Analisis Regresi Linear Berganda

41 dengan nilai du pada tabel nilai signifikansi Durbin-Watson 5. Dari tabel kita peroleh batas bawah sebesar 1,732 sedangkan batas atas sebesar 2,268 4-1,732. Dari uji ini dapat dilihat bahwa model regresi yang digunakan peneliti tidak terindikasi autokorelasi karena nilai Durbin Watson memenuhi persyaratan 1,732 2,111 2,268.

4.3. Analisis Regresi Linear Berganda

Data yang telah lolos uji asumsi klasik dapat digunakan dalam model regresi dan dianalisis. Analisis dilakukan dengan mencari koefisien setiap variabel dindependen yaitu PreTaxROA t, FVA t, Ln Total Asset t, pada model regresi untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel independen, dalam hal ini CF t+1. Berikut hasil analisis regresi yang dilakukan peneliti : Tabel 4.5 Analisis Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 Constant ,075 ,097 PreTax ROA t ,077 ,471 ,020 FVA t ,067 ,096 ,075 LNTotal Asset t -,006 ,005 -,161 a. Dependent Variable: CF t+1 sumber :Olah Data SPSS 42 Dari analisis regresi yang dilakukan, diperoleh koefisien setiap variabel untuk membentuk suatu persamaan regresi. Persamaan regresi yang dibentuk adalah sebagai berikut : CF t+1 = 0,075 + 0,077PreTaxROA t + 0,067 FVA t – 0,006 LNTotal Aset t Persamaan regresi yang diperoleh diinterpretasikan sebagai berikut : 1. a = 0,075 Nilai a sebesar 0,075 menunjukkan apabila setiap variabel PreTaxROA t, FVA t, LNTotalAset t tidak memiliki nilai atau 0, maka nilai CF t+1 akan berubah sebesar 0,075. 2. b1 = 0,077 Nilai b1 sebesar 0,077 menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan variabel PreTaxROA t bila variabel yang lain tetap adalah sebesar 7,7. Bila variabel PreTaxROA t naik sebesar 1 maka variabel CF t+1 naik sebesar 0,077 3. b2 = 0,067 Nilai b2 sebesar 0,067 menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan variabel FVA t bila variabel yang lain tetap adalah sebesar 6,7. Bila variabel FVA t naik sebesar 1 maka variabel CF t+1 naik sebesar 0,067 4. b3 = -0,006 Nilai b3 sebesar 0,006 menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan variabel LNTotal Asset t bila variabel yang lain tetap adalah sebesar 0,6. Bila variabel LNTotal Asset t naik sebesar 1 maka variabel CF t+1 turun sebesar 0,006 43 Pengaruh yang diberikan setiap variabel tidak terlalu signifikan dilihat dari persamaan regresinya karena angka koefisien yang kecil. Selain melihat persamaan regresi, koefisien korelasi dan koefisien determinansi juga dilihat untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut tabel koefisien korelasi dan koefisien determinansi dari model regresi yang digunakan : Tabel 4.6 Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinansi Nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari tabel adalah sebesar 0,165. Nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai 1. Nilai koefisien korelasi yang diperolah menunjukkan bahwa kekuatan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen Nilai koefisien korelasi di dalam model regresi adalah sebesar 0,165. Nilai ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dan variabel dependen di dalam model regresi lemah. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,165 a ,027 -,006 ,0621215 a. Predictors: Constant, LNTotal Asset t, FVA t, PreTax ROA t b. Dependent Variable: CF t+1 sumber :Olah Data SPSS 44 Nilai koefisien determinansi yang diperoleh dari tabel adalah sebesar 0,027. Nilai koefisien determinansi berkisar antara 0 sampai 1. Nilai koefisien determinansi menunjukkan kemampuan model menerangkan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Pada model regresi yang diteliti nilai koefisien determinansi adalah sebesar 0,027. Nilai ini menunjukkan bahwa kemampuan model regresi dalam menerangkan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen lemah.

4.4. Uji Hipotesis Uji F

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011

3 96 83

Pengaruh Laba Akuntansi Dan Total Arus Kas Dalam Memprediksi Arus Kas Di Masa Yang Akan Datang Pada Perusahaan Jasa Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

8 38 80

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG (Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011)

1 4 19

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG (Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011)

0 3 19

PENDAHULUAN KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PERATAAN LABA DALAM MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI).

0 4 9

KEMAMPUAN PREDIKTIF LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 1 7

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI).

0 1 9

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan RGEC dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI.

0 4 78

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teoritis 2.1.1. Konsep Nilai Wajar - Pengaruh Penerapan Konsep Nilai Wajar Dalam Memprediksi Arus Kas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

0 1 16

PENGARUH LABA DAN ARUS KAS UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008–2010

4 19 13