Kerjasama antara Ibu dengan petugas imunisasi sangat diharapkan, agar pemberian vaksin berjalan dengan tepat Dwi Andhini dan Proverawati, 2010.
Menurut Nanny Lia Dewi Vivian 2010. Penyuntikan imunisasi BCG ini sebaiknya diberikan pada muskular deltoid kanan atau lengan kanan atas sehingga bila
terjadi limfadenitis pada aksila akan lebih mudah terdeteksi. Vaksin BCG disuntikkan pada intrakutan didaerah muskular deltoid karena
vaksin BCG lapisan chorium kulit sebagai depo berkembang biak reaksi indurasi, eritema, pustula. Bayi kulitnya tipis jadi cocok disuntikkan secara intrakutan
dibandingkan suntikan secara subkutan yang terlalu dalam disuntikkan pada bayi Marimbi Hanum, 2010.
8. Tanda Keberhasilan
Menurut Maryunani Anik 2010 tanda keberhasilan pemberian imunisasi BCG pada balita adanya timbul indurasi atau benjolan kecil dan eritema berwarna merah
didaerah bekas suntikan setelah satu atau dua minggu kemudian, yang berubah menjadi pustula kemudian pecah menjadi ulkus atau luka. Tidak menimbulkan nyeri dan tidak
diiringi panas atau demam. Luka ini akan sembuh sendiri dan meninggalkan tanda parut. Jikapun indurasi atau benjolan tidak timbul, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Karena
kemungkinan cara penyuntikan yang salah, mengingat cara menyuntikkannya perlu keahilan khusus karena vaksin harus masuk kedalam kulit. Jadi, meskipun benjolan
tidak timbul, antibodi tetap terbentuk, hanya saja dalam kadar rendah. Imunisasi tidak perlu diulang, karena didaerah Endemi TB, infeksi alamiah akan selalu ada. Dengan
kata lain, anak akan mendapat vaksinasi alamiah.
Universitas Sumatera Utara
9. Efek samping Imunisasi BCG
Setelah diberikan imunisasi BCG, reaksi yang timbul tidak seperti pada imunisasi dengan vaksin lain. Imunisasi BCG tidak menyebabkan demam. Setelah 1-2
minggu diberikan imunisasi, akan timbul indurasi dan kemerahan di tempat suntikan yang berubah menjadi pastula, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu
pengobatan khusus, karena luka ini akan sembuh dengan sembuh secara spontan. Kadang terjadi pembesaran kelenjar regional diketiak atau leher. Pembesaran kalenjar
ini terasa padat, namun tidak menimbulkan demam Dwi Andhini dan Proverawati, 2010.
10. Kontra Indikasi Imunisasi BCG
Menurut Soedjatmiko 2011 imunisasi BCG tidak dapat diberikan pada: a.
Reaksi uji Tuberkulin 5mm b.
Menderita infeksi HIV, mendapat pengobatan radiasi, penyakit keganasan yang mengenai sumsum tulang atau sistem limfe
c. Menderita gizi buruk
d. Menderita demam tinggi
e. Menderita infeksi kulit yang luas
f. Pernah sakit Tuberkulosis
g. Kehamilan
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka konsep
Kerangka konsep penelitian adalah hubungan antara konsep-konsep yang ingin di amati dan di ukur melalui penelitian-penelitian yang akan di lakukan Notoadmodjo,
2010. Adapun kerangka konsep dalam penelitian yang berjudul “Pengetahuan dan
Sikap Ibu tentang Imunisasi BCG pada bayi usia 0-2 bulan” adalah sebagai berikut :
Skema 3.1 Kerangka Konsep
B. Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan mendefinisikan variabel secara operasional untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel dan untuk
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument atau alat ukur Notoatmodjo, 2010.
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Pengetahuan ibu
Sikap ibu Imunisasi BCG pada
bayi usia 0-2 bulan
Universitas Sumatera Utara