penelitiannya menunjukkan bahwa uji sifat elektrik dari sensor kitosan telah berhasil dilakukan untuk mendeteksi penurunan kualitas susu.
Dalam penelitian pendahuluan ini, Deteksi kualitas air akan dilakukan dengan metode tanpa-pencelupan
free-dipping method
menggunakan sensor kitosan untuk sampel beberapa jenis air, diantaranya adalah air sungai Tamiang sebelum perlakuan dan
sesudah perlakuan, air mineral dan aquadest. Sinyal keluaran sensor dalam bentuk tegangan listrik apabila sensor diekspos dengan molekul-molekul air dibaca dengan
menggunakan multimeter digital. Kemudian data tegangan keluaran versus waktu pengeksposan diplot ke dalam bentuk grafik untuk menginterpretasikan sifat-sifat sensor
kitosan. Sifat-sifat tersebut digunakan untuk mengindikasikan perbedaan kualitas air untuk setiap sampel.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Apakah metode tanpa-pencelupan
free-dipping method
dapat digunakan untuk mendeteksi kualitas beberapa jenis air menggunakan sensor kitosan.
2. Apakah sensor dapat memberikan informasi terhadap indikasi kualitas air yang
digunakan dalam pendeteksian beberapa jenis air.
1.3 BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Sampel air yang dideteksi dan diberi perlakuan adalah air sungai Tamiang di daerah Kabupaten Aceh Tamiang, air mineral dan aquadest.
2. Deteksi dilakukan pada sampel air menggunakan sensor kitosan.
3. Sifat-sifat sensor yang akan diuji meliputi sensitifitas, reaksi balas
response
, stabilitas, pulihan
recovery
, pengulangan
repeatability
dan kebolehhasilan
reproducibility
.
Universitas Sumatera Utara
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Menguji kemampuan sensor kitosan dalam mendeteksi kualitas air berdasarkan perubahan tegangan dengan metode tanpa-pencelupan
free-dipping method
. 2.
Melihat perbedaan tegangan disetiap sampel yang diuji sebagai database suatu kualitas air.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
1. Tersedianya alat untuk mengindikasi kualitas air yang baru dengan kelebihan-
kelebihan meliputi pendeteksian yang cepat, biaya murah, mudah digunakan dan mudah dibawa
portable.
2. Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru tentang metode tanpa-
pencelupan
free-dipping method.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H
2
O terdiri satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air
bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa 1bar and temperatur 273,15 K 0 °C http:id.wikipedia.org.
Berdasarkan analisis kualitas air dapat digolongkan dalam 3 tiga kategori, yaitu : air bersih, air minum dan air kotor atau limbah. Sutrisno, 2006.
a. Air Bersih
Air bersih yaitu air yang sudah terpenuhi syarat fisik dan syarat kimia namun syarat bakteriologi belum terpenuhi. Secara umum penggunaan air bersih antara lain akan
diolah menjadi air siap minum, untuk keperluan MCK mandi, cuci, dan kakus. Dari segi kualitas, air bersih harus memenuhi syarat, yaitu :
1 Syarat Fisik : air tidak boleh berwarna, tidak boleh berasa, tidak boleh berbau,
suhu di bawah suhu udara sejuk 25
o
C dan jernih. 2
Syarat Kimia : tidak mengandung racun dan zat-zat mineral atau zat-zat lain tidak dalam jumlah yang berlebihan. Sutrisno, 2006.
b. Air Minum
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Kepmenkes RI, 2010 .
Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. PP
Nomor 16 Tahun 2005.
Universitas Sumatera Utara
c. Air Kotor atau Air Limbah
Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman. PP Nomor 16 Tahun 2005. Air limbah adalah sisa dari
suatu hasil usaha danatau kegiatan yang berwujud cair. Sumber pencemar air berdasarkan karakteristik limbah yang dihasilkan dapat dibedakan menjadi sumber
limbah domestik dan sumber limbah non-domestik. Sumber limbah domestik umumnya berasal dari daerah pemukiman penduduk dan sumber limbah non-domestik
berasal dari kegiatan seperti industri, pertanian dan peternakan, perikanan, pertambangan, atau kegiatan yang bukan berasal dari wilayah pemukiman. Permen
LH Nomor 01 Tahun 2010.
2.2. Faktor-faktor Fisika dan Kimia yang Mempengaruhi Air. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas air diantara lain :
a. Temperatur