18 Jika dikaitkan dengan nilai wajar, untuk meningkatkan nilai wajar suatu aset
atau liabilitas, maka selisih antara arus kas masuk yang dihasilkan dari aset tersebut dengan arus kas untuk memperoleh aset atau liabilitas tersebut harus
ditingkatkan juga.
2.1.7. Hubungan Penerapan Konsep Nilai Wajar dengan Peramalan
Arus Kas
Ada beberapa penjelasan mengapa nilai wajar dapat membantu menilai kinerja masa depan, dalam hal ini arus kas. Pertama, di dalam teori, nilai wajar
mencerminkan keadaan pasar terkini dan menangkap ekspektasi arus kas terbaru. Jika ekspektasi kinerja di masa depan berubah maka nilai wajar
seharusnya mencerminkan perubahan ini. Karena nilai wajar mencerminkan estimasi terkini dari kinerja masa depan, maka nilai wajar seharusnya
berhubungan dengan arus kas masa depan Barth, 2000. Barth 1995 menemukan bahwa di dalam industri bank, kebijakan kecukupan modal
dengan basis nilai wajar lebih prediktif untuk kebijakan modal di masa depan. Dokumen literatur yang ada menunjukan bahwa penerapan nilai wajar relevan
dengan peramalan kinerja masa depan dilihat dari harga saham dan return- nya.
Kedua, nilai wajar dari beberapa instrumen keuangan memiliki nilai prediktif untuk arus kas yang diperoleh dari asset tersebut karena a akumulasi
keuntungan atau kerugian yang belum diakui dapat direalisasi menjadi arus kas pada saat penjualan aset tersebut; dan b untuk sekuritas yang belum
19 terjual, perbedaan antara nilai wajar dan biaya perolehan investasi
menunjukan jumlah pendapatan bungan yang diakui di masa depan, apakah lebih besar atau lebih kecil dibanding dengan instrumen sejenis Evans, 2013.
Oleh karena itu nilai wajar berdampak pada keuntungan maupun kerugian masa depan karena nilai wajar merupakan proyeksi kenaikan atau penurunan
nilai dari aset tersebut. Dengan kata lain nilai wajar berhubungan dengan kinerja masa depan.
Terakhir, kebijakan penggunaan fair value dapat digunakan untuk melakukan income smoothing untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan
dari laba. Sebagai contoh, manajer bisa menggunakan fair value dalam menilai bunga yang ditahan untuk mengelola laba atau melaporkan keuntungan yang
lebih besar pada saat laba rendah. Penggunaan konsep nilai wajar membuat laba menjadi lebih rentan karena
laba lebih terpengaruh oleh estimasi penilaian. Untuk melakukan penghitungan arus kas, laba akuntansi harus disesuaikan dengan
menghilangkan estimasi-estimasi akrual, namun estimasi pada saat penilaian masi memiliki dampak di dalam arus kas. Dampak estimasi penilaian tersebut
secara langsung mempengaruhi prediksi arus kas di masa yang akan datang untuk memprediksi kinerja suatu perusahaan di masa yang akan datang.
Sehingga banyak perdebatan tentang nilai wajar, di satu sisi ada yang beranggapan bahwa nilai wajar meningkatkan relevansi, di sisi lain ada yang
beranggapan bahwa nilai wajar menurunkan keandalan informasi keuangan Shortridge, 2006:3
20
2.2. Penelitian Terdahulu