Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Manajemen

Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009.

2. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Penyusunan anggaran biaya operasional pada perusahaan dilakukan 1 satu tahun sekali, dengan merincikan jumlah pengeluaran biaya operasional melalui kebijakan manajer keuangan. Pada penyusunan anggaran tersebut, perusahaan dapat melihat realisasi biaya operasional yang terjadi pada tahun sebelumnya, sebagai acuan untuk penyusunan anggaran biaya operasional tahun berikutnya. Dalam penyusunan anggaran, perusahaan meninjau kembali manajemen yang sedang dilaksanakan, mempertimbangkan dan mengambil keputusan atas usulan manajemen baru. Kegiatan ini dimaksudkan agar perusahaan dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya perubahan pada masa yang akan datang dan memutuskan tindakan yang diperlukan untuk menghadapi kemungkinan tersebut.

C. Analisis Hasil Penelitian

Analisis hasil penelitian meliputi peranan anggaran biaya operasional sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen dan pembahasan hasil analisis.

1. Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Manajemen

Sebelum dilakukan analisis anggaran biaya operasional perusahaan, guna mengetahui dan mengevaluasi apakah anggaran tersebut dapat berperan sebagai Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009. alat perencanaan dan pengendalian manajemen, maka perlu ditampilkan laporan laba rugi perusahaan tahun 2008, dimana pada laporan tersebut dapat diketahui realisasi pengeluaran biaya operasional perusahaan. Laporan laba rugi perusahaan seperti pada Tabel 4.2. berikut: Tabel 4.2. Laporan Laba Rugi Perusahaan Tahun 2008 Dalam Rupiah Penjualan 3.543.665.693 Retur Penjualan 3.839.222 Total Penjualan Bersih 3.539.826.471 HPP: Persediaan Awal 1.806.554.060 Pembelian 2.004.838.125 Barang Yang Tersedia Untuk Dijual 3.811.392.185 Persediaan Akhir 2.069.058.483 Harga Pokok Penjualan 1.742.333.702 Laba Kotor 1.797.492.769 Biaya Penjualan: Biaya Packing 141.005.795 EMKL 109.904.244 Biaya Iklan 125.545 Biaya Ekspor 1.956.565 Biaya Pengangkutan 17.495.250 Biaya Negosiasi Dokumen Ekspor 28.067.985 Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009. Total Biaya Penjualan 298.555.384 Biaya Administrasi dan Umum: Biaya Gaji 68.632.277 Biaya Administrasi Lain 4.935.768 Biaya Pemeliharaan Kendaraan Kantor 415.250 Biaya Penyusutan Kendaraan Kantor 5.726.150 Biaya Bahan Bakar Pelumas 15.108.575 Biaya Umum Lain 5.116.448 Biaya Penyusutan Peralatan Kantor 612.700 Biaya Alat-Alat Kantor 5.345.873 Biaya Listrik Air 3.655.825 Biaya Telepon, Telex dan Fax 2.008.155 Biaya ADM Bank 8.895.636 Iuran 500.125 Biaya Asuransi Kebakaran 12.402.130 Biaya Izin 3.064.745 Biaya Dapur Kantor 3.872.515 Biaya Pemeliharaan Kantor 269.662.194 Total Biaya Administrasi dan Umum 409.954.366 Total Biaya 708.509.750 Laba Operasi 1.088.983.019 Pendapatan Lain-Lain 13.435.020 Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009. Laba Bersih Sebelum Pajak 1.102.418.039 Pajak 347.353.192 Laba Bersih Setelah Pajak 755.064.847 Sumber : PT. Putra Bangga Kirana Pada laporan laba rugi di atas, dapat diketahui bahwa laba bersih yang diperoleh perusahaan tahun 2008 adalah sebesar Rp. 755.064.847,-. Untuk mempermudah perbandingan antara perencanaan anggaran biaya operasional dengan realisasinya, maka berikut ini akan disajikan tabel perbandingan seperti pada Tabel 4.3. berikut: Tabel 4.3. Perbandingan Anggaran Biaya Operasional Dengan Realisasi Dalam Rupiah Biaya Penjualan: Anggaran Realisasi Selisih Biaya Packing 130.000.000 141.005.795 11.005.795 EMKL 88.100.000 109.904.244 21.804.244 Biaya Iklan 100.000 125.545 25.545 Biaya Ekspor 1.800.000 1.956.565 156.565 Biaya Pengangkutan 15.000.000 17.495.250 2.495.250 Biaya Negosiasi Dokumen Ekspor 25.000.000 28.067.985 3.067.985 Total Biaya Penjualan 260.000.000 298.555.384 38.555.384 Biaya Administrasi dan Umum: Biaya Gaji 62.000.000 68.632.277 6.632.277 Biaya Administrasi Lain 4.100.000 4.935.768 835.768 Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009. Biaya Pemeliharaan Kendaraan Kantor 320.000 415.250 95.250 Biaya Penyusutan Kendaraan