Sejarah dan Tugas Hok Tek Ceng Sin

diceritakan dari satu orang ke orang lainnya dan akhirnya klenteng dijadikan tempat meminta segala sesuatu untuk memenuhi hawa nafsu manusia, yaitu harta, nama, cinta, keberuntungan dan lain-lain. Sehingga ini menjadi suatu kebiasaaan. Dari waktu ke waktu maka inti dari pada berkunjung ke klenteng menjadi kabur sehingga banyak orang ke klenteng selalu mengandung maksud untuk meminta sesuatu. Klenteng dibangun bukan hanya untuk meminta tetapi untuk beribadah, dimana saat berkunjung kita lupakan segala kesibukan dan meluangkan waktu untuk mengingat Tuhan sebagai pelindung kita dengan memberi sembah sujud kepada Dewa – Dewi yang ada di klenteng sambil merenungkan cara hidup dan sifat-sifat mereka yang tulus dan patut kita tiru. 15

G. Sejarah dan Tugas Hok Tek Ceng Sin

Hok Tek Ceng Sin berarti malaikat kebajikan penjaga bumi. Kata Hok Tek Ceng Sin berasal dari dialek Hokkian, selain itu, Hok Tek Ceng Sin juga dikenal sebagai Fude Zheng Shen yang merupakan dialek bahasa Han atau Mandarin. Hok Tek Ceng Sin terdiri dari empat kata, yatu: 1 Hok Hok yang berarti lima rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, yaitu: ƒ Panjang usia ƒ Jiwa sentosa 15 MAKIN, Boen Tek Bio makalah , Tanggerang, h.11 ƒ Kaya dan makmur ƒ Bersuka cita dalam kebajikan ƒ Senantiasa diuji dan dicoba untuk hidup lebih penuh ujian sampai akhir hidup Untuk mendapatkan kelima rahmat tersebut yaitu dengan cara: - Berdoa - Berusaha - Sing Iman - King Taqwa 2 Tek Mengajak manusia untuk mempunyai satu tuntunan, yang merupakan sarana yang mutlak. 3 Ceng Berarti kelurusan, yaitu: ƒ Cinta Kasih sebagai pemimpin - Hormat kepada sesama dan sujud kepada Tuhan - Berjiwa Besar - Dapat dipercaya - Cekatan dan Cerdik - Berbudi kasih ƒ Setia sebagai bawahan ƒ Kasih Sayang sebagai orang tua ƒ Bakti sebagai anak ƒ Dapat dipercaya dengan sesama 4 Sin Kata Sin berarti Dewa atau Malaikat. Jadi intinya kata Hok Tek Ceng Sin berawal dari kata Firman, dan Bumi atau Tanah. Bumi sebagai wadah, firman sebagai sumber daya terang. Artinya bahwa keberadaan atas perkenan yang maha kuasa untuk memberikan atau menurunkan firman, jadi Tuhan berfirman di atas bumi yang dibawakan oleh malaikat. 16 Menurut legenda Hok Tek Ceng Sin Fude Zheng Shen dahulunya adalah seorang pejabat yang bernama Thio Hok Tek Zheng Fu De, yang lahir pada tahun 1134 SM. Ia hidup pada zaman Dinasti Chao Zhao pada masa pemerintahan Kaisar Chao Bu Ong Zhao Wu Wang. Ia adalah seorang yang pandai dan bijaksana serta berhati mulia. 17 Saat berumur 7 tahun sudah belajar bahasa Tionghoa kuno. Ia selalu taat perintah orang tua. Selain itu, ia juga jujur dan suka menolong fakir miskin, suka bergaul, dan berkomunikasi dengan petani dan nelayan. Ketika ia menjabat sebagai menteri urusan pemungutan pajak, ia selalu bertindak bijaksana dan tidak memberatkan rakyat, sehingga rakyatpun sangat menghormatinya. Pada tahun 1236, setelah ia meninggal dunia pada usia 102 tahun. Penggantinya adalah seorang yang berwatak kejam, selalu bertindak kasar dalam menarik pajak rakyat, sehingga rakyat sangat menderita dan banyak yang pergi meninggalkan kampung halaman. Sawah ladang tidak ada yang mengurus. Orang desa semua bingung dan susah, memikirkan 16 Nurfitri Amalia, Hok Tek Ceng Sin Dewa Bumi Menurut Keyakinan Umat