Julhaidi : Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Akhir Tahun 2009 Berdasarkan Data Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009
4. Komposisi umur penduduk yang timpang.
5. Dan masalah mobilitas penduduk.
Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila tidak segera ditanggulangi tidak mustahil akan mendatangkan efek yang
lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan pembangunan nasional. Pembangunan kependudukan dilaksanakan dengan mengindahkan kelestarian sumber daya alam dan
fungsi lingkungan hidup sehingga mobilitas dan persebaran penduduk tercapai optimal.
Mobilitas dan persebaran penduduk yang optimal, berdasarkan pada adanya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan adanya daya dukung dan daya
tampung lingkungan. Persebaran penduduk yang tidak didukung oleh lingkungan dan pembangunan akan menimbulkan masalah sosial yang kompleks, dimana penduduk
mejadi beban bagi lingkungan maupun sebaliknya
2.2. Pengertian-pengertian
Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan merupakan bahan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada.
2.2.1. Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari
enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Penduduk suatu negara atau daerah
Julhaidi : Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Akhir Tahun 2009 Berdasarkan Data Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009
adalah: orang yang tinggal di daerah tersebut, orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi
tinggal disitu. Seperti bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
2.2.2. Laju Jumlah Penduduk
Laju jumlah penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam jumlah jiwa
Jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu : 1.
Fertilitas Fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup live birth, yaitu terlepasnya
bayi dari rahim seorang perempuan dengan adanya tanda-tanda kehidupan; seperti berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan sebagainya. Apbila pada waktu lahir
tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati still birth yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran. Disamping istilah
fertilitas ada juga istilah fekunditas fecundity sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak
lahir hidup. Seorang perempuan yang secara biologis subur fecund tidak selalu
melahirkan anak, misalnya dia mengatur kelahiran dengan abstinensi atau menggunakan alat-alat kontrasepsi. Kemampuan biologis seorang perempuan
untuk melahirkan sangat sulit diukur. Ahli demografi hanya menggunakan pengukuran terhadap kelahiran hidup live birth.
Julhaidi : Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Akhir Tahun 2009 Berdasarkan Data Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009
Pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan pengukuran mortalitas, karena seorang seorang perempuan hanya meninggal satu kali, tetapi iadapat
melahirkan lebih dari seorang bayi. Di samping itu seorang yang meninggal pada hari dan waktu tertentu berarti mulai saat itu orang tersebut tidak mempunyai
resiko kematian lagi. Sebaliknya seorang perempuan yang telah melahirkan seorang anak tidak berarti resiko melahirkan dari perempuan tersebut menurun.
Kompleksnya pengukuran fertilitas. Karena kelahiran melibatkan dua orang suami dan istri, sedangkan kematian hanya melibatkan hanya melibatkan satu
orang saja orang meninggal. Masalah yang lain yang dijumpai dalam pengukuran fertilitas adalah tidak semua perempuan mengalami resiko
melahirkan karena ada kemungkinan beberapa dari mereka tidak mendapatkan pasangan untuk berumah tangga. Juga ada beberapa perempuan yang bercerai,
menjanda. Memperhatikan masalah-masalah tersebut, terdapat variasi pengukuran fertilitas yang dapat diterapkan, dan masing-masing mempunyai keuntungan dan
kelemahan. Memperhatikan perbedaan antara keadaan kematian dan kelahiran,
memungkinkan untuk melaksanakan dua macam pengukuran fertilitas yaitu pengukuran fertilitas tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif.
2. Mortalitas
Mortalitas atau kematian adalah salah satu dari tiga komponen demografi yang berpengaruh terhadap struktur dan jumlah penduduk. Tinggi rendahnya
tingkat mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Yang dimaksud dengan
Julhaidi : Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Akhir Tahun 2009 Berdasarkan Data Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009
mortalitas adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Dari definisi ini
terlihat bahwa keadaan mati hanya bisa terjadi kalau sudah terjadi kelahiran hidup. Dengan demikian keadaan selalu mati selalu didahului oleh keadaan hidup.
Sedangkan hidup selalu hidup selalu dimulai dengan lahir hidup live birth 3.
Mobiltas Mobilitas penduduk dapat dibedakan antara mobilitas penduduk vertikal dan
mobilitas penduduk horizontal. Mobilitas penduduk vertikal ini sering disebut dengan perubahan status, dan salah satu contohnya adalah perubahan status
pekerjaan. Seseorang yang mula-mula bekerja dalam sektor pertanian sekarang bekerja dalam sektor pertanian.
Mobilitas penduduk horizontal, atau sering pula di sebut mobilitas penduduk geografis, adalah gerak movement penduduk yang melintasi batas wilayah
menuju ke wilayah lain dalam periode tertentu. Mobilitas penduduk dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas penduduk permanen atau migrasi dan
mobilitas penduduk non permanen. Jadi, migrasi adalah perpindahan penduduk yang melintas batas wilayah asal menuju wilayah lain melampaui batas
politiknegara ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara dengan tujuan menetap. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen di suatu daerah ke daerah lain. Sebaliknya mobilitas penduduk non permanen adalah gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain
melampaui batas politiknegara ataupun batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara dengan tujuan tudak menetap.
Julhaidi : Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Medan Akhir Tahun 2009 Berdasarkan Data Tahun 2003-2007, 2009. USU Repository © 2009
Menurut Everett S. Lee ada empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu :
1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal.
2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan.
3. Faktor-faktor yang menghambat.
4. Faktor-faktor pribadi.
2.2.3. Susunan Penduduk