Kantor 5.500.000 5.726.150 226.150 Biaya Bahan Bakar Pelumas 14.000.000 15.108.575 1.108.575 Biaya Umum Lain 4.000.000 5.116.448 1.116.448 Biaya Penyusutan Peralatan Kantor 580.000 612.700 32.700 Biaya Alat-Alat Kantor 5.000.000 5.345.873 345.873 Biaya Listrik Air 3.500.000 3.655.825 155.825 Biaya Telepon, Telex dan Fax 1.800.000 2.008.155 208.155 Biaya ADM Bank 8.600.000 8.895.636 295.636 Iuran 4.000.000 500.125 3.499.875 Biaya Asuransi Kebakaran 10.000.000 12.402.130 2.402.130 Biaya Izin 3.000.000 3.064.745 64.745 Biaya Dapur Kantor 3.600.000 3.872.515 272.515 Biaya Pemeliharaan Kantor 220.000.000 269.662.194 49.662.194 Total Biaya Administrasi dan Umum 350.000.000 409.954.366 59.954.366 Total Biaya 610.000.000 708.509.750 98.509.750 Sumber : Olahan Penulis Dari tabel perbandingan di atas, dapat diketahui bahwa realisasi pengeluaran biaya operasional lebih besar Rp. 98.509.750 dibandingkan dengan anggarannya. Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009. Penyimpangan yang sangat menonjol terdapat pada biaya pemeliharaan kantor, yaitu terjadi selisih sebesar Rp 49.662.194,-. Penyimpangan tersebut disebabkan karena tidak diperhitungkannya biaya yang akan timbul sehubungan dengan perbaikan dan perluasan ruangan kantor. Selisih yang terjadi antara anggaran biaya operasional dengan realisasi pengeluarannya berdampak pada perolehan laba perusahaan. Berikut ini akan ditampilkan laporan laba rugi perusahaan dengan perbandingan perolehan laba, seperti pada Tabel 4.4. berikut: Tabel 4.4. Perbandingan Perolehan Laba pada Laporan LR Perusahaan Dalam Rupiah Anggaran Realisasi Selisih Penjualan 3.543.665.693 3.543.665.693 - Retur Penjualan 3.839.222 3.839.222 Total Penjualan Bersih 3.539.826.471 3.539.826.471 - HPP: Persediaan Awal 1.806.554.060 1.806.554.060 Pembelian 2.004.838.125 2.004.838.125 - Barang Yang Tersedia Untuk Dijual 3.811.392.185 3.811.392.185 Persediaan Akhir 2.069.058.483 2.069.058.483 Harga Pokok Penjualan 1.742.333.702 1.742.333.702 - Laba Kotor 1.797.492.769 1.797.492.769 - Biaya Penjualan: Biaya Packing 130.000.000 141.005.795 Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009. EMKL 88.100.000 109.904.244 Biaya Iklan 100.000 125.545 Biaya Ekspor 1.800.000 1.956.565 Biaya Pengangkutan 15.000.000 17.495.250 Biaya Negosiasi Dokumen Ekspor 25.000.000 28.067.985 Total Biaya Penjualan 260.000.000 298.555.384 38.555.384 Biaya Administrasi dan Umum: Biaya Gaji 62.000.000 68.632.277 Biaya Administrasi Lain 4.100.000 4.935.768 Biaya Pemeliharaan Kendaraan Kantor 320.000 415.250 Biaya Penyusutan Kendaraan Kantor 5.500.000 5.726.150 Biaya Bahan Bakar Pelumas 14.000.000 15.108.575 Biaya Umum Lain 4.000.000 5.116.448 Biaya Penyusutan Peralatan Kantor 580.000 612.700 Biaya Alat-Alat Kantor 5.000.000 5.345.873 Biaya Listrik Air 3.500.000 3.655.825 Biaya Telepon, Telex dan Fax 1.800.000 2.008.155 Biaya ADM Bank 8.600.000 8.895.636 Iuran 4.000.000 500.125 Biaya Asuransi Kebakaran 10.000.000 12.402.130 Biaya Izin 3.000.000 3.064.745 Biaya Dapur Kantor 3.600.000 3.872.515 Titien Anggereini : Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen Pada PT. Putra Bangga Kirana, 2009. Biaya Pemeliharaan Kantor 220.000.000 269.662.194 Total Biaya Administrasi dan Umum 350.000.000 409.954.366 59.954.366 Total Biaya 610.000.000 708.509.750 98.509.750 Laba Operasi 1.187.492.769 1.088.983.019 98.509.750 Pendapatan Lain-Lain 13.435.020 13.435.020 - Laba Bersih Sebelum Pajak 1.200.927.789 1.102.418.039 98.509.750 Pajak 340.000.000 347.353.192 7.353.192 Laba Bersih Setelah Pajak 860.927.789 755.064.847 105.862.942 Sumber : Olahan Penulis Adapun hal yang perlu dijelaskan dari tabel perbandingan di atas adalah: 1. Jika terjadi penyimpangan antara anggaran biaya operasional dengan realisasinya, maka akan berdampak pada perolehan laba perusahaan. 2. Oleh karena itu, dalam tulisan ini realisasi anggaran non biaya operasional diasumsikan sama. Dari perbandingan perolehan laba ini, dapat dilihat bahwa perolehan laba perusahaan tidak optimal, karena lebih kecil dibandingkan perolehan laba jika perusahaan mampu mengendalikan manajemen dengan baik agar tidak terjadi penyimpangan.

2. Pembahasan Hasil Analisis