Perumusan Masalah Sejarah Singkat Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

B. Perumusan Masalah

Setiap perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam menetapkan pendapatan dan biaya didalam perusahaanya sesuai dengan standart akuntansi yang berlaku untuk seluruh Indonesia. Maka perumusan masalah yang akan dipaparkan dalam paper ini adalah : “apakah prosedur yang digunakan RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN dalam menetapkan Pendapatan dan Biaya”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui prosedur penetapan pendapatan dan biaya pada RSI Malahayati Medan. b. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan sampai sejauh mana perkembangan RSI Malahayati Medan melalui penetapan pendapatan dan biaya.

2. Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen RSI Malahayati Medan dalam mengambil keputusan untuk menetapkan Pendapatan dan Biaya. b. menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis mengenai masalah prosedur penetapan pendapatan dan biaya pada RSI Malahayati Medan. c. Sebagai bahan perbandingan penulis lain dalam melakukan penelitian. Mahmudah : Prosedur Penetapan Pendapatan Dan Biaya Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan, 2008 USU Repository © 2009

D. Metode Penelitian

1. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan yang bertempat di Jl P.Diponegoro 2-4 Medan. Penelitian ini dilakukan dari Bulan Maret 2008 sampai dengan Bulan April 2008.

2. Jenis dan Sumber Data

a. Data primer ialah data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan wawancara dengan bagian personalia pada RSI Malahayati Medan. b. Data sekunder ialah data yang diperoleh dengan mengumpulkan dokumen-dokumen dari Rumah Sakit Islam Malahayati Medan yang berupa sejarah singkat berdirinya perusahaan, struktur organisasi, sumber pendapatan, penggunaan biaya, dan prosedur penetapan pendapatan dan biaya.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung kepada bagian Personalia Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. b. Studi Dokumentasi yaitu studi yang dilakukan dengan mengumpulkan berupa sejarah singkat berdirinya perusahaan, struktur organisasi, sumber pendapatan, penggunaan biaya, dan prosedur penetapan pendapatan dan biaya pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.

4. Metode Analisa Data

Mahmudah : Prosedur Penetapan Pendapatan Dan Biaya Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan, 2008 USU Repository © 2009 Metode analisa data yang digunakan adalah menggunakan metode deskriptif yaitu data-data yang dikumpulkan, disusun, di interprestasikan dan dianalisis untuk memberikan gambaran mengenai prosedur penetapan pendapatan dan biaya pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. BAB II Mahmudah : Prosedur Penetapan Pendapatan Dan Biaya Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan, 2008 USU Repository © 2009 PROSEDUR PENETAPAN PENDAPATAN DAN BIAYA PADA RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN

A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

Pada tahun 1970-an, tepatnya di jalan Diponegoro No.4 ada sebuah gedung tersebut adalah milik Yayasan Kerukunan Aceh. Yang mana pemanfaatan gedung tersebut belum maksimal dan hanya dipakai sebagai tempat pertemuan- pertemuan anggota Yayasan Kerukunan Aceh yang sifatnya tidak rutin. Melihat keadaan gedung yang kurang berdaya tersebut timbul pemikiran di antara anggota Yayasan untuk mencari suatu upaya guna dapat memanfaatkan gedung tersebut lebih efektif dan untuk kepentingan umum. Maka muncullah beberapa usulan untuk menjadikannya Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Ada juga ide agar komplek dan bangunan tersebut dijual atau dikontrakkan kepada konsulat asing dan uangnya dimanfaatkan untuk membeli gedung lain yang lebih sederhana untuk kantor aceh sepakat. Namun setelah mencermati perkembangan kota Medan dan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, timbullah gagasan untuk mengubah komplek Yayasan tersebut menjadi komplek rumah sakit. Setelah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, kemudian diadakanlah persiapan dan rapat-rapat. Dalam rapat menentukan nama rumah sakit, banyak masukan dan usulan. Muncul beberapa nama dalam forum seperti Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, Teungku Di Tiro dan Malahayati. Tetapi setelah melalui seleksi yang ketat peserta rapat setuju untuk memilih nama Malahayati sebagai nama rumah sakit yang akan dibangun. Mahmudah : Prosedur Penetapan Pendapatan Dan Biaya Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan, 2008 USU Repository © 2009 Malahayati merupakan nama seorang laksamana wanita Aceh yang melawan penjajah Portugis. Selain, masih memiliki referensi yang kuat pada daerah Aceh, bila ditinjau dari segi bahasa Arab, kata Malahayati sesungguhnya rangkaian dua kata, yaitu Maal yang berarti harta atau kekayaan dan hayaati yang berarti hidupku. Jadi Malahayati adalah kekayaan hidupku. Yang mana yang menjadi kekayaan dalam hidup adalah kesehatan. Setelah 6 bulan melakukan persiapan dan dirasa sudah cukup, maka tepat pada tanggal 10 Mei 1973 di bentuklah Yayasan Rumah Sakit Malahayati dengan Akte Notaris : Kusmulyanto dengan Akte : No.42 tanggal 10 Mei 1973. Pengelolaan oleh sebuah Yayasan bukan sebuah PT, CV, Firma atau badan usaha lain adalah buah dari pemikiran bahwa rumah sakit Malahayati nantinya tetap konsisten sebagai usaha non profit. Dengan pengertian jika nanti ada keuntungan yang dihasilkan, maka keuntungan tersebut akan dipergunakan untuk perluasan dan peningkatan kegiatan-kegiatan rumah sakit itu sendiri. Peletakan batu pertama pembangunan kamar bedah pada tanggal 4 April 1974 yang bertepatan dengan Maulid Nabi SAW, 12 Rabiul-awal 1394 H yang dianggap sebagai mulainya pembangunan Rumah Sakit Malahayati. Hanya berselang beberapa bulan dari peletakan batu pertama, pada tanggal 13 Agustus 1974 Yayasan mulai membuka poliklinik yang diresmikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kotamadya Medan. Kerja keras pikiran dan tenaga masyarakat akhirnya membuahkan hasil, hanya satu setengah tahun dari berdirinya Yayasan, pada tanggal 14 Agustus 1975 bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1395 H, rumah sakit ini Mahmudah : Prosedur Penetapan Pendapatan Dan Biaya Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan, 2008 USU Repository © 2009 diresmikan oleh GubernurKDH Sumatera Utara, H. Marah Halim Harahap dengan nama Rumah Sakit Islam Malahayati. Pengembangan demi pengembangan telah dilaksanakan oleh Yayasan dari jumlah 40 tempat tidur sekarang menjadi 120 tempat tidur. Rumah sakit ini bukanlah satu-satunya fasilitas kesehatan yang paling lengkap di Kota Medan, akan tetapi menjadi salah satu pelengkap bersama-sama rumah sakit yang lain untuk membantu pemerintah di bidang pelayanan kesehatan masyarakat.

B. Struktur Organisasi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan