Pembahasan 1. Karakteristik Responden Tentang Imunisasi BCG di 3 tiga Posyandu

B. Pembahasan 1. Karakteristik Responden Tentang Imunisasi BCG di 3 tiga Posyandu

Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 45 responden mayoritas responden berumur 21-30 tahun yaitu sebanyak 23 responden 51,1 dan minoritas responden berumur 40 tahun yaitu sebanyak 2 responden 4,4. Hal ini didukung oleh penelitian Rosita 2011 mengenai “ Tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian imunisasi BCG pada bayi di Puskesmas Polonia” dengan jumlah populasi 36 responden yang menunjukkan bahwa mayoritas responden berumur 21-30 tahun yaitu sebanyak 25 responden 61,5 dan minoritas responden berumur 40 tahun yaitu sebanyak 1 responden 2,2. Menurut Mubarak, 2011 bahwa dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis mental. Secara garis besar, pertumbuhan fisik terdiri atas empat kategori perubahan yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri baru. Perubahan ini terjadi karena pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental, taraf berfikir seseorang menjadi semakin matang dan dewasa. Selanjutnya, dari 45 responden mayoritas pendidikan responden adalah SMA yaitu sebanyak 21 responden 46,7, dan minoritas pendidikan responden adalah SD sebanyak 3 responden 6,7. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rosita 2011 mengenai “ Tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian imunisasi BCG pada bayi di Puskesmas Universitas Sumatera Utara Polonia” dengan jumlah populasi 36 responden yang menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan responden adalah SMA yaitu sebanyak 21 responden 48,5 dan minoritas pendidikan SD sebanyak 3 responden 3,6. Sesuai pendapat Notoadmodjo 2003 yang mengatakan bahwa, pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga. Hal ini bertujuan melihat bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki responden, maka semakin mudah dan berwawasan luas mengetahui tentang pentingnya imunisasi BCG bagi bayinya. Melalui pendidikan seseorang dapat memperoleh informasi dengan cepat, tingkat pendidikan juga menentukan mudah tidaknya seseorang memahami pengetahuan yang diperolehnya. Karena pendidikan yang rendah mempengaruhi pemahaman seseorang dalam memperoleh pengetahuan. Berdasarkan pekerjaan, dari 45 responden mayoritas pekerjaan responden adalah IRT yaitu sebanyak 22 responden 48,9, dan minoritas pendidikan responden adalah Pegawai Negeri sebanyak 1 responden 2,2. Menurut Notoadmodjo 2003. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rosita 2011 mengenai “ Tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian imunisasi BCG pada bayi di Puskesmas Polonia” dengan jumlah populasi 36 responden yang menunjukkan bahwa mayoritas pekerjaan responden adalah IRT yaitu sebanyak 22 responden 50,5 dan minoritas pendidikan Pegawai Negeri sebanyak 3 responden 3,6. Universitas Sumatera Utara Menurut Notoadmojo 2010 menyebutkan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial, seperti lingkungan pekerjaan. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini dapat terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. Lingkungan dalam pekerjaan juga mempengaruhi pengetahuan karena lingkungan memiliki fungsi sebagai alat pergaulan sosial dan bertukar informasi seperti informasi mengenai kesehatan mengenai imunisasi BCG pada bayi usia 0-2 bulan. 2. Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi BCG di 3 tiga Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014 Berdasarkan perhitungan sesuai kategori yang ditetapkan, pengetahuan ibu yang memiliki bayi usia 0-2 bulan tentang imunisasi menunjukkan bahwa mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 25 orang 55,6, dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 7 orang 15,6. Hal ini didukung oleh penelitian Rosita 2011 mengenai “ Tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian imunisasi BCG pada bayi di Puskesmas Polonia” dengan jumlah populasi 36 responden yang menunjukkan bahwa mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang 50 dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 8 orang 22,22. Universitas Sumatera Utara Pengetahuan yang kurang karena kurangnya informasi yang didapat oleh ibu mengenai imunisasi BCG sehingga masih banyak ibu yang tidak mengetahui manfaat pemberian imunisasi BCG. 3. Sikap Ibu Tentang Imunisasi BCG pada bayi usia 0-2 bulan di 3 tiga Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014 Sikap menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting Newcomb, 2007 dalam Notoadmodjo. Berdasarkan dari hasil penelitian tentang sikap ibu tentang imunisasi BCG pada bayi usia 0-2 bulan menunjukkan bahwa dari 45 orang responden sebagian besar memiliki sikap positif tentang imunisasi BCG sebanyak 32 orang 71,1 dan sebagian kecil memiliki sikap negatif sebanyak 13 orang 28,9. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Juwita 2013 mengenai “ Faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap ibu mengenai kejadian ikutan pasca imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Kuta Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013” dengan jumlah populasi sebanyak 36 responden, mayoritas sikap positif sebanyak 19 orang 52,7. Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa ibu memiliki sikap positif karena didukung oleh pengetahuan yang cukup tentang imunisasi BCG pada bayi usia 0-2 bulan. Sedangkan ibu yang memiliki sikap negatif karena tidak didukung dengan pengetahuan yang baik tentang imunisasi BCG pada bayi usia 0-2 bulan. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan karakteristik Usia, didapatkan mayoritas responden adalah usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 23 orang 51,1. Berdasarkan tingkat pendidikan, didapatkan mayoritas pendidikan SMA yaitu sebanyak 21 orang 46,7. Berdasarkan pekerjaan, didapatkan mayoritas IRT yaitu sebanyak 22 orang 48,9. 2. Dari data yang diperoleh pengetahuan ibu, diperolreh mayoritas kategori cukup yaitu sebanyak 25 orang 55,6. 3. Dari data yang diperoleh sikap ibu, diperoleh mayoritas sikap positif yaitu sebanyak 32 orang 71,1 . Universitas Sumatera Utara