Proses Penemuan Kembali Rekam Medis Proses Pemusnahan Rekam Medis

46 4. Demi tertibnya pelayanan rekam medis untuk kepeluan riset penelitian dapat menghubungi bagian rekam medis dengan mengajukan surat permohonan peminjaman. 5. Untuk memudahkan pemonitoran berkas yang dipinjam perlu dibuatkan ekspedisi peminjaman, ditanda tangani oleh peminjam.

4.2.7. Proses Penemuan Kembali Rekam Medis

Penemuan kembali rekam medis seorang pasien didasarkan pada kartu identitas berobat yang diberikan pihak rumah sakit kepada pasien. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan berikut : I 1 : “ secara umum tentunyakan kan kita biasanya pada saat pasien mendaftar itukan sudah kita beri kartu pendaftaran yang dituliskan data pasien dan nomor rekam medisnya, apabila pasien itu datang kembali tentunya kami minta lagi itu kartunya kan ada nomornya yang telah kami berikan jadi berdasarkan itulah kami cari.” I 2 : “ Awalnya pasien yg datang kan diberi kartu berobat yaa yg kecil yg berisikan identitas pasien dan nomor rekam medis, jadi kalo dia sudah pernah berobat tapi tidak membawa kartu berobat kita mencarinya di computer dengan menanyakan nama dan alamatnya .” Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menemukan kembali rekam medis pasien, pihak Rumah Sakit Haji Medan secara manual yaitu mencari berdasarkan kartu berobat yang pernah diberikan rumah sakit kepada Pasien, dan jika kartu berobat itu hilang ataupun pasien tidak membawanya pada saat berobat kembali maka petugas rekam medis akan mencari pada data yang tersimpan dalam komputer.

4.2.8. Proses Pemusnahan Rekam Medis

Untuk menghemat tempat dan tenaga rekam medis yang sudah tidak terpakai dilakukan pemusnahan. Begitu juga di Rumah Sakit Haji Medan. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan berikut : Universitas Sumatera Utara 47 I 1 : “ya jadi proses pemusnahan ini tentunya sesuai prosedur yang sudah ditetapkan ya pemusnahan rekam medis dilakukan setiap 10 tahun sekali , jadi memang prosedur awalnyakan kita pilih pasien yang non- aktif selama 5 tahun itu masuk berkas yang nonaktif, kemudian setelah 10 tahun barulah kita musnahkan dan pemusnahan itupun tentunya ada berita acara. jadi sebelumnya berkas yang akan dimusnahkan ini dicatat. misalnya itu resume medis itu harus ditarik di ambil dari berkas itu , resume medis dan laporan operasi. jadi bukan semuanya dimusnahkan resume medis dan laporan operasinya itu kita ambil dan kita dokumenkan lagi . jadi baru sisanya itula yag dimusnahkan .” I 2 :“ya sesuai prosedur yang telah ada yaa dimusnahk an selama 10 tahun dan dilakukan penyusutan setelah 5 tahun.” Berdasarkan pernyataan informan diatas dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit Haji Medan mentapkan rekam medis yang in aktif sekurang-kurangnya 5 tahun dihitung dari tanggal kunjungan terakhir, dipisahkan dan disimpan diruangan penyimpana in aktif. untuk kasus-kasus tertentu, dapat disimpan lebih dari 5 tahun, sesuai ketetapan dari panitia rekam medik Kemudian berkas rekam medis in aktif dimusnahkan dalam waktu 10 tahun. Tidak semua rekam medis dimusnahkan. Untuk resume dan laporan operasi tidak dimusnahkan. Universitas Sumatera Utara 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Rekam medis merupakan kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya. Untuk mengatur rekam medis ini agar selalu dapat terjaga dan mudah ditemukan kembali dengan baik tentunya dibutuhkan suatu manajemen. Untuk mengetahui manajemen rekam medis pada suatu rumah sakit peneliti melakukan penelitian dengan mengangkat judul Manajemen Rekam Medis Dalam Temu Kembali Dokumen di Rumah Sakit Haji Medan. Berdasarkan data wawancara dan pengamatan yang diperoleh dari beberapa informan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengadaan rekam medis di Rumah Sakit Haji Medan memiliki dua prosedur yang berbeda yaitu rekam medis Pasien Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap. Alur kerjanya pun sudah berdasarkan pada buku pedoman yang dikeluarkan Rumah Sakit Haji Medan 2. Sistem penomoran rekam medis pada Rumah Sakit Haji Medan berdasarkan pada unit numbering sistem, yaitu setiap pasien memiliki satu nomor rekam medis yang berlaku untuk berobat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Setiap pasien memiliki satu nomor rekam medis yang terdiri dari 6 enam digit dan berlaku untuk seterusnya. 3. Sistem penyimpanan rekam medis pada Rumah Sakit Haji Medan dilakukan secara sentralisasi, dimana penyimpanan rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan baik catatan rawat jalan, gawat darurat maupun rawat inap . 4. Sistem penjajaran rekam medis pada Rumah Sakit Haji Medan menggunakan sistem angka langsung straight numerical filling system , yaitu penyimpanan dengan mensejajarkan dokumen rekam medis berdasarkan urutan langsung nomor rekam medisnya pada rak penyimpanan. Kebijakan rumah sakit yaitu setiap rak penjajaran memuat 100 nomor rekam medis. Kenyataannya kebijakan ini sudah tidak diterapkan lagi karena banyak pasien yang masuk perhari lebih dari 100 Universitas Sumatera Utara