Pd = TR- TC dimana: Pd= Pendapatan
TR= Total Penerimaan TC= Total CostSoekartawi, 1995
Dari sisi Penerimaan, dapat ditingkatkan melalui peningkatan jumlah produksi.
Dari sisi biaya dapat dilakukan dengan meminimisasi peneluaran sepewrti pembelian pupuk, pestisida dengan asumsi kebutuhan optimum dari setiap
tanaman tetap terpenuhi atau dengan kata lain kualitas TBS tidak berkurang. Dengan cara demikian maka pendapatan diharapkan akan dapat meningkat.
2.3. Kerangka Pemikiran
Agribisnis kelapa sawit dikembangkan bukan hanya untuk mencari profit tetapi juga keberlangsungan ‘sustainable’ dari berbagai produk hasil dari kelapa sawit
tersebut. Produk kelapa sawit sangat luas penggunaannya dalam bidang industri, seperti industri makanan, farmasi, kosmetik, logam, dan tinta cetak. Produksi dari
industri makanan, farmasi dan kosmetik berhubungan langsung dan erat kaitannya dengan kebutuhan sehari-hari manusia. Oleh karena itu, para pelaku agribisnis
harus berusaha sebaik mungkin agar menghasilkan TBS sebagai produk utama kelapa sawit dengan baik dan berkualitas tinggi.
Pelaku agribisnis yang diteliti adalah perkebunan negara dan perkebunan rakyat.
perkebunan negara. Kedua pelaku usaha ini melakukan agribisnis kelapa sawit yang dimulai dari pembukaan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan,
panen, pengolahan hingga pemasaran. Agribisnis kelapa sawit terdiri dari up- stream, on-farm, dan down-stream. Upstream agribisnis meliputi sub agribisnis
penyediaan input, yakni tahap pembukaan lahan hingga pembibitan. On-farm
Universitas Sumatera Utara
agribisnis meliputi subsistem produksi yakni pemupukan, pemberantasan hama penyakit dan panen. Sedangkan Downstream meliputi sub sistem agribisnis pasca
produksi dan pemasaran yakni pengolahan TBS dan pemasaran produk akhir dari kelapa sawit. Sedangkan subsistem agribisnis pendukung atau penunjang terdapat
di upstream, on-farm, downstream seperti bank, penyedia bibit di upstream, peneliti hasil di on-farm, LSM, lembaga marketing di downstream. Dalam
agribisnis kelapa sawit mulai dari upstream hingga down stream muncul beberapa resiko baik dari segi teknis maupun non teknis. Resiko teknis yaitu resiko-resiko
yang timbul dari kesalahan atau penyimpangan budidaya, pengolahan dan pemasaran. Sedangkan resiko non teknis adalah resiko diluar resiko teknis seperti
iklim, masalah kredit macet perkebunan, dan fluktuasi harga TBS di pasar. Berbagai resiko tersebut menimbulkan kerugian yakni menurunnya produksi
kelapa sawit sehingga penerimaan yang diperoleh rendah. Dalam perkebunan kelapa sawit, resiko – resiko tersebut perlu diminimisasi agar tidak memberi
pengaruh buruk yang besar pada setiap kegiatan agribisnis kelapa sawit dan pada produksinya. Untuk itu diperlukan upaya -upaya untuk memitigasi resiko tersebut.
Upaya upaya tersebut dapat dilakukan dengan mengoordinasikan setiap tahapan
usaha sehingga dapat diperoleh produksi yang optimal dan memberikan pendapatan yang tinggi. Selain itu dengan tidak mengabaikan syarat-syarat utama
tahapan budidaya, peningkatan pendapatan juga dapat dilakukan dengan memperkecil biaya atau meningkatkan penerimaan ataupun melakukan kedua-
duanya. Dengan upaya tersebut diharapkan agribisnis kelapa sawit yang dijalankan oleh para pelaku agribisnis dapat memberikan hasil yang berkuantitas
dan berkualitas tinggi. Kualitas TBS yang baik tentunya akan memberikan produk
Universitas Sumatera Utara
turunan yang baik pula sehingga harga jualnya pun akan tinggi. Harga jual yang tinggi akan memberikan pendapatan yang tinggi bagi pelaku agribisnis tersebut.
Keseluruhan kegiatan ini merupakan sebuah informasi bagi pelaku agribisnis dan para investor yang akan menanamkan modalnya di sektor ini. Informasi mengenai
semua tahapan agribisnis, resiko yang timbul, biaya yang perlu dikeluarkan serta upaya pemitigasiannya akan membantu para pelaku agribisnis dan investor dalam
mengambil keputusan untuk melakukan agribisnis kelapa sawit dengan baik atau memilih untuk tidak berinvestasi sama sekali.
Universitas Sumatera Utara
PELAKU AGRIBISNIS KELAPA SAWIT
AGRIBISNIS KELAPA SAWIT
Upstream Resiko teknis
Produksi menurun On farm
Resiko non teknis Pendapatan menurun
Down stream
Upaya pemitigasian resiko
Peningkatan Produksi danPendapatan
Informasi
Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan: = Menyatakan hubungan bagian
= Menyatakan pengaruh
Universitas Sumatera Utara
2.4. Hipotesis Penelitian