Dampak emisi gas buang kendaraan bermotor antara lain adalah :
a. Pb Timbal dapat mengakibatkan penurunan tingkat kecerdasan dan
perkembangan mental anak, mengakibatkan tekanan darah tinggi, fungsi reproduksi laki-laki, terganggunya fungsi ginjal.
b. CO Karbon Monoksida dapat menyebabkan pengurangan kadar oksigen
dalam darah sehingga mengakibatkan pusing, gangguan berpikir, penurunan reflek, gangguan jantung, bahkan kematian.
c. NO
X
Oksida Nitrogen dapat menimbulkan iritasi mata, batuk, gangguan
jantung dan paru-paru, asma, dan infeksi saluran pernapasan.
d. HC Hidrokarbon menyebabkan iritasi mata, pusing, batuk, mengantuk,
bercak kulit, perubahan kode genetik, memicu asma dan kanker paru- paru.
Publikasi yang dikeluarkan Bank Dunia tahun 1994 menyebutkan pencemaran udara di Jakarta mengakibatkan munculnya 1200 kasus kematian prematur, 32 kasus
penyakit pernafasan, dan 464 kasus asma www.bplh , 2007. Oleh sebab itu dianjurkan kepada pemilik kendaraan bermotor untuk secara
berkala menguji emisi gas buang kendaraannya dengan alat yang bernama Gas Analyzer agar dapat meminimalkan polusi akibat gas buang kendaraan bermotor .
Tetapi desain mobil sekarang ini telah mengacu pada kesehatan lingkungan hidup, seperti misalnya Toyota yang memasang catalytic converter pada mesin mobil yang
diproduksi diatas tahun 2005. Catalytic converter itu sendiri bahan utamanya platinum, paladium, iridium, dan rodium . Katalik ini bekerja berdasarkan Three
5
Tiar delimawati Tambunan: Pembuatan Keramik Berpori Sebagai Filter Gas Buang Dengan Aditif Karbon Aktif, 2008. USU e-Repository © 2008
Ways Catalytic Converter TWC , yaitu sebagai katalis, pengoksidasi dan deoksidasi yang bekerja dalam satu sistem, sehingga zat-zat polutan dapat diubah menjadi zat-
zat tidak berbahaya bagi lingkungan.
2.1 PRINSIP DASAR KERAMIK
Keramik didefinisiktan sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng, porselin,
dan sebagainya. Tetapi saat ini definisi keramik aadalah semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam
lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Sifat bahan keramik ini
sangat tergantung pada ikatan kimianya. Ikatan kovalen memberi sifat dapat mengarah pada kekuatan kristal dan strukturnya lebih rumit dari ikatan logam atau
ion, dimana struktur kristalnya digambarkan seperti bola-bola yang tersusun rapat. Ikatan kovalen sangat kuat sehingga keristalnya bersifat kuat dan mempunyai titik
didih serta sifat isolator yang baik. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibandingkan kekuatan tariknya. Pada prinsipnya keramik terbagi atas
mikkeram tradisional dan keramik halus. Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan
alam seperti kaolin, feldspar, ball clay, kuarsa. Yang termasuk keramik ini adalah : barang pecah belah dinner ware, keperluan rumah tangga tile, bricks dan untuk
industri refractory. 6
Tiar delimawati Tambunan: Pembuatan Keramik Berpori Sebagai Filter Gas Buang Dengan Aditif Karbon Aktif, 2008. USU e-Repository © 2008
Keramik halus fine ceramics atau keramik modern biasa disebut keramik teknik, advanced ceramic, engineering ceramic, technikal ceramic, adalah keramik
yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti : oksida logam Al
2
O
3
, ZrO
2
, MgO, dll. Penggunaannya sebagai elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis. Refractron Technologies
Corp. 2001 Keramik berbeda dengan logam bila ditinjau dari strukturnya yang lebih rumit
dibanding logam. Beberapa hal yang penting dari keramik dan logam dinyatakan sebagai berikut:
a. Logam mempunyai konduksi panas dan listrik yang lebih baik daripada
keramik yang dalam kenyataannya berhubungan dengan elektron valensi bebas di dalam logam. Sebaliknya, keramik mempunyai sifat dielektrik
yang lebih baik dari pada logam. b.
Bahan keramik lebih stabil dari pada logam dalam keperluan kimia dan panas. Hal ini merujuk kepada energi bebas lebih rendah dari pada seyawa
keramik dibanding logam. c. Logam mempunyai regangan yang sebanding dengan kekuatan tekan,
dimana bahan keramik mempunyai kuat tekan yang lebih besar dibanding tegangannya. Perbedaan struktur logam dan keramik sangat kontras.
Tiar delimawati Tambunan: Pembuatan Keramik Berpori Sebagai Filter Gas Buang Dengan Aditif Karbon Aktif, 2008. USU e-Repository © 2008
Pada senyawa keramik yang mengandung bahan bukan logam dan elemen-elemen semi logam, karena pembagian elektronnya dapat terjadi polimerisasi yang mungkin
ditemukan dalam beberapa bahan keramik. Kebanyakan bahan keramik dari gelas mengalami polimerisasi tinggi. Sembiring,A.D 1990
2.2 SENYAWA KERAMIK