Uji Multikolonieritas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokolerasi

46 Gambar 4.2. menunjukkan titik-titik mendekati atau tidak meyebar jauh dari titik diagonal.

4.1.2.2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen, jika terjadi korelasi berarti terjadi masalah multikolinieritas”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai Tolerence dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 ≥ 10. Hasil dari uji multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 4.6 yang di ambil dari tabel regresi linier berganda pada lampiran 5. Tabel 4.6 Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant KA .976 1.025 LN.P .856 1.168 RA .964 1.038 KS .962 1.040 LN.KL .859 1.165 Sumber Data : SPSS 16 diolah Peneliti, 2015 Berdasarkan hasil pengujian tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari setiap variabel bebas di atas 0,10 dan nilai VIFnya 10. Hal ini 47 mengindikasikan bahwa tidak terjadi multikolinieritas diantara variabel independen dalam penelitian.

4.1.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dari gambar scater plots. Apabila data menyebar, tidak menyempit dan membentuk pola tertentu maka dapat dikatakan bahwa model regresi terbebas dari heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas setelah dilakukan transformasi data dapat dilihat pada Gambar 5.6. berikut: Gambar 4.3. Scatterplot Sumber Data : SPSS 16 diolah Peneliti, 2015 Dari Gambar 4.3. diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan telah tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 nol pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 48

4.1.2.4. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya”. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Uji yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Kriteria uji autokorelasi menurut Rusiadi, dkk 2013:182 adalah : a Angka DW dibawah dl berarti ada Autokorelasi positif b Angka DW diantara du sampai 4-du berarti tidak ada Autokorelasi. c Angka DW 4-du berarti ada Autokorelasi negatif Hasil uji Autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7 Autokolerasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .431 a .186 .114 5.21263 1.289 Sumber Data : SPSS 16 diolah Peneliti, 2015 Berdasarkan nilai Durbin Watson DW sebesar 2,079, nilai dl pada n=56 sebesar 1,3815 dan nilai du sebesar 1,7678 berarti nilai DW dibawah dl berarti ada Autokorelasi positif. 49

4.1.4. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor Tenure terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 89 124

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, KUALITAS AUDIT DAN KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 87

Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek Jakarta).

0 1 6

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Reputasi Auditor, Struktur Kepemilikan Dan Kualitas Laba Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 3

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Reputasi Auditor, Struktur Kepemilikan Dan Kualitas Laba Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 23

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Reputasi Auditor, Struktur Kepemilikan Dan Kualitas Laba Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 12

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Reputasi Auditor, Struktur Kepemilikan Dan Kualitas Laba Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 2

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Reputasi Auditor, Struktur Kepemilikan Dan Kualitas Laba Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 9

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Reputasi Auditor, Struktur Kepemilikan Dan Kualitas Laba Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 19

Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor Tenure terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12