Baitul Maal Wat Tamwil BMT

a. Baitul Tamwil rumah pengembangan harta, melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi; b. Baitul Mal rumah harta, menerima titipan dana zakat, infak, dan sedekah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya. Dari beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa BMT merupakan lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat bawah dan kecil dengan berlandaskan sistem syariah, yang mempunyai tujuan meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat dan mempunyai sifat usaha yakni usaha bisnis, mandiri, ditumbuh kembangkan dengan swadaya dan dikelolah secara profesional. Sedangkan dari segi aspek Baitul Maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non-profit, seperti zakat, infaq, dan sadaqoh. 10 9 Ibid, h.447. 10 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi Yogjakarta: Ekonisia, 2005, h.103.

2. Prinsip-Prinsip Utama BMT

Dalam mengembangkan prinsip BMT, BMT sendiri mempunyai prinsip-prinsip utama, yaitu: 11 a. Keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah dan muamalah Islam ke dalam kehidupan nyata; b. Keterpaduan Kaffah dimana nilai-nilai spiritual berfungsi mengarahkan dan menggerakan etika dan moral yang dinamis, proaktif, progresif, adil, dan berahlak mulia; c. Kekeluargaan kooperatif; d. Kebersamaan; e. Kemandirian; f. Profesionalisme; g. Istikamah: konsisten, kontinuitas atau berkelanjutan tanpa henti dan tanpa pernah putus asa. Setelah mencapai suatu tahap, maju ke tahap berikutnya, dan hanya kepada Allah berharap.

3. Struktur Organisasi

Untuk memperlancar tugas BMT, maka diperlukan struktur yang mendeskripsikan alur kerja yang harus dilakukan oleh personil yang ada di 11 Andri Soemitra, Bank Lembaga Keuangan Syariah, h.449-450. dalam BMT tersebut. Adapun struktur tersebut terbagi menjadi struktur organisasi sederhana dan standar pinbuk. Gambar 2.1 Struktur Organisasi BMT Sederhana 12 12 A.Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat: Sebuah Pengenalan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, h.193. Badan Pendiri Badan Pengawas Anggota BMT Badan Pengelola Gambar 2.2 Struktur Organisasi BMT Standar Pinbuk 13 Dalam struktur organisasi standar pinbuk, musyawarah anggota pemegang simpanan pokok melakukan koordinasi dengan Dewan Syariah dan pembina manajemen dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan oleh manajer. Manajer memimpin keberlangsungan maal dan tamwil. Tamwil terdiri dari pemasaran, kasir, dan pembukuan. Sedangkan anggota dan nasabah berhubungan koordinatif dengan maal, pemasaran, kasir, dan pembukuan. 13 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi, Cet.III Yogyakarta: Ekonisia, 2005, h.107. Musyawarah Anggota Pemegang Simpanan Pokok Dewan Syariah Pemasaran Maal Tamwil Manajer Pembina Manajemen Anggota dan Nasabah Pembukuan Kasir Keterangan : Garis Koordinasi Garis Komando

C. Pembiayaan

1. Lembaga Pembiayaan

Pemaparan terhadap pembiayaan akan dijelaskan terlebih dahulu dengan singkat yang dimaksud dengan lembaga pembiayaan. Istilah lembaga pembiayaan merupakan padanan dari istilah bahasa Inggris financing intitution. Lembaga pembiayaan ini kegiatan usahanya lebih menekankan pada fungsi pembiayaan, yaitu dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dan tidak menarik dana secara langsung. 14

2. Unsur-Unsur Lembaga Pembiayaan

Berdasarkan definisi di atas, dalam pengertian lembaga pembiayaan terdapat unsur-unsur sebagai berikut. 15 a. Badan usaha, yaitu perusahaan pembiayaan yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan. b. Kegiatan pembiayaan, yaitu melakukan pekerjaan atau aktivitas dengan cara membiayai pada pihak-pihak atau sektor usaha yang membutuhkan. 14 Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, h.1. 15 Ibid, h.2. c. Penyediaan dana, yaitu perbuatan menyediakan uang untuk suatu keperluan. d. Barang modal, yaitu barang yang dipakai untuk menghasilkan sesuatu atau barang lain, seperti mesin-mesin, peralatan pabrik dan sebagainya. e. Tidak menarik dana secara langsung non deposit taking artinya tidak mengambil uang secara langsung dalam giro, deposito, tabungan, dan surat sanggup bayar kecuali hanya untuk dipakai sebagai jaminan utang kepada bank yang jadi kreditornya. f. Masyarakat, yaitu yang terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.

3. Pengertian Pembiayaan

Dokumen yang terkait

Kontak bisnis dalam pembiayaan mudharabah pada BMT bina ummat sejahtera ( BUS ) dan BMT husnayain

7 171 142

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH pada KJKS BMT USAHA MANDIRI SEJAHTERA BREBES

1 14 70

STUDI PERBANDINGAN PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA DAN PENDAPATAN NASABAH DI BMT BINA Studi Perbandingan Pengaruh Pembiayaan Terhadap Perkembangan Usaha Dan Pendapatan Nasabah Di BMT Bina Umat Sejahtera Dan KKSP Mitra Tani Mandiri Kecamat

0 1 14

PENDAHULUAN Studi Perbandingan Pengaruh Pembiayaan Terhadap Perkembangan Usaha Dan Pendapatan Nasabah Di BMT Bina Umat Sejahtera Dan KKSP Mitra Tani Mandiri Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan.

0 1 8

STUDI PERBANDINGAN PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA DAN PENDAPATAN NASABAH DI BMT BINA Studi Perbandingan Pengaruh Pembiayaan Terhadap Perkembangan Usaha Dan Pendapatan Nasabah Di BMT Bina Umat Sejahtera Dan KKSP Mitra Tani Mandiri Kecamat

0 2 13

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH TERHADAP PENDAPATAN :Suatu Kasus pada BMT “X”.

0 4 44

EFEKTIVITAS SISTEM PENDAMPINGAN USAHA PEMBIAYAAN MUDARABAH PADA PEMBIAYAAN BERMASALAH DI KJKS BMT BINA UMAT SEJAHTERA CABANG UTAMA TUBAN.

0 0 59

IMPLEMENTASI PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI KSPPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG MIJEN KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 1 7

2. Sejarah Berdirinya KSPPS BMT Bina Ummat Sejahtera - IMPLEMENTASI PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI KSPPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG MIJEN KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 1 39

ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI BMT BINA UMAT SEJAHTERA LASEM TAHUN 2015

0 0 16