Distribusi dan Frekuensi Pengetahuan tentang Zat Beracun yang Terkandung pada Rokok Tingkat Pengetahuan Responden

Tabel 9. Distribusi dan Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase Baik 41 51,2 Cukup 33 41,2 Kurang 6 7,5 Jumlah 80 100

BAB 5 PEMBAHASAN

Menurut Wawan 2011, pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan tersebut terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. 10 Penelitian ini memperlihatkan tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik FKG USU terhadap dampak merokok pada jaringan lunak mulut. Berdasarkan tabel 1, subyek penelitian yang diperiksa berjumlah 80 orang terdiri dari 42 orang perempuan 52,5 dan 38 orang laki-laki 47,5. Data demografi pada penelitian ini menunjukkan distribusi responden berdasarkan kelompok umur paling banyak yaitu pada umur 23 tahun sebanyak 52 orang 65, 22 tahun sebanyak 11 orang 13,75, 24 tahun sebanyak 9 orang 11,25 dan 25 tahun sebanyak 8 orang 10. Hal ini sesuai dengan penelitian Loren 2009 tentang gambaran pengetahuan dan sikap mahasiswa Fakultas Kedokteran USU terhadap rokok bahwa ditemukan subyek sebanyak 172 orang perempuan 56,2 dan 134 orang laki-laki 43,8. 7 Hasil ini dikarenakan mahasiswa yang berkuliah di Fakultas Kedokteran Gigi mayoritas adalah perempuan. Jumlah mahasiswa perempuan mencapai dua pertiga dari total keseluruhan mahasiswa di Fakultas Kedokteran Gigi USU. Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa semua 100 responden pernah mendapat informasi seputar dampak merokok. Hal ini dikarenakan penyajian dan penyampaian informasi seputar dampak merokok sudah banyak ditemukan diberbagai macam media antara lain, surat kabar, majalah, media elektronik, televisi, radio dan film serta iklan rokok itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmojo yang menyatakan bahwa promosi kesehatan yang dilakukan dengan berbagai media pada dasarnya dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap upaya kesehatannya. 34 Tabel 3 dijelaskan bahwa dari 80 responden yang diteliti, responden yang mendapatkan sumber informasi mengenai dampak merokok dari informasi langsung sebanyak 14 orang 17,5, media sebanyak 24 orang 30 dan informasi langsung dan media sebanyak 42 orang 52,5. Saat ini media sangat berperan dalam memberikan informasi khususnya informasi kesehatan. Media memberikan pengaruh yang besar dalam mempromosikan seputar dampak merokok dibandingkan dengan pertemuan ilmiah atau seminar. Hal ini sesuai dengan penelitian Gafar 2014 yang menunjukkan ada pengaruh pemberian promosi kesehatan melalui media elektronik terhadap pengetahuan tentang bahaya merokok pada mahasiswa Ilmu Keperawatan semester 8 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 35 Pada tabel 4 ditunjukkan bahwa seluruh 100 responden mengetahui dampak merokok terhadap kesehatan sistemik. Hal ini dikarenakan pada masa perkuliahan mereka sudah mendapatkan pelajaran mengenai dampak merokok baik pada kesehatan sistemik maupun rongga mulut dan juga saat ini sudah banyak informasi tentang bahaya merokok yang bisa didapatkan melalui media cetak dan media elektronik. 35 Hasil penelitian pada tabel 5 menunjukkan dari 80 responden yang diteliti, sebanyak 61 orang 76,2 memiliki pengetahuan yang baik tentang penyakit sistemik apa saja yang diakibatkan merokok seperti penyakit paru obstruksi kronik PPOK, penyakit kardiovaskular, kanker dan penyakit cerebrovaskular. Hal ini sesuai menurut Pietrangelo 2014 yang mengatakan bahwa efek merokok pada tubuh manusia meliputi penyakit paru obstruksi kronik PPOK, penyakit kardiovaskular, penyakit cerebrovaskular, bronkitis, diabetes melitus dan kanker paru-paru. 36 Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa risiko penyakit kardiovaskular meningkat 2-4 kali pada perokok. Merokok juga terbukti mempunyai hubungan terhadap timbulnya kanker, seperti pada penelitian di Amerika menyatakan risiko timbulnya

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Anatomi Normal Rongga Mulut Ditinjau Dari Radiografi Panoramik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi

1 66 58

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Terhadap Prosedur Penggunaan Radiografi Dental Dalam Melakukan Perawatan Gigi

2 85 44

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

3 25 47

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

0 0 13

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

0 0 3

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

0 0 14

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

0 1 4

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

0 1 8

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 1

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 1