Batasan Masalah Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Kerangka Konseptual

Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009. disebabkan adanya biaya perbaikan dan perluasan ruangan kantor yang tidak diperhitungkan terlebih dahulu biayanya. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa anggaran biaya operasional pada perusahaan belum berperan sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen yang efektif, sehingga pihak manajemen tidak dapat terbantu mengendalikan biaya operasional agar terarah dengan seefisien mungkin, dan hal ini dapat mengakibatkan terjadinya selisih yang cukup besar realisasi biaya operasional dibandingkan dengan anggarannya. Berdasarkan masalah yang terjadi di perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada perusahaan ini dengan memilih judul : ”Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Manajemen pada PT. Putra Bangga Kirana”.

B. Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah dalam penulisan skripsi ini dalam hal-hal yang berkaitan dengan anggaran biaya operasional. Kemudian anggaran tersebut dikaji penggunaannya dalam perencanaan dan pengendalian biaya oleh manajemen.

C. Perumusan Masalah

Untuk dapat mengarahkan dan memudahkan dalam penelitian yang terfokus dan sistematis, penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini yaitu: Apakah anggaran biaya operasional telah berperan sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen? Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah anggaran biaya operasional telah berperan sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen pada PT. Putra Bangga Kirana.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penulis melakukan penelitian adalah : a. Bagi penulis sendiri, yaitu sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan atau wawasan mengenai peranan anggaran biaya operasional sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen. b. Sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan guna menemukan alternatif dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan peranan anggaran biaya operasional sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen. c. Sebagai masukan bagi penelitian selanjutnya yang ada hubungan dengan peranan anggaran biaya operasional sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen.

E. Kerangka Konseptual

Bagan kerangka konseptual pada peranan anggaran biaya operasional sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen, seperti Gambar 1.1. berikut: Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009. Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Penjelasan dari kerangka konseptual di atas adalah: 1. Salah satu perencanaan pada perusahaan adalah menyusun anggaran biaya operasional. 2. Anggaran biaya operasional pada perusahaan meliputi anggaran biaya penjualan dan anggaran biaya administrasi dan umum. 3. Untuk mengawasi kegiatan pelaksanaan anggaran biaya operasional biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum tersebut diperlukan sistem pengendalian manajemen yang baik, agar pihak manajemen dapat terbantu untuk mengendalikan biaya tersebut agar terarah dengan seefisien mungkin. Perencanaan Pengendalian Manajemen Anggaran Biaya Operasional Anggaran Biaya Penjualan Anggaran Biaya ADM dan Umum Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Strategi Anthony dan Govindarajan 2005:9 mendefinisikan strategi adalah “rencana-rencana untuk mencapai tujuan organisasi.“ Setiap organisasi memiliki strategi yang berbeda-beda dan pengendalian harus disesuaikan dengan syarat strategi spesifik. Strategi yang berbeda memerlukan prioritas tugas berbeda, faktor penentu keberhasilan berbeda dan ketrampilan, perspektif, dan perilaku yang berbeda pula. Perusahaan perlu memperhatikan desain sistem pengendalian adalah apakah perilaku yang didorong oleh sistem tersebut merupakan perilaku yang diperlukan oleh suatu strategi. Anthony dan Govindarajan 2005:6 menambahkan proses perencanaan strategi formal dapat memberikan kepada organisasi: 1. Kerangka kerja untuk mengembangkan anggaran tahunan. 2. Alat pengembangan manajemen. 3. Mekanisme untuk memaksa manajemen agar memikirkan jangka panjang dan alat untuk menyejajarkan manajer dengan strategi jangka panjang perusahaan. Tujuan organisasi umumnya ditetapkan dalam suatu rencana yang disebut dengan perencanaan strategi. Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, suatu organisasi dipimpin oleh seorang atau beberapa pemimpin yang disebut dengan manajer. Bagi organisasi yang relatif kecil, umumnya dipimpin oleh seorang manajer. Jika organisasi telah berkembang dalam skala yang relatif besar, Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009. diperlukan beberapa manajer untuk memimpin organisasi tersebut. Dalam organisasi yang relatif kecil, umumnya dibagi menjadi bagian-bagian atau unit- unit yang masing-masing dipimpin oleh seorang manajer. Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatan, yaitu strategi untuk organisasi keseluruhan korporat dan strategi untuk unit bisnis dalam organisasi. Strategi korporat adalah mengenai keberadaan di tengah-tengah bauran bisnis yang tepat. Oleh karena itu, strategi korporat lebih berkenaan dengan pertanyaan di mana sebaiknya bersaing dan bukannya bagaimana bersaing dalam industri tertentu, yang merupakan strategi unit bisnis. Analisis strategi tingkat korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang akan ditambah, bisnis yang akan dipertahankan, bisnis yang akan ditekankan, bisnis yang akan dikurangi perhatiannya dan bisnis yang didivestasi dijual. Pada tingkat korporat, masalahnya adalah: 1. Definisi bisnis di mana perusahaan akan berpartisipasi. 2. Penugasan sumber daya antar bisnis-bisnis tersebut. Dalam strategi unit bisnis, persaingan antar perusahaan dengan diversifikasi tidak berlangsung pada tingkat korporat. Sebaliknya, unit bisnis dalam satu perusahaan bersaing dengan unit bisnis dalam perusahaan lain. Kantor korporat dari perusahaan dengan diversifikasi tidak menghasilkan laba dari dirinya sendiri, melainkan pendapatan dihasilkan dan biaya ditanggung dalam unit-unit bisnis. Strategi unit bisnis berkenaan dengan bagaimana menciptakan dan memelihara keunggulan kompetitif dalam masing-masing industri yang telah dipilih oleh suatu perusahaan untuk berpartisipasi. Strategi unit bisnis bergantung Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009. pada dua aspek yang saling berkaitan misinya “apakah tujuan keseluruhannya ?” dan keunggulan kompetitifnya “bagaimana sebaiknya unit bisnis bersaing dalam industrinya untuk melaksanakan misinya ?”. Dalam perusahaan dengan diversifikasi, tugas dari manajemen senior adalah mengalokasikan sumber daya yaitu membuat keputusan mengenai penggunaan kas yang dihasilkan dari beberapa unit bisnis untuk mendanai pertumbuhan dalam unit bisnis lain. Beberapa model perencanaan lebih dikembangkan untuk membantu manajer tingkat korporat dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif. Model-model ini, menyarankan bahwa perusahaan memiliki unit-unit bisnis dalam beberapa kategori, yang diidentifikasikan dengan misinya, strategi yang tepat untuk setiap kategori tentu berbeda. Secara bersama-sama, beberapa unit membentuk satu portofolio yang komponennya berbeda dalam hal karakteristik risikopenghargaan sebagaimana komponen portofolio investasi berbeda.

B. Sistem Pengendalian Manajemen