Kandungan dan Efek samping
karsinogenik polisiklik dan hidrokarbon aromatik yang berasal dari pemrosesan tembakau, elemen radioaktif yang diabsorbsi dari udara dan tanah, serta logam-logam
berat yang diperoleh dari tanah dan udara yang tercemar. Pada waktu rokok dibakar
berarti tembakau, cengkeh, pembalut rokok, dan bahan tembakau lainnya ikut dibakar maka akan terbentuk bahan kimia dari hasil pembakaran berikut hasil
reaksinya.
1,14,15
Asap rokok yang diisap melalui mulut disebut maintream smoke.
1
Terdiri dari 4000 jenis bahan kimia. Asap rokok dibedakan menjadi fase partikulat dan fase gas.
Fase partikulat terdiri dari nikotin, nitrosamine dan N Nitrosonornikotin, polisiklik hidrokarbon, logam berat, dan karsinogenik amin. Fase yang dapat menguap atau
seperti gas adalah karbonmonoksida, benzen, amonia, formaldehid, hidrosianida, dan lain-lain.
16
Asap rokok terbentuk pada ujung rokok terbakar serta asap rokok dihembuskan ke udara oleh perokok disebut sidestream smoke.
1
Pada sidestream smoke dijumpai bahan kimia bersifat karsinogenik berupa N notrosodimetilamin dan
N nitrosodietilamin serta beberapa jenis logam berat. Bahkan ada lebih banyak bahan karsinogenik yang dijumpai pada sidestream smoke.
16
1. Nikotin
Nikotin merupakan senyawa kimia organik alkaloid dalam tumbuh-tumbuhan. Kadar nikotin dalam tembakau kering berkisar antara 2-8, umumnya terikat dengan
asam sitrat dan malat. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg nikotin. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulan terhadap tubuh
manusia.
17
Nikotin bersifat toksis terhadap jaringan syaraf, serta menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolik mengalami peningkatan, denyut jantung
bertambah, kontraksi otot jantung, pemakaian oksigen bertambah, aliran darah pada pembuluh koroner bertambah, dan vasokonsriksi pembuluh darah perifer. Nikotin
meningkatkan kadar gula darah, kadar asam lemak bebas, kolesterol, dan meningkatkan agregasi sel pembekuan darah. Nikotin memegang peranan penting
dalam ketagihan merokok.
15,18
2. Tar
Tar adalah hidrokarbon aromtik polisiklik yang bersifat karsinogen dalam tubuh dimana tar ini dapat memicu kanker. Sumber tar adalah tembakau, cengkeh,
pembalut rokok, dan bahan organik lain yang dibakar. Tar terbentuk selama pemanasan tembakau. Selain itu, juga dijumpai N nitrosamin nikotin di dalam rokok
yang berpotensi besar sebagai karsinogenik terhadap jaringan paru.
19,20
Berdasarkan jumlahnya dalam sebatang rokok, kadar tar terbagi atas tiga:
21
• High-Tar yaitu rokok yang mengandung sedikitnya 22 mg tar. • Medium-Tar yaitu rokok yang mengandung 15-21mg tar.
• Low-Tar yaitu rokok yang mengandung 7 mg tar atau kurang dari itu.
3. Karbon monoksida
Karbon Monoksida adalah gas bersifat toksis yang memiliki afinitas lebih tinggi dengan hemoglobin dibandingkan dengan oksigen terhadap hemoglobin. Jenis
gas CO ini tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Rokok mengandung 2-6 persen gas CO pada saat merokok, sedangkan gas CO yang dihisap oleh perokok
paling rendah adalah 400 ppm part per million sudah dapat meningkatkan kadar karboksi-hemoglobin dalam darah sejumlah 2-16 persen. Kadar normal karboksi-
hemoglobin hanya 1 persen pada bukan perokok. Apabila keadaan ini terus berlanjut maka akan terjadi polisitemia yang akan mempengaruhi saraf pusat. Kandungan
kadar karbon monoksida di dalam rokok kretek lebih rendah daripada kandungan karbon monoksida di dalam rokok putih.
19,20
4. Timah hitam Pb
Timah hitam merupakan partikel asap rokok. Satu batang rokok yang dihisap mengandung 0,5 mikrogram timah hitam.
22
Dampak dari Pb sendiri sangat berbahaya bagi manusia diantaranya adalah mempengaruhi fungsi kognitif, penurunan fungsi
pendengaran, mempengaruhi perilaku, merusak fungsi organ tubuh, seperti ginjal, sistem syaraf dan reproduksi, meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi
perkembangan otak.
20
5. Eugenol
Eugenol hanya dijumpai pada rokok kretek. Eugenol merupakan cairan kuning pucat yang diekstraksi dari cengkeh atau di dalam minyak cengkeh.
22
Eugenol mempunyai efek psikotropik yang dapat memperkuat efek adiksi dari merokok.
Eugenol dan derivatnya memberikan efek terapi sebagai anti inflamasi dengan menghambat sintesa prostaglandin, antibakteri, dan topikal anastesi. Eugenol bersifat
hepatotoksik. Eugenol menyebabkan gangguan yang disebabkan oleh darah seperti diare, nausea, ketidaksadaran, pusing, atau meningkatnya denyut jantung.
1,20