Hasil Deteksi Kualitas Air sungai Tamiang Sebelum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Deteksi Kualitas Air sungai Tamiang Sebelum

Treatment Gambar4.1 Grafik Perubahan Tegangan Air Sungai Tamiang Sebelum Treatment Gambar 4.1 memperlihatkan grafik hasil respon sensor yang cepat, respon yang cepat terlihat pada 20detik pertama sesaat pengeksposan dilakukan. Pengeksposan pemaparan molekul air yang dilakukan menunjukkan kemampuan sensor-1 dalam membaca data sampel air sungai sebelum treatment . Respon sensor yang hampir sama juga diperoleh jika ini dilakukan terhadap sensor kedua dan ketiga. Pengulangan pengeksposan pemaparan molekul air untuk melihat kemampuan respon sensor kitosan dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan, terlihat pada grafik 4.1 yang menunjukkan pengulangan sensor-1 yang cepat juga. sensor-2 pada grafik 4.1 menunjukkan respon yang cepat terhadap kedatangan molekul air pada sensor kitosan ketika pengeksposan pemaparan dilakukan dan respon yang konsiten juga ditunjukkan pada pengulangan kedua dan ketiga. Hal yang sama berlaku juga terhadap sensor-3, dari grafik 4.1 diperoleh respon yang cepat dari sensor kitosan untuk tiga kali pengeksposan molekul air. 50 100 150 200 250 250 500 750 1000 1250 1500 T e g a n g a n m V Waktu s sensor1 sensor2 sensor3 Universitas Sumatera Utara Setelah sensor merespon sampel air, pengujian dilanjutkan untuk melihat kemampuan pemulihan recovery sensor. Apabila pengeksposan dihentikan, tegangan listrik sensor turun ke nilai semula dan daya pulih yang baik ini juga dapat dilihat pada pengulangan yang dilakukan untuk pemulihan kedua dan ketiga. Kondisi yang sama juga diperoleh untuk pemulihan sensor kedua dan ketiga. Pengulangan yang dilakukan terhadap sensor kitosan menunjukkan sensor telah bekerja sangat baik. Terbukti ketika Pengeksposan yang dilakukan sebanyak tiga kali berturut turut disetiap sensor. grafik Gambar 4.1 untuk sensor satu, dua dan ketiga memberikan tegangan maksimum dengan nilai lebih kurang sama. Hal yang sama ditunjukkan saat pengeksposan pertama pada tegangan maksimum sensor satu, dua, dan ketiga. Tegangan maksimum yang ditunjukkan oleh ketiga – tiga sensor untuk tiga kali pengeksposan secara berturut – turut ditunjukkan dalam Tabel 4.1 Tabel 4.1 Tegangan Maksimum Sensor Untuk Air Sungai Sensor Tegangan Maksimum mV Simpangan baku ekspose 1 ekspose 2 ekspose 3 1 195 185 179 8 2 205 195 184 11 3 201 191 169 17 Nilai simpangan baku yang tidak lebih dari 20 dari setiap tegangan maksimum sensor juga menyatakan bahwa keboleh-ulangan sensor kitosan yang diuji dalam penelitian ini sudah sangat baik. Berdasarkan Grafik 4.1 Stabilitas sepanjang pengujian untuk sensor-1 dapat beroperasi pada kondisi yang stabil hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya fluktuasi yang terjadi, baik pada peningkatan nilai tegangan sewaktu pengeksposan ataupun penurunan tegangan sewaktu pemulihan. Stabilitas yang baik juga ditunjukkan pada sensor-2, dengan tidak adanya fluktuasi yang terjadi. Pada sensor-3 dengan tidak terlihat Universitas Sumatera Utara fluktuasi yang besar dapat juga disimpulkan bahwa sensor-3 juga memiliki stabilitas yang baik untuk setiap pengulangan yang dilakukan. Gambar4.2 Grafik Perubahan Kelembapan Relative Air Sungai Tamiang Sebelum Treatment Gambar4.3 Grafik Perubahan Temperatur Air Sungai Tamiang Sebelum Treatment 10 20 30 40 50 60 70 80 250 500 750 1000 1250 1500 K e le m b a p a n R e la ti v e Waktu s Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3 5 10 15 20 25 30 250 500 750 1000 1250 1500 T e m p e ra tu r °C Waktu s Temperatur 1 °C Temperatur 2 °C Temperatur 3 °C Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Grafik Gambar 4.2 sensor kitosan yang diuji pada suhu kamar T = 26 C tahan terhadap perubahan. Sensor kitosan juga tahan terhadap perubahan kelembapan relative dengan kelembahan relative kurang lebih 62, tahan terhadap perubahan lingkungan dan mengindikasikan sensor stabil. Nilai tegangan maksimum rata – rata yang hampir sama menunjukkan sensor yang diuji mempunyai reprodubilitas yang baik. Dengan rata – rata tegangan maksimum sebesar 186mV, 195mV, 187mV

4.2 Hasil Deteksi Kualitas Air sungai Tamiang Sesudah