Bab IV Perayaan Zhong Qiu Jie
di Klenteng Hok Tek Ceng Sin Cibinong
Perayaan Zhong Qiu Jie yang dimaksud di sini adalah Perayaan Zhong Qiu Jie yang dirayakan di Klenteng Hok Tek Ceng Sin Cibinong
pada setiap tanggal 15 bulan 8 Imlek. Masyarakat Cibinong menyebut perayaan ini tidak dengan sebutan
Perayaan Zhong Qiu Jie, melainkan dengan sebutan perayaan Tiong Chiu yang berarti pertengahan musim gugur. Meskipun di Indonesia sendiri
tidak mengalami musim gugur, namun masyarakat etnis Cina di Indonesia selalu merayakan perayaan Zhong Qiu Jie. Ini mereka lakukan karena
perayaan ini merupakan ritual turun temurun. Selain itu, perayaan ini bukan hanya sebagai perayaan dalam rangka merayakan musim gugur.
Tapi juga sebagai waktu untuk berkumpul keluarga. Pada perayaan ini, masyarakat etnis Cina sembahyang kepada
Dewa Bumi. Sebagai ucapan syukur atas rezeki yang melimpah selama setahun. Karena pada saat musim ini para petani melakukan panen atas
hasil pertanian mereka.
56
D. Persiapan Menyambut Perayaan Zhong Qiu Jie
Perayaan Zhong Qiu Jie, yaitu perayaan pertengahan musim gugur di mana orang-orang mengagumi keindahan bulan di musim gugur.
Perayaan ini adalah peninggalan dari masa ketika bulan masih disembah
56
Tan Wie Tjiang, wawancara Pribadi, 21 Oktober 2006
orang.
57
Pada hari ini semua masyarakat etnis Cina berdatangan ke tempat-tempat ibadah, baik Lithang maupun Klenteng.
Sebelum upacara perayaan ini dimulai, telah dibentuk panitia, sesajian dan perlengkapan. Panitia adalah orang yang mengatur jalannya
upacara, mulai dari menyalakan lilin, menuangkan arak, membagikan hio dan mengangkat sesajian.
Selain itu, persiapan yang dilakukan di tempat-tempat ibadah dalam rangka menyambut perayaan Zhong Qiu Jie ini, sudah dimulai
sejak tiga hari sebelum hari perayaan. Adapun persiapan yang dilakukan adalah pengurus klenteng beserta pihak-pihak yang terkait terlebih dahulu
mempersiapkan alat-alat dan perlengkapan yang dibutuhkan. Seperti mempersiapkan alat-alat sembahyang seperti hio, lilin, dan uang kertas.
Biasanya semua dipersiapkan pada tiga hari menjelang perayaan, pada hari itu juga dilakukan pembersihan dan dipasangkan hiasan-hiasan
seperti lampu dan kertas warna agar semua terlihat indah pada saat perayaan.
Pada dua hari menjelang perayaan Zhong Qiu Jie, di klenteng dilakukan pembersihan terhadap patung-patung para Dewa-Dewi yang
ada di dalam klenteng, oleh seorang yang telah dipilih, dalam hal ini adalah ketua dari pengurus klenteng. Ini dilakukan sebagai bentuk
penghormatan terhadap para Dewa - Dewi. Pada hari-hari menjelang perayaan ini, selain dilakukan persiapan-
persiapan berupa pembersihan dan penyediaan perlengkapan, di klenteng juga sudah mulai dilaksanakan hiburan-hiburan rakyat berupa pertunjukan
57
Albert Cheng, Tongsing Buku Kebijaksanaan Cina Berdasarkan Almanak Cina Kuno, Cet. I, Jakarta : Abdi Tandur, 2001, h.48
barongsai. Hiburan ini dilaksanakan pada sore hari menjelang malam, dimana pada malam itu seluruh masyarakat etnis Cina sangat menikmati
hiburan ini termasuk didalamnya anak-anak. Mereka tak henti nya bermain-main di halaman depan klenteng dengan teman-teman
sebayanya. Sedangkan di rumah-rumah, seluruh etnis Cina sudah melakukan
persiapan sejak tujuh hari menjelang perayaan. Setiap keluarga mempersiapkan makanan-makanan khas seperti Tiong Chiu Pia; kue yang
berbentuk bulat berisikan bermacam-macam rasa, mulai dari kacang- kacangan hingga daging. Dalam menyambut perayaan ini, setiap keluarga
saling mengantarkan makanan, khususnya Tiong Chiu Pia. Bahkan pada saat perayaan ini setiap anak perempuan yang sudah menikah dan tinggal
bersama suami, pun pulang ke rumah orang tua mereka untuk berkumpul bersama keluarga.
58
E. Kegiatan Spiritual Upacara dalam Perayaan Zhong Qiu Jie