Pada senyawa keramik yang mengandung bahan bukan logam dan elemen-elemen semi logam, karena pembagian elektronnya dapat terjadi polimerisasi yang mungkin
ditemukan dalam beberapa bahan keramik. Kebanyakan bahan keramik dari gelas mengalami polimerisasi tinggi. Sembiring,A.D 1990
2.2 SENYAWA KERAMIK
Bahan keramik terdiri dari fasa kompleks yang merupakan senyawa unsur metal dan nonmetal yang terikat secara ionik maupun kovalen. Keramik pada
umumnya mempunyai struktur kristalin dan sedikit elektron bebasnya. Susunan kimia keramik sangat bermacam macam yang terdiri dari senyawa yang sederhana hingga
campuran beberapa kompleks. Pada dasarnya bahan baku keramik adalah:
a. Bahan Plastis
Bahan ini berupa tanah liat argiles dengan kandungan mineral yang bersifat liat dan mineral tambahan yang berasal dari endapan kotoran.
Mineral ini berupa Silikat, Mg, Fe, bersifat kapur dan alkalis.
b. Bahan Fondant Pelebur
Bahan ini berupa feldsfar dengan kandungan alumino silikat alkalin beranekaragam, yang terdiri dari:
1. Ortose : Si
3
AlO
8
K : Potassis 2. Albite :
Si
3
Al O
8
Na : Sodis 3. Anorthite : Si
3
Al O
8
Ca : Kalsis 8
Tiar delimawati Tambunan: Pembuatan Keramik Berpori Sebagai Filter Gas Buang Dengan Aditif Karbon Aktif, 2008. USU e-Repository © 2008
c. Bahan Penghilang Lemak
Bahan ini adalah bahan baku yang mudah dihaluskan dan koefisien penyusutannya sangat rendah. Biasanya bahan ini berfungsi sebagai
penutup kekurangan-kekurangan yang ada, karena plastisitas yang eksesip dari tanah liat, terdiri dari silika SiO
2
atau kwarsa yang berbeda bentuknya. Untuk bahan baku keramik tahan panas adalah terdiri dari
bahan yang mengandung Mg dan silikat aluminium.
d. Bahan Tahan Panas
Bahan ini terdiri dari bahan yang mengandung Mg dan silikat aluminium.
2.3 BAHAN-BAHAN KERAMIK
a. Kaolin
Kaolin dipercaya berasal dari bahasa cina kaoling, yang berarti pegunungan tinggi Norton, 1973 yaitu gunung yang terletak di dekat sauchaufa yang tanah
lempungnya telah diambil sejak dahulu kala. Kaolin digolongkan dalan dua type, yaitu :
1. Kaolin yang berasal dari proses hidrotermal, yaitu pengikisan yang terjadi akibat pengaruh air panas yang terdapat pada retakan, patahan dan daerah permeabel
lainnya dalam batu-batuan. 2. Kaolin yang berasal dari proses pelapukan sedimentasi , yaitu pelapukan
batuan beku dan batuan metamorphic, yang reaksinya adalah : KalSi
3
O
8
HAlSi
3
O
8
+ KOH hydrolysis
Tiar delimawati Tambunan: Pembuatan Keramik Berpori Sebagai Filter Gas Buang Dengan Aditif Karbon Aktif, 2008. USU e-Repository © 2008
HAlSi
3
O
8
HAlSiO
4
+ 2 SiO
2
desilikation 2 HAlSiO
4
+ H
2
O OH
4
Al
2
Si
2
O
5
hydration Kaolin pada suhu diatas 600º C bersifat amorf , tetapi pada saat suhunya
mencapai 1300ºC berubah menjadi mulit M,Syukur, 1982, hingga pada grafik XRD tidak ditemukan lagi puncak-puncak peak yang dipergunakan untuk pembuatan
sampel adalah kaolin yang berasal dari Kec. Bandar Pulau Kab. Asahan Sumatera Utara dengan spesifikasi SiO
2
71,20 , Al
2
O
3
13,36, Fe
2
O
3
2,00, LiO
2
0,26, CaO 0,15, MgO 3,55, K
2
O 0,27, Na
2
O 0,51, LOI 8,70.Lampiran A Hasil analisa sinar X dari kaolin ditunjukkan dalam lampiran B hal 50
b. Kuarsa Silika