dapat menunjang kegiatan usahatani tersebut yang terdiri dari modal, tenaga kerja, sarana produksi, manajement. Penerimaan usahatani sayuran akan meningkat apabila penggunaan faktor produksi sudah optimal dimana penerimaan itu diperoleh dari hasil perkalian antara produksi dengan harga output. Penggunaan faktor produksi yang optimal akan menghasilkan produksi yang maksimal dan menggurangi biaya produksi sehingga pendapatan bersih petani akan meningkat yang dihitung dari penerimaan dikurangi dengan total biaya produksi. Dari pendapatan bersih dapat dilihat apakah usahatani sayuran tersebut rugi atau menguntungkan Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 Skema Kerangka Pemikiran PETANI Usaha tani Sayuran dataran rendah Faktor Produksi - Modal - Tenaga kerja - Sarana produksi - Management : ada hubungan - Luas lahan - T. Kerja - Saprodi Produktivitas Produksi Penerimaan Pendapatan bersih Untung Rugi Biaya Produksi Harga Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008 Hipotesis Penelitian Dari landasan teori yang sudah dibuat maka diajukan beberapa hipotesis sebagai berikut : 1. Tingkat Produksi dan Pendapatan usaha tani sayuran tergolong tinggi 2. Faktor yang berpengaruh significant terhadap jumlah produksi adalah faktor luas lahan, tenaga kerja dan sarana produksi. 3. Usaha tani sayuran adalah usaha yang menguntungkan dan layak untuk di usahakan. 4. Ada hubungan yang signifikan antara luas lahan, tenaga kerja dan modal dengan pendapatan.. Kartika : Kajian Tingkat Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Sayuran Dataran Rendah Di Kawasan…, 2007 USU e-Repository © 2008

III. METODE PENELITIAN