Analisa KOB Analisa Pencemaran Air 1. Analisa Oksigen Terlarut OT

tinggi juga mengakibatkan proses pengkaratan semakin cepat, karena mengikat hydrogen yang melapisi permukaan logam Srikandi Fardiaz, 1992. Atmosfer bumi mengandung oksigen sekitar 210 mlL. Oksigen merupakan salah satu gas yang terlarut dalam perairan. Kadar oksigen terlarut diperairan alami bervariasi, tergantug pada suhu, semakin besar suhu dan ketinggian serta semakin keci tekanan atmosfer kadar oksigen terlarut semakin kecil. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut , tekanan atmofer semakin rendah. Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian dan musiman, tergantug kepada pencemaran dan pergerakan massa air, aktivitas foto sintesis, respirasi air limbah yang masuk kedalam badan air Effendi, 2003. Adapun konsentrasi oksigen terlarut dapat diukur dengan Winkler DO test, cara pengukuran ini berdasarkan atas reaksi kimia yaitu : 1. Ion magnesium ditambahkan pada sampel dan mengikat oksigen dan terjadi endapan MnO 2 . 2. Kemudian iodide ditambahkan dan bereaksi dengan magnesium oksida membentuk iodide. 3. Konsentrasi iodide diukur melelui titrasi dengan sodium thiosulfat Totok Sutrisno, 2004.

2.3.2. Analisa KOB

Kebutuhan Oksigen Biologi KOB atau Biological Oxygen Demand BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme pada waktu melakukn prosese dekomposisi bahan organik yang ada diperairan. Pengukuran konsentrasi oksigen yang digunakan untuk dekomposisi lebih penting daripada pengukuran oksigen terlarut Totok Sutrisno, 2004. Universitas Sumatera Utara Nilai KOB tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relative jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan – bahan buangan tersebut. Jika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut, maka berarti kandungan bahan – bahan buangan yang membutuhkan oksigen tinggi. Organisme hidup yang bersifat aerobik membutuhkan oksigen untuk beberapa reaksi biokimia, yaitu untuk mengoksidasi bahan organik, sintesis sel, dan oksidasi sel. Reaksi – reaksi tersebut adalah sebagai berikut : 2. Oksidasi Bahan Organik CH 2 O n + nO 2 → nCO 2 + nH 2 O + panas 3. Sintesis Sel CH 2 O + NH 3 + O 2 → komponen sel + CO 2 + H 2 O + panas 4. Oksidasi Sel Komponen sen + O 2 → CO 2 + H 2 O + NH 3 + panas Komponen organik yang mengandung nitrogen dapat pula dioksidasi menjadi Nitrat, sedangkan komponen organik yang mengandung sulfur dapat dioksidasi menjadi sulfat. Konsumsi oksigen dapat diketahui dengan mengoksidasi air pada suhu 20 o C selam 5 hari, dan nilai BOD yang menunjukkan jumlah oksigen yang dikonsumsi dapat diktahui dengan menghitung selisih konsentrasi oksigen terlarut sebelum dan setelah inkubasi. Pengukuran selama 5 hari pada suhu 20 o C ini hanya menghitung sebanyak 68 persen bahan organik yang teroksidasi, tetapi suhu dan waktu yang digunakan tersebut merupakan standart uji karena untuk mengoksidasi bahan organik seluruhnya secara sempurna diperlukan waktu yang lama, yaitu 20 hari, sehingga dianggap tidak efisien. Uji BOD memiliki beberpa kelemahan, diantaranya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Dalam uji BOD ikut terhitung oksigen yang dikonsumsi oleh bahan – bahan anorganik atau bahan – bahan tereduksi lainnya yang disebut juga “intermediate oxygen demand” 2. Uji BOD memerlukan waktu yang lama yaitu minimal lima hari 3. Uji BOD yang dilakukan selama lima hari masih belum bisa mnunjukkan nilai total BOD melainkan hanya kira – kira 68 persen dari total BOD 4. Uji BOD tergantung dari adanya senyawa penghambat dalam air tersebut, misalnya adanya klorin yang dapat menghambat pertumbukan mikroorganisme yang dibutuhkan untuk merombak bahan organik, sehingga hasil uji BOD mejadi kurang teliti Srikandi Fardiaz, 1992. BOD juga suatu analisis empiris yang mencoba mendekati secara global proses- proses mikrobiologis yang benar – benar terjadi didalam air. Penguraian limbah organik melalui proses oksidasi oleh organisme di dalam air lingkungan adalah merupakan proses alamiah yang mudah terjadi apabila air lingkungan mengandung oksigen yang cukup. Angka kebutuhan oksigen adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan hampir semua zat organik yang terlarut dan sebagian zat – zat yang tersuspensi dalam air Pramudya Sunu, 2001.

2.3.3. Prinsip Analisa