SUSUT MASSA SUSUT VOLUM SUSUT BAKAR DENSITAS dan POROSITAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Telah dilakukan pengukuran, pengujian dan analisa terhadap sampel dengan menggunakan jangka sorong, neraca analitik, equatip hardness tester, alat uji tekan, XRD, gas analyzer. Hasil-hasilnya adalah sebagai tersebut berikut.

4.1 SUSUT MASSA

Dari hasil pengukuran terhadap massa sampel sebelum dan sesudah dibakar diperoleh hasil seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Susut Massa No Aditif M sebelum dibakar gr M kering gr Susut massa 1 0 4,640 3,968 14,483 2 5 4,001 3,240 19,024 3 10 4,200 3,194 23,952 4 15 3,926 2,800 28,673 5 20 3,200 2,165 32,344 6 30 3,700 2,143 42,081 33 Tiar delimawati Tambunan: Pembuatan Keramik Berpori Sebagai Filter Gas Buang Dengan Aditif Karbon Aktif, 2008. USU e-Repository © 2008 Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar aditif yang diberikan akan semakin besar susut massanya. Hal ini dimungkinkan karena karbon aktif dalam hal ini sebagai aditif akan hilang bila dipanaskan pada suhu 1100º C.

4.2 SUSUT VOLUM SUSUT BAKAR

Dari hasil pengukuran volum terhadap sampel sebelum dan sesudah pembakaran diperoleh hasil seperti Tabel berikut ini. Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Susut Bakar No Aditif D SBL cm T SBL cm D KRG cm T KRG cm V SBL cm³ V KRG cm³ Susut Bakar 1 0 2,040 0,920 2,020 0,910 3,005 2,915 3,018 2 5 2,060 0,920 2,050 0,900 3,065 2,955 3,593 3 10 2,065 0,960 2,050 0,955 3,213 3,151 1,961 4 15 2,050 0,950 2,045 0,935 3,134 3,069 2,059 5 20 2,070 0,840 2,060 0,820 2,826 2,732 3,322 6 30 2,065 1,040 2,050 1,030 3,481 3,398 2,395 Dari data hasil pengukuran susut bakar pada menunTabel 4.2 menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara besarnya penyusutan volum dengan penambahan aditif, adanya penyusutan pada sampel setelah dibakar menunjukkan telah terjadi 34 Tiar delimawati Tambunan: Pembuatan Keramik Berpori Sebagai Filter Gas Buang Dengan Aditif Karbon Aktif, 2008. USU e-Repository © 2008 perubahan susunan atom pada sampel dan telah terjadi proses sintering. Besarnya susut bakar yang diperoleh yaitu antara 1,96 sd 3,59.

4.3 DENSITAS dan POROSITAS

Setelah dilakukan pengamatan dan pengukuran terhadap sampel yang telah dibakar dengan menggunakan persamaan 2.3 untuk pengukuran porositas dan persamaan 2.4 untuk pengukuran densitas maka diperoleh hasil seperti di bawah ini. Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Densitas dan Porositas No Aditif M KRG gr M BSH gr V KRG cm³ Densitas grcm³ Porositas 1 0 3,966 5,002 2,915 1,361 35,54 2 5 3,240 4,560 2,955 1,097 44,68 3 10 3,257 4,791 3,150 1,034 48,68 4 15 2,800 4,383 3,069 0,977 51,57 5 20 2,185 3,700 2,732 0,800 55,46 6 30 2,364 4,515 3,398 0,696 63,30 Hasil pengukuran densitas dan porositas menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang jelas antara besarnya densitas dengan penambahan aditif dan besarnya porositas terhadap penambahan aditif . Besarnya densitas berbanding terbalik dengan pertambahan aditif, semakin besar persentase aditif semakin kecil densitas sampel . Tiar delimawati Tambunan: Pembuatan Keramik Berpori Sebagai Filter Gas Buang Dengan Aditif Karbon Aktif, 2008. USU e-Repository © 2008 Sebaliknya terdapat korelasi linier yang positif antara porositas dengan pertambahan aditif, semakin besar pertambahan aditif semakin besar pula porositasnya. Gambar.4.1 Grafik hubungan antara porositas dengan aditif Gambar.4.2 Grafik hubungan antara densitas dengan aditif Dari kedua grafik porositas dan densitas diatas dapat dilihat hubungan antara porositas dengan densitas dimana keduanya berbanding terbalik. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 Aditif P o ro s it a s Grafik Porositas-Aditif 5 10 15 20 25 30 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 Aditif D e n s it a s g r c m 3 Grafik Densitas - Aditif 36 Tiar delimawati Tambunan: Pembuatan Keramik Berpori Sebagai Filter Gas Buang Dengan Aditif Karbon Aktif, 2008. USU e-Repository © 2008

4.4 KEKUATAN TEKAN