23
Dependen : Manajemen Laba
berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.
4 Hermawan,
2005 Independen :
Komite Audit, Komisaris
Independen, Board Size, Leverage
Dependen : Earnings
Management Board size dan leverage
berpengaruh signifikan terhadap earnings
management
5 Mir dan
Akbari, 2013
Independen : Firm’s Capital,
Firm’s Size Dependen :
Earnings Management
Firm’s capital and firm’s size has an positive impact
on earning management
6 Purwandari,
2011
Independen : Komite Audit,
Proporsi Dan Ukuran Dewan
Direksi, Proporsi Komisaris
Independen, Kepemilikan
Institusional, Profitabilitas,
Leverage Dependen :
Manajemen Laba Komite audit, proporsi
komisaris independen, kepemilikan institusional,
dan profitabilitas berpengaruh negatif
terhadap manajemen laba. Sedangkan proporsi dan
ukuran dewan direksi serta leverage
berpengaruh positif terhadap
manajemen laba.
Sumber : Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
2.3 Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini digunakan variabel dependen dan independen. Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti. Variabel
dependen identik dengan variabel terikat, yang dijelaskan, atau dependent variable. Sedangkan variabel independen indentik dengan variabel bebas,
penjelas, atau independentexplanatory variable. Variabel ini biasanya dianggap
24 sebagai variabel predictor atau penyebab karena memprediksi atau menyebabkan
variabel dependen Kuncoro, 2004. Penelitian ini memiliki variabel dependen berupa earnings management, dan variabel independen berupa komite audit,
profitabilitas, reputasi auditor, dan struktur kepemilikan. Berikut ini adalah skema kerangka konseptual penelitian ini.
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
Variabel Independen Variabel Dependen
BAPEPAM dan BEI telah mengeluarkan peraturan yang memperkuat independensi dan efektivitas komite audit. Salah satunya yaitu mewajibkan
perusahaan yang terdaftar di BEl memiliki komite audit. Peraturan tersebut berisi tentang karakter yang harus dimiliki oleh komite audit, tugas, wewenang dan hak
komite audit dalam perusahaan. Komite audit yang dipilih oleh komisaris Komite Audit X
1
Profitabilitas X
2
Struktur Kepemilikan X
4
Reputasi Auditor X
3
Earnings Management Y
Kualitas Laba X
5
25 diharapkan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, sehingga dapat secara
efektif membatasi ruang gerak manajemen untuk melakukan earnings management. Diharapkan bahwa perusahaan yang telah mempunyai komite audit
dapat terhindar dari masalah earnings management. Semakin banyak anggota dari komite audit maka akan semakin ketat proses pewangawasan pada suatu
perusahaan karena komite audit akan bekerja sama dengan yang menjalankan fungsi internal control perusahaan. Dengan adanya komite audit maka
kepentingan para pemegang saham dapat dilindungi karena pengawasan terhadap manjemen akan semakin meningkat sehingga tindakan earnings management
yang dapat merugikan para pemegang saham dapat dicegah. Klein 2002 menemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara komite audit terhadap
manajemen laba. Dari penelitian tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan sementara bahwa ukuran komite audit memiliki kemampuan dalam mendeteksi
adanya manajemen laba. Profitabilitas akan mempengaruhi manajer dalam melakukan tindakan
earnings management. Pihak principal cenderung menuntut manajemen untuk mencapai profitabilitas yang tinggi. Apabila manajemen mampu mencapai target
dari principal, manajemen akan dianggap mempunyai kinerja baik. Perusahaan yang memiliki profitabilitas rendah cenderung melakukan perataan laba. Perataan
laba merupakan salah satu bentuk dari earnings management. Manajemen cenderung akan melakukan aktivitas tersebut karena dengan laba yang rendah atau
bahkan menderita kerugian, akan memperburuk kinerja manajemen di mata pemegang saham atau principal, dan nantinya akan memperburuk citra
26 perusahaan di mata publik. Oleh karena itu apabila profitabilitas perusahaan
menurun, maka ada kecenderungan terjadinya praktek earnings management, namun apabila profitabilitas meningkat, maka kecenderungan praktek earnings
management akan menurun. Peneliti dapat menyimpulkan sementara bahwa
profitabilitas memiliki hubungan negatif terhadap manajemen laba. Reputasi auditor sangat menentukan kredibilitas laporan keuangan.
Independensi dan kualitas auditor akan berdampak terhadap pendeteksian praktik earnings management. Auditor yang berreputasi baik karena memiliki
independensi dan kualitas yang baik diharapkan mampu mengurangi tindak earnings management. Rahmadika 2011 yang menyatakan bahwa reputasi
auditor satu diantaranya seperti KAP big four yang memiliki kualitas auditor yang tinggi di mata masyarakat dapat mencegah manajemen laba. Dari penelitian
tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan sementara bahwa reputasi auditor yang baik memiliki kemampuan yang lebih dalam mendeteksi adanya manajemen
laba, sehingga reputasi auditor memiliki hubungan negatif terhadap manajemen laba.
Struktur kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif
sehingga dapat mengurangi manajemen laba Ujiyantho dan Pramuka, 2007. Adanya kepemilikan oleh investor institusional akan mendorong peningkatan
pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen, karena kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung
atau sebaliknya terhadap kinerja manajemen. Investor institusional dengan
27 kepemilikan saham dalam jumlah besar akan mempunyai dorongan yang cukup
kuat untuk mengumpulkan informasi, mengawasi tindakan-tindakan manajemen dan mendorong kinerja yang lebih baik. Bilamana investor institusional
mempunyai kepemilikan saham dalam jumlah yang relatif rendah, maka para investor institusional hanya memiliki sedikit dorongan untuk melakukan
pengawasan terhadap tidnakan oportunistik manajer. Oleh karena itu, keberadaan investor institusi ini dipandang mampu menjadi alat monitoring efektif bagi
perusahaan Junaidi, 2007 sehingga kesimpulan sementara peneliti adalah bahwa struktur kepemilikan institusional berpengaruh negative terhadap manajemen laba.
Perusahaan dengan kualitas laba yang baik maka akan dapat menurunkan manajemen laba. Ini disebabkan manajemen perusahaaan yang melaporkan laba
yang berkualitas berarti sudah memenuhi prinsip-prinsip akuntansi yang sesuai dengan kaedah yang berlaku sehingga dapat menurunkan manajemen laba.
Perusahaan yang memliki kualitas laba yang baik dimana pencapaian laba yang terus meningkat dan menjadi acuan bahwa menajer tidak melakukan manajemen
laba, dengan demikian semakin baik kualitas laba maka akan dapat menurunkan manajemen laba Cahyana, 2012:136. Berdasarkan kutipan tersebut maka peneliti
dapat menyimpulkan sementara bahwa kualitas laba memiliki hubungan negatif terhadap manajemen laba.
2.4 Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :