– badan air dengan zat – zat kimia yang dapat menurunkan kadar oksigen terlarut, zat – zat kimia tidak beracun yang sukar diuraikan secara alamiah dan menyebabkan
masalah khusus, seperti estetika dan kekeruhan karena adanya zat tersuspensi. Zat – zat pengikat oksigen kebanyakan adalah zat kimia orgnik. Zat kimia
organik banyak dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai sumber energi dan dibutuhkan untuk pertumbuhannya. Zat – zat kimia organik tersebut diuraikan dalam
proses metabolisme mikroorganisme dan terbentuklah senyawa – senyawa yang lebih sederhana, dan pada hakikatnya menjadi zat – zat organik Slamet, 2002.
2.2. Pencemaran Air
Pencemaran air yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, atau komponen lain oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air menurun ketingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Kualitas air sangat berpengaruh terhadap kesehatan bagi makhluk hidup. Pramudya
sunu, 2001 Pencemaran air dapat berupa gas, bahan – bahan terlarut, dan partikulat.
Pencemaran memasuki badan air dengan berbagai cara, misalnya melalui tanah, limpahan pertanian, limbah domestik dan perkotaan, pembuangan limbah industri, dan
lain – lain. Effendi, 2003
2.2.1. Bahan Pencemar air Polutan
Polutan air yaitu merupakan komponen yang mengakibatkan polusi atau pencemaran didalam air. Ciri – ciri air yang mengalami pencemaran sangat bervariasi, tergantung
dari jenis air dan polutannya. Polusi air dapat disebabkan oleh sumber dan jenis polutan yang sangat bervariasi. Pramudya Sunu, 2001
Universitas Sumatera Utara
Bahan pencemar atau polutan adalah bahan – bahan yang berisfat asing bagi alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan
ekosistem sehingga menggangu peruntukan ekosistem tersebut. Berdasarkan cara masuknya kedalam lingkungan, polutan dikelompokkan menjadi :
1. Polutan alamiah
Yaitu polutan yang memasuki suatu lingkungan secara alami, misalnya akibat letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir, atau fenomena alam lainnya.
2. Polutan antropogenik
Yaitu polutan yang masuk kebadan air akibat aktivitas manusia, misalnya kegiatan domestik, kegiatan perkotaan, maupun kegiatan industri.
Berdasarkan sifat toksik nya polutan atau bahan pencrmar juga di bagi menjadi dua yaitu :
1. Polutan Tak Toksik Polutanpemcemar tak toksik biasanya telah berada pada ekosistem secara
alami. Sifat destruktif pencemar ini muncul apabila berada dalam jumlah yang berlebihan sehingga dapat mengganggu kesetimbangan ekosistem melalui perubahan
proses fisika – kimia perairan. Polutan tak toksik terdiri dari bahan – bahan tersuspensi dan nutrient
2. Polutan Toksik Polutan toksik dapat menyebabkan kematian lethal maupum bukan kematian
sub-lethal, misalnya terganggunya pertumbuhan, tingkah laku dan karakteristik morfoligi berbagai bentuk organisme akuatik. Polutan toksik ini biasanya berupa
bahan – bahan yang bukan alami, misalnya pestisida, detergen, dan bahan artifisil lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Mason 1993 mengelompokkan pencemar toksik menjadi lima, sebagai berikut :
a. Logam metals, meliput i : timbale lead, nikel, kadmium, seng, dan merkuri. Logam berat diartikan sebagai logan dengan nomor atom 20, tidak termasuk
logam alkali, alkali tanah, lantanida dan aktinida. b. Senyawa organik, meliputi pestisida, organoklorin, herbisida, PCB, hidrokarbon
alifatik berklor, pelarut, surfaktan rantai lurus, hidrokarbon petroleum, aromatic polinuklir, dibenzodioksin berklor, organometalik, fenol dan formaldehid,.
Senyawa ini berasal dari kegiatan industri, pertanian dan domestik. c. Gas, misalnya klorin dan ammonia
d. Anion, misalnya sianida, flourida, sulfide dan sulfat. e. Asam dan alkali Effendi, 2003.
2.3. Analisa Pencemaran Air 2.3.1. Analisa Oksigen Terlarut OT