Hambatan-Hambatan Yang Timbul Dalam Pelaksanaan Sertifikasi Lisensi

BAB IV HAMBATAN DAN UPAYA YANG TIMBUL DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI LISENSI HAK CIPTA MUSIK DAN LAGU RADIO SIARAN SWASTA NASIONAL OLEH YAYASAN KARYA CIPTA INDONESIA

A. Hambatan-Hambatan Yang Timbul Dalam Pelaksanaan Sertifikasi Lisensi

Hak Cipta Musik Dan Lagu Radio Siaran Swasta Nasional Oleh Yayasan Karya Cipta Indonesia Pelaksanaan Sertifikasi Lisensi Hak Cipta Musik dan Lagu Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia di kota Medan oleh Yayasan Karya Cipta Indonesia YKCI Medan tidak selamanya berjalan dengan sempurna ataupun berjalan sebagaimana yang diharapkan bagi para pihak yang melakukan perjanjian tersebut ataupun bagi para pihak yang berkaitan dengan Hak Cipta musik dan lagu sebagai suatu karya cipta yang dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. 1. Hambatan-Hambatan Yang Bersifat Interen Dalam Pelaksanaan Sertifikasi Lisensi Hak Cipta Musik Dan Lagu Radio Siaran Swasta Nasional Oleh Yayasan Karya Cipta Indonesia YKCI Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lapangan, maka ada beberapa hambatan bersifat interen yang terjadi dalam pelaksanaan sertifikasi lisensi Hak Cipta musik dan lagu Radio Swasta Nasional Indonesia oleh Yayasan Karya Cipta Indonesia YKCI di kota Medan, antara lain 126 : a. Perjanjian kerjasama MoU atau perjanjian pengumuman musik dan lagu performing right antara YKCI dan PRSSNI masih bersifat terpusat. 126 Wawancara pada tanggal 02 Juni 2010 dengan Hendriko Morino Naibaho, Kepala Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kantor Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kota Medan. 107 Universitas Sumatera Utara Maksud dari hal tersebut adalah bahwa perjanjian pengumuman musik dan lagu performing right antara YKCI dan PRSSNI tersebut hanya dilakukan oleh YKCI di Pusat dan PRSSNI di Pusat saja, walaupun berlaku secara umum ataupun berlaku untuk YKCI di daerah dan PRSSNI di daerah, jadi pihak di daerah hanya menjalankan kewenangan yang bersifat distributif atau pelimpahan wewenang saja sehingga segala persoalan yang terjadi di daerah diselesaikan oleh pihak YKCI di Pusat dan PRSSNI di Pusat atau dapat dikatakan bahwa tanggung-jawab secara keseluruhan berada di pusat. b. Tidak ada kejujuran dari pihak anggota PRSSNI di daerah setiap stasiun Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia dalam mengisi blangko atau mengirimkan laporan yang berisikan karya musik dan lagu yang diumumkan, nama penciptapenulis lirik, durasi dan frekuensi pemutarannya, sehingga tidak jarang pemutaran musik dan lagu melebihi dari durasi atau frekuensi yang telah diberikan. c. Perjanjian antara pihak YKCI dengan pihak pencipta atau pemegang Hak Cipta atas musik dan lagu tersebut hanya bersifat kuasa atau perjanjian kuasa di bawah tangan, maka sifatnya tidak begitu kuat atau ke autentikan tidak sama dengan surat atau perjanjian yang dibuat secara notariil, sehingga para pihak yang terkait atau berhubungan dengan Hak Cipta atas musik dan lagu berpendapat bahwa kuasa tersebut bersifat lemah. Universitas Sumatera Utara d. Tidak adanya usaha dari pihak YKCI pusat untuk melakukan pengutipan royalty terhadap stasiun Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia yang tidak tergabung dalam PRSSNI, sehingga dapat dikatakan bahwa hal tersebut merupakan suatu pelanggaran untuk Hak Cipta musik dan lagu.

2. Hambatan-Hambatan Yang Bersifat Eksteren Dalam Pelaksanaan