Jumlah petani sawit rakyat yang akan diteliti ditentukan dengan rumus Slovin: n =
2
1 Ne
N +
dimana: n = ukuran sample N = ukuran populasi
e = error term yakni 10 Supriana, 2009
dari rumus tersebut didapatkan jumlah sampel adalah 55 petani. Penetapan sampel akan dilakukan secara acak.
3.3. Metode Pengambilan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer seperti biaya-biaya produksi, harga jual, penerimaan dan resiko yang
dihadapi diperoleh dari petani sawit responden di Desa Gunung Rintis dan asisten tanaman PTPN IV melalui wawancara langsung dan dengan menggunakan
quesioner yang telah disiapkan. Sedangkan data sekunder seperti luas lahan, jumlah populasi dan karakteristik daerah dan karakteristik petani diperoleh dari
dinas instansi terkait yaitu BPS Sumatera Utara, Dinas Perkebunan Deli Serdang, Kantor Direksi PTPN IV, Kantor Unit Kebun Adolina PTPN IV dan Kantor
Penyuluh STM. Hilir. 3.4 Metode Analisis Data
Untuk menguji hipotesis 1 digunakan analisis deskriptif dan dilengkapi dengan analisis finansial. Hipotesis 1 akan dijawab dengan cara mendeskripsikan resiko-
resiko yang dihadapi petani sawit di daerah penelitian, mentabulasi resiko- resiko tersebut menurut potensi dan perbedaan perlakuannya Tingkat resiko dilihat
Universitas Sumatera Utara
secara umum dari hasil produksi PTPN dan perkebunan rakyat. Selain itu, dikumpulkan data finansial dari petani dan perusahaan untuk melihat seberapa
besar dampak resiko terhadap pendapatan dan berapa besar harga impas optimal dari TBS rakyat.
Analisis finansial dilakukan dengan menghitung: 1. Pendapatan
π = TR – TC Dimana:
π = Pendapatan;
TR = Total Revenue total penerimaan
TC = Total Cost total biaya.
2. Return Cost Ratio Untuk melihat apakah agribisnis kelapa sawit menguntungkan.
RC = TC
Biaya Total
TR TBS
Penjualan Penerimaan
Total
Dimana : RC = Return Cost Ratio
Total PenerimaanTR = Py . y TC
= Total Biaya Dengan kriteria RC 1, maka usaha untung; jika RC = 1, maka usaha tidak
untung dan tidak rugi; jika RC 1, maka usaha rugi. 3. Benefit Cost Ratio BC
Untuk melihat perbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan selama pengelolaan tanaman kelapa sawit.
BC = TC
Biaya Total
Keuntungan Tingkat
π
Dimana : BC = Benefit Cost Ratio
Tingkat Keuntungan π = Jumlah keuntungan benefit TR-TC
TC = Total Biaya
Suatu usaha dikatakan layak dan memberi manfaat apabila nilai BC 1
Universitas Sumatera Utara
4. Break Even PoinBEP Untuk melihat pada tingkat produksi dan harga TBS berapa usaha tersebut tidak
memberikan keuntungan. BEP Produksi =
arg Py
Penjualan a
H TC
Biaya Total
BEP Harga = Pr
y oduksi
Total TC
Biaya Total
Dimana: BEP Produksi = Titik impas produksi kg
BEP Harga = Titik impas harga Rp
TC = Total Biaya
Py = Harga penjualan
Q atau y = Jumlah TBS yang diproduksi
Fauzi, 2002
Untuk menguji hipotesis 2 digunakan analisis deskriptif yaitu dengan
mendeskripsikan upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan dalam memitigasi resiko- resiko yang muncul pada agribisnis kelapa sawit tersebut baik bagi petani
rakyat maupun bagi perusahaan besar.
3.5. Definisi dan Batasan Operasional