4.3 Hasil Deteksi Kualitas Air Mineral
Gambar 4.5 Grafik Perubahan Tegangan Air Mineral Gambar 4.5 memperlihatkan hasil respon sensor saat sampel air mineral diekspose
yang cepat, respon dalam bentuk tegangan listrik yaitu sekitar 20s . Respon yang cepat tersebut juga ditunjukkan pada pengeksposan kedua dan ketiga untuk satu sensor.Jika
pengeksposan ini dilakukan terhadap sensor kedua dan ketiga respon yang cepat juga diperoleh untuk ketiga
– tiga pengeksposan. Apabila pengeksposan dihentikan pada sensor-1, tegangan listrik sensor-1 akan turun
ke nilai semula yaitu 0mV. Sensor-1 tidak membutuhkan waktu yang lama untuk segera berada dalam kondisi semula hal tersebut dapat dilihat berdasarkan Grafik 4.5, dan untuk
pengulangan yang dilakukan sensor-1 saat pengeksposan kedua dan ketiga yang sama diperoleh waktu pulih yang relative cepat. kondisi yang sama terjadi pada sensor-2 dan
sensor-3. Hal itu mengindikasikan bahwa sensor memiliki kemampuan pulih
recovery
yang baik. Pengeksposan yang dilakukan sebanyak tiga kali berturut turut dapat dilihat baik pada
sensor-1, sensor-2 dan sensor-3 . Tegangan maksimum yang tertinggi diperoleh disetiap pengeksposan yang dilakukan pertama kali dapat terlihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3
20 40
60 80
100 120
140
250 500
750 1000
1250 1500
T e
g a
n g
a n
m V
Waktu s
sensor 1 sensor 2
sensor 3
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan tegangan maksimum yang diperoleh untuk ketiga- tiga sensor disetiap pengeksposan pemaparan molekul air yang dilakukan untuk sampel air mineral.
Tabel 4.3 Tegangan Maksimum untuk Sampel Air Mineral
Sensor Tegangan Maksimum mV
Simpangan baku
ekspose 1 ekspose 2 ekspose 3
1 116
117 115
1
2
121 123
119 2
3 124
119 121
3 Tegangan maksimum yang diperlihatkan oleh Tabel 4.3 menandakan sensor kitosan
mempunyai daya pengulangan yang baik, hal tersebut juga didukung dengan perolehan simpangan baku yang lebih kecil dari 10. Nilai tegangan maksimum rata
– rata menunjukkan sensor yang diuji mempunyai reprodubilitas yang baik. Dengan rata
– rata tegangan maksimum sebesar 116mV, 121mV, 121mV.
Gambar 4.6 Grafik Perubahan Kelembapan Relative Air Mineral
5 10
15 20
25 30
500 1000
1500
T e
m p
e ra
tu r
C
Waktu s
Temperatur 1 °C Temperatur 2 °C
Temperatur 3 °C
Sensor 1 Sensor 2
Sensor 3
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 Grafik Perubahan Temperatur Air Mineral Stabilitas Sepanjang pengujian sensor-1 dapat beroperasi pada kondisi yang stabil
yang ditunjukkan dengan tidak terdapatnya fluktuasi, hal yang sama diperlihatkan untuk pengulangan yang dilakukan sensor-1 baik pada peningkatan nilai tegangan sewaktu
pengeksposan ataupun penurunan tegangan sewaktu pemulihan. Pada sensor-2 hasil pengeksposan pertama hingga ketiga yang terlihat dari Grafik 4.5 menunjukkan sensor
dapat beroperasi pada kondisi yang stabil dengan tidak terdapat fluktuasi. Hal yang hampir sama berlaku untuk sensor-3, Grafik 4.5 untuk sensor-3 juga menunjukkan bahwa
sensor-3 dapat beroperasi dengan stabil, kestabilan itu juga ditunjukkan dengan tidak terdapat fluktuasi. Stabilitas ini mengindikasikan sensor kitosan yang diuji pada suhu
kamar T = 26 C dengan kelembapan relative 62, tahan terhadap perubahan
lingkuangan.
10 20
30 40
50 60
70 80
500 1000
1500
K e
le m
b a
p a
n r
e la
ti v
e
Waktu s
Sensor 1 Sensor2
Sensor 3
Universitas Sumatera Utara
4.4 Hasil Deteksi Kualitas aquades