Budha Mahayana, Sarjana Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, h.40-43 17 Amurva Bhumi Bhodhisattva Hok Tek TjengSin, h. 6 saat Thio Hok Tek masih hidup.Walaupun dalam keadaan bingung dan susah, orang-orang tidak bisa melupakan riwayat ini. Dari sinilah kemudian muncul gelar Hok Tek Ceng Sin. Ada satu keluarga miskin, mengharapkan Thio Hok Tek kembali seperti semula memimpin desa damai dan makmur. Mereka mengambil empat batu bata, satu buat atapnya, tiga buat temboknya. Dibuat seperti rumah, didalamya diberi nama “Hok Tek Ceng Sin”. Diletakkannya pecahan tempayan sebagai tempat pasang hio sua hio dan mereka sembahyang dan memohon kepada Hok tek Ceng Sin. Mendengar hal itu, Raja Wie menyuruh pengawal untuk menyelidiki, setelah tahu apa yang diperbuat oleh keluarga miskin itu, raja menertawakan dan mengejeknya, namun keluarga miskin itu tidak mempedulikannya sambil mengatakan,”ada uang tinggal di gedung besar, tidak punya uang tidak punya rumah, tinggal di tempayan pecah.” Sungguh ajaib, ternyata orang yang sungguh-sungguh bersujud kepada Hok Tek Ceng Sin tidak lama kemudian menjadi kaya raya. Berkat permohonan dan ketulusan hatinya, tanaman padi dan palawija di desa itu mengalami panen besar, hewan ternak bertambah banyak, sehingga rakyat pun menjadi makmur dan terhindar dari malapetaka. Orang-orang desa yang percaya kepada kemuliaan Hok Tek Ceng Sin senantiasa terlindungi dan mendapat berkah. Semua setuju untuk membangun klenteng untuk berterima kasih atas kebaikan Hok Tek Ceng Sin. Orang-orang yang percaya, di rumahnya dibuat meja untuk tempat sembahyang kepada Hok Tek Ceng Sin setiap pagi dan sore dengan memasang hio, sekeluarga damai dan makmur. Mendengar itu semua, Dewa langit memerintahkan Delapan Dewa untuk menjemput Hok Tek Ceng Sin ke surga untuk menjadi Dewa Tanah. Berita ini menyebar kemana-mana, orang-orang pun tambah percaya dan hormat. Akhirnya, sampai sekarang umat Hok Tek Ceng Sin banyak sekali. Di negeri Tiongkok, disetiap desa atau kota pasti ada klenteng Hok Tek Ceng Sin, orang Cina menyebutnya Dewa Pelindung. 18 Hok Tek Ceng Sin atau Dewa Bumi selalu ditampilkan dalam posisi duduk dikursi, seorang tua dengan rambut dan berjanggut putih dengan paras muka tersenyum ramah. Biasanya Dewa Bumi menggenggam sebongkah uang emas ditangan kanannya, oleh sebab itu Dewa Bumi disebut juga sebagai Dewa Rejeki, khususnya oleh kaum pedagang. Sedangkan pada umumnya, umat memandang sebagai Pelindung atau Dewa Keselamatan. Sebagian petani memandangnya sebagai Dewa Pelindung jerih payahnya, karena dianggap melindungi hasil panennya, karena itu, pada umumnya setelah masa panen raya, diadakan sembahyang khusus sebagai ucapan terima kasih kepada Dewa Bumi, dan dilanjutkan dengan perayaan meriah. Tugas Dewa Hok Tek Ceng Sin yaitu memelihara pertanian, kesuburan tumbuh-tumbuhan untuk kehidupan manusia, yaitu mengatur 18 Kitab Suci Amurva Bumi Hok Tek Ceng Sin, h.9-12 hujan, cuaca, tanah, dan sebagainya. Oleh karena itu pula Hok Tek Ceng Sin disebut juga dengan Dewa Tanah Tugas Dewa Bumi tidak hanya menyuburkan tanah saja tetapi juga mencatat kelahiran, kematian dan perkawinan manusia di bumi, bahkan juga bertindak sebagai mediator atau penghubung antara dewa-dewa dan manusia. 19

H. Sejarah Berdirinya Klenteng Hok Tek Ceng Sin Cibinong