d. Waktu tanggapan
Waktu tanggapan adalah waktu yang diperlukan keluaran sensor untuk mencapai nilai akhirnya pada nilai masukan yang berubah secara mendadak. Sensor harus dapat
berubah cepat bila nilai masukan pada sistem tempat sensor tersebut berubah. Jenis sensor secara garis besar bisa dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
a. Sensor Fisika
Sensor fisika adalah sensor yang mendeteksi suatu besaran berdasarkan hokum-hukum fisika. Yang termasuk kedalam jenis sensor fisika yaitu: Sensor cahaya, Sensor suara,
Sensor suhu, Sensor gaya, Sensor percepatan
b. Sensor Kimia
Sensor kimia adalah sensor yang mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara mengubah besaran kimi menjadi besaran listrik. Biasanya ini melibatkan beberapa
reaksi kimia. Yang termasuk kedalam jenis sensor kimia yaitu :Sensor PH, Sensor Gas, Sensor oksigen. Termasuk ke dalam sensor kimia ini adalah biosensor.
2.6 Kitosan
Kitosan adalah produk hasil proses deasetilasi kitin yang memiliki sifat unik. Unit penyusun kitosan merupakan disakarida saling berikatan beta. Berat
molekul kitosan tergantung dari degradasi yang terjadi pada saat proses pembuatan kitosan. Berat molekul kitosan sekitar 1,063 x 10
5
dalton. Pembuatan kitosan dilakukan dengan cara penghilangan gugus asetil -COCH
3
dari kitin disebut juga dengan proses deasetilasi yang menggunakan larutan NaOH pekat
50 dengan perbandingan 1:20 selama 1 jam pada suhu 120-140
o
C. Reaksi yang terjadi dalam proses tersebut antara NaOH dengan gugus N-asetil pada kitin
rantai C-2 yang akan menghasilkan Na-asetat dan terbentuklah gugus amina - NH
2
pada kitosan. Semakin banyak gugus asetil yang hilang dari polimer kitin
Universitas Sumatera Utara
maka akan semakin kuat interaksi antar ion dan ikatan hidrogen dari kitosan. Gugus -NH
2
inilah yang menyebabkan kitosan mempunyai banyak fungsi.
Gambar 2.6 struktur kitosan Kitosan merupakan senyawa kimia yang mudah menyesuaikan diri,
hidrofilik dan memiliki reaktivitas tinggi karena mengandung gugus OH atau gugus NH
2
untuk ligan yang bervariasi. Kitosan berbentuk spesifik dan mengandung gugus amino dalam rantai karbonnya. Hal ini menyebabkan kitosan
bermuatan positif yang berlawanan dengan polisakarida lainnya. Kitosan merupakan polielektrolit netral pada pH asam. Bahan-bahan seperti protein, ion
polisakarida, asam nukleat yang bermuatan negatif akan berinteraksi kuat dengan kitosan membentuk ion netral. Kitosan larut dalam beberapa larutan asam
Universitas Sumatera Utara
organik tetapi tidak larut dalam pelarut organik dan tidak larut pada larutan yang mengandung konsentrasi ion hidrogen di atas pH 6,5. Umumnya mutu kitosan
terdiri dari beberapa parameter yaitu bobot molekul, kadar air, kadar abu, kelarutan, warna dan derajat deasetilasi.sugita, dkk, 2009
Kitin dan kitosan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan polimer lainnya yaitu:
1. Merupakan sumberdaya yang dapat diperbarui karena bahan utamanya berasal dari kulit udang
2. Merupakan senyawa biopolimer yang dapat terdegradasi dan tidak mencemari lingkungan serta tidak bersifat toksik
3. Mempunyai fungsi biologis dapat membentuk gel, koloid dan film 4. Mengandung asam amino dan hidroksil yang dapat dimodifikasi
Kitosan dan turunannya telah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi mulai dari bidang pangan, mikrobiologi, kesehatan, pertanian dan sebagainya.
Aplikasi kitosan dalam bidang pangan salah satunya sebagai makanan berserat sehingga dapat meningkatkan massa feses, menurunkan kolesterol dan
menurunkan respon glisenik dari makanan. Peranan kitosan pada industri kertas dikarenakan adanya muatan positif yang dapat dijadikan alternatif yang baik
sebagai perekat
sizer
dan pengisi
filler
kertas, dengan cara membentuk ikatan dengan selulosa yang bermuatan negatif. Kitosan juga mempunyai fungsi
membentuk film
film forming
dan juga sebagai pelapis
coating
. Kitosan juga efektif sebagai penjernih pada sari buah karena konsentrasi yang rendah dapat
mencapai kejernihan supernatan yang tinggi dan cepat.shahidi,1999 Semakin tinggi mutu kitosan atau kitin berarti semakin tinggi pula
kemurniannya, salah satu parameter mutu kitin atau kitosan yang cukup penting adalah derajat deasetilasinya. Semakin tinggi derajat deasetilasinya maka
semakin tinggi kemurniannya artinya kitin dan kitosan semakin murni dari pengotornya yaitu protein, mineral dan pigmen serta gugus asetil untuk kitosan
Universitas Sumatera Utara
yang disertai kelarutannya yang sempurna dalam asam asetat 1. Sehubungan dengan kebutuhan setiap industri akan kitosan yang bermutu tertentu maka perlu
didesain kondisi proses pembuatan kitosan yang akan menghasilkan produk dengan mutu beragam. Pipih Suptijah,2012. Kitosan terdiri dari berbagai
bentuk dan kegunaan seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini : Tabel 2.2. Bentuk Kitosan serta Sifatnya
No. Bentuk Kitosan
Sifat Kitosan
1. Serbuk
- Dapat diubah kasar menjadi halus - Mudah dilarutkan
- Kemurnian yang tinggi 2.
Film - Transparan
- Mudah melekat pada permukaan 3.
Fiber - Kuat, kenyal
- Mudah diuraikan secara biologi 4.
Gel - Kekuatan gel yang tinggi
- Mudah dibentuk dengan polianion
5. Manik
- Mudah dibuat - Dapat menyerap logam
- Dapat dilakukan ikatan silang - Dapat memadatkan enzim
6. Larutan
- Sifat kejernihan yang tinggi - Menghasilkan bentuk garam
- Dapat menyerap logam 7.
Pasta - Mudah untuk diformulasikan
- Daya pelembab yang baik Sumber : Hirano,dkk 1984
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN