Sriyatun 2009
Analisis Pengaruh
Pemberian Pembiayaan
Musyarakah BMT Terhdap
Peningkatan Pendapatan
Pedagang Kecil Metode Kualitatif.
Regresi
Y
1
= - 3.140 + 1.154X
artinya apabila tidak
terdapat perubahan
pembiayaan maka pendapatan akan
mempunyai skor rata-rata
sebesar 3.140 satuan. Persamaan
Kedua Y2 = - 11.085 + 0.276X
artinya apabila tidak terdapat
perubahan pembiayaan maka
pendapatan nasabah akan
mempunyai skor rata-rata sebesar -
11.085 satuan Variabel
independen yang digunakan yaitu
pemberian pembiayaan
musyarakah, sedangkan variabel
dependen yang digunakan ada dua
yaitu Y
1
besarnya pendapatan
keseluruhan dan Y
2
besarnya bagi hasil
E. Kerangka Teori
Lembaga keuangan syariah merupakan lembaga keuangan yang dalam melaksanakan akad transaksi keuangannya dilakukan dengan berdasarkan prinsip
bagi hasil. Baitul Mal wat Tamwil BMT adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya
berintikan bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha
kecil bawah dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.
8
Dalam kondisi yang demikian inilah Baitul Maal wat Tamwil BMT sebagai lembaga keuangan mikro berbasis syariah muncul dan mencoba menawarkan solusi
bagi masyarakat kelas bawah mungkin untuk lebih tepatnya disebut dengan lembaga keuangan syariah LKS yaitu organisasi ekonomi yang operasionalnya berdasarkan
syariah Islam. Sebagai lembaga keuangan mikro bergerak dalam kegiatan usaha menghimpun dan menyalurkan dana dari masyrakat.
Dalam kegiatan penyaluran dana Bank Syariah atau Lembaga Syariah lainnya melakukan investasi dan pembiayaan. Disebut investasi karena prinsip yang
dilakukan adalah prinsip penanaman dana atau penyertaan, dan keuntungan yang akan diperoleh bergantung pada kinerja usaha yang menjadi objek penyertaan
tersebut sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah diperjanjikan sebelumnya.
9
Disebut pembiayaan karena bank syariah atau lembaga syariah menyediakan dana guna membiayai kebutuhan nasabah yang memerlukannya dan layak memperolehnya.
Pembiayaan konsumen merupakan salah satu lembaga pembiayaan yang secara formal di Indonesia masih relatif baru. Lembaga ini tumbuh dan berkembang
8
Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat: Sebuah Pengenalan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, h.183.
9
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah , Cet.VI Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006, h.200.