51
2.4.3. Analisa Daya Dukung Dengan Metode Mazurkiewicz 1972
Metode ini diasumsikan bahwa dengan kapasitas tahanan terbesar ultimate akan didapatkan dari beban yang berpotongan, diantaranya beban yang searah sumbu
tiang untuk dihubungkan beban dengan titik-titik dari posisi garis terhadap sudut 45
° pada beban sumbu yang berbatasan dengan beban Prakash, S ; dan Sharma, H. 1990. Hal ini dapat diperlihatkan seperti Gambar 2.12
Gambar 2.12 Grafik Hubungan Beban dengan Penurunan Metode Mazurkiewicz
52
2.4.4. Analisa Daya Dukung Dengan Metode Butler dan Hoy 1977
Butler dan Hoy 1977 mempertimbangkan kegagalan beban saat beban terjadi perpotongan dua buah garis tangen, terhadap grafik hubungan antara load-
settlement pada titik-titik yang berbeda Salgado, Rodrigo. 1999. Garis tangen pertama merupakan garis lurus awal yang diasumsikan sebagai suatu garis
tekanan elastis. Untuk garis tangen kedua diperoleh dan dibatasi pada suatu kemiringan sebesar 0,05 inton pada kurva load-settlement. Pada umumnya,
kurva load-settlement saat garis digambarkan lurus merupakan bagian pencerminan yang benar terhadap garis elastis. Pengamatan ini didasarkan pada
Fellenius 1980, penggunaan suatu garis pencerminan yang diusulkan kembali sebagai suatu garis tekanan elastis sehingga suatu garis bantu lurus awal didalam
Gambar untuk menentukan kegagalan beban.
Gambar 2.13 Grafik Hubungan Beban dengan Penurunan Metode Butler dan Hoy 1977
53
2.4.5 Analisa Daya Dukung Dengan Metode Fuller dan Hoy 1970
Prosedur untuk menentukan beban ultimate dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:
1. Plot kurva beban-penurunan
2. Tentukan beban ultimate Qv
ult
pada kurva yang mana tangen pada kurva tersebut memiliki kemiringan 0.05 inton
Gambar 2.14 Grafik Hubungan Beban dengan Penurunan Metode Butler dan Hoy 1970
54
2.4.6 Analisa Daya Dukung Dengan Metode De Beer 1967
Prosedur untuk menentukan beban ultimate menggunakan metoda ini adalah sebagai berikut:
1. Plot hubungan beban-penurunan dalam skala logaritma
2. Harga pada item a akan membentuk 2 garis lurus
3. Beban runtuh didefinisikan sebagai beban yang terletak pada perpotongan
dua garis lurus tersebut. Metoda ini biasanya digunakan untuk interpretasi data hasil uji menggunakan
slow test SM.
Gambar 2.15 Grafik Hubungan Pembebanan dan Penurunan Metode De Beer 1967
55
2.4.7 Analisa Daya Dukung Dengan Metode Vander Veen 1953