Hasil Gabungan Deteksi Kualitas Seluruh Sampel

Tabel 4.4 Tegangan Maksimum Untuk Air Aquadest Sensor Tegangan Maksimum mV Simpangan baku ekspose 1 ekspose 2 ekspose 3 1 121 113 119 4 2 115 115 114 1 3 201 191 169 17 Nilai simpangan baku menyatakan bahwa keboleh-ulangan sensor kitosan yang diuji dalam penelitian ini sudah sangat baik. Begitu juga dengan stabilitas sensor. pada peningkatan nilai tegangan sewaktu pengeksposan ataupun penurunan tegangan sewaktu pemulihan sepanjang pengujian sensor, baik sensor 1,sensor-2 dan sensor-3 dapat beroperasi pada kondisi yang stabil hal tersebut ditunjukkan dengan tidak terdapatnya fluktuasi. Nilai tegangan maksimum rata – rata yang hampir sama menunjukkan sensor kitosan yang diuji mempunyai reprodubility yang baik. Dengan rata – rata tegangan maksimum sebesar 118mV, 115mV, 112mV.

4.5 Hasil Gabungan Deteksi Kualitas Seluruh Sampel

Gambar 4.9 Grafik Gabungan Kualitas Air yang diuji 50 100 150 200 250 250 500 750 1000 1250 1500 T e g a n g a n m V Waktu s Air Sungai Air Perlakuan Air Mineral Aquadest Universitas Sumatera Utara Grafik dalam Gambar 4.9 menunjukkan sensor kitosan mempunyai tegangan listrik paling tinggi apabila diekspose dengan air sungai. Sebaliknya tegangan listrik sensor paling kecil apabila diekspose dengan aquadest. Sedangkan tegangan listrik sensor kitosan diekspose dengan air mineral memiliki tegangan yang lebih rendah dibanding dengan aquadest dan lebih tinggi bila dibandingkan dengan air sungai sebelum dan setelah treatment . Perbedaan tegangan listrik menyatakan sensor kitosan dapat bekerja dengan baik dalam membedakan kualitas air berdasarkan perbedaan konduktivitas air. Seperti diketahui semangkin rendah konduktivitas air maka kualitas air semangkin baik, seperti penelitian yang dilakukan oleh Bevilacqua 1998, yang menyatakan bahwa semangkin kecil nilai konduktivitas air akan menunjukkan kemurnian air yang semakin tinggi sedangkan semangkin besar konduktivitas air akan menunjukkan tingkat kemurnian air yang semangkin rendah. Dalam hal ini dapat dijelaskan air sungai sebelum treatment mempunyai kadar logam besi yang tertinggi sedangkan air sungai sesudah treatment mempunyai kadar logam besi yang lebih rendah. Begitu juga dengan kadar logam alumunium pada air sungai sebelum t reatment , memiliki kadar yang tinggi dibandingkan dengan air sungai setelah treatment . hal ini berarti treatment yang dilakukan dengan proses elektrokoagulasi dan filtrasi telah berhasil dilakukan melalui pendeteksian menggunakan sensor kitosan. Sebagai perbandingan air treatment mempunyai nilai tegangan yang lebih besar dibanding air mineral. Walaupun perbedaan itu signifikan. Hal ini mengindikasikan kemampuan sensor kitosan dalam menetukan kualitas air , ini sesuai dengan hasil pengujian kandungan logam besi menggunakan Atomic Absorption Spectrophotomete AAS. Hasil pengujian laboratorium dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer AAS menunjukkan kandungan logam besi untuk air sungai sebelum treatment sebesar 2.29mgl dan untuk air mineral 0.018mgl Perbandingan lain juga dibuat terhadap air aquadest yang biasanya air ini tidak mengandung logam seperti yang ditunjukkan pada grafik. Air aquadest mempunyai tegangan listrik terendah diantara semua sampel yang mana ini selaras dengan hasil pengujian menggunakan AAS yang menunjukkan kandungan besi aquadest 0.002mgl Universitas Sumatera Utara yaitu terendah dari kandungan logam besi sampel sungai sebelum dan sesudah treatment serta air mineral.

4.6 Karakteristik air