3.8 Instrumen Penelitian
Skala pengukuran digunakan untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah
penelitian selanjutnya. Setelah ditetapkan item-item dari variabel yang diteliti, maka langkah selanjutnya mengadakan pengukuran atas variabel-variabel tersebut.
Menurut Sugiyono 2004 skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.Penulis menggunakan metode skala Likert Likerts Summated Ratings untuk
mengukur jawaban responden pada penelitian ini yang mana menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner.
Dalam pengukuran jawaban responden, pengisian kuesioner pengaruh pendidikan dan pelatihan serta disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan diukur dengan
menggunakan skala Likert, dengan tingkatan sebagai berikut :
Jawaban Sangat Setuju diberi bobot 5
Jawaban Setuju diberi bobot 4
Jawaban Cukup Setuju diberibobot 3
Jawaban Tidak Setuju diberi bobot 2
Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi bobot 1
3.9 Teknik Analisis Data
Menurut Bodgan dan Biklen, Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang diceritakan orang lain Singarimbun,
1995:262.
Dalam teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang mana akan digunakan untuk menguji pengaruh variable bebas terhadap variable
terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang dilakukan untuk memberikan gambaran secara umum terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
yang diteliti, khususnya mengenai pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan
b. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis data berdasarkan hasil perhitungan statistik SPSS. Pada dasarnya data penelitian ini adalah data kualitatif, namun agar dapat
dianalisis dengan menggunakan analisis statistik, maka data kualitatif tersebut dikuantitatifkan, sehingga hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberi gambaran yang
jelas dan tidak menyimpang dari kenyataan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis:
3.9.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Agar instrumen yang dipakai dalam penelitian ini dapat berfungsi dengan baik sebagaimana yang diharapkan, maka instrument tersebut perlu diuji validitas dan
reliabilitasnya.
3.9.1.1 Uji Validitas Instrumen
Menurut Juliandi 2013:79 Uji Validitas merupakan suatu cara menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur variabel penelitian. Jika
instrument benar atau valid maka hasil pengukuran kemungkinan akan benar.
Sebelum kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu di uji validitasnya kepada responden dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment r.
Langkah-langkah dalam melakukan perhitungan terhadap validitas atau alat ukur adalah sebagai berikut:
1.
Uji validitas dilakukan dengan menguji tiap butir dengan menggunakan analisis item, yaitu mengkorelasi skor tiap butir X dengan skor total Y yang merupakan jumlah
skor total tiap butir dengan menggunakan teknik rumus korelasi Product Momentdari Pearson.
Berikut ini adalah rumus untuk menghitung korelasi Product Momentdari Pearson
yang dikemukakan oleh Sugiyono, 2004, yaitu:
Keterangan:
r
xy =
Koefisien korelasi antara variabel pendidikan dan pelatihan dengan variabel produktivitas
X = Skor yang diperoleh dari subjek tiap item
Y = Skor yang diperoleh dari subjek seluruh item ∑X = Jumlah skor dalam distribusi pendidikan dan pelatihan
∑Y = Jumlah skor dalam distibusi Produktivitas
N = Jumlah responden
2. Menghitung t
hitung
dengan rumus:
t
hitung= √�−2
√1−r
2
3. Mencari t
tabel
dengan tingkat signifikansi α = 5 dan df= n-2.
4. Membuat kaidah keputusan untuk menentukan data-data tersebut valid atau tidak valid, yaitu jika t
hitung
t
tabel
berarti valid dan jika t
hitung
t
tabel
berarti tidak valid.
3.8.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Suatu instrumen pengumpulan data dikatakan reliabel jika mampu digunakan untuk mengukur suatu variabel secara berulangkali dan dapat menghasilkan informasi atau
data yang sama atau sedikit sekali bervariasi. Dengan kata lain mampu menunjukkan keakuratan, kestabilan dan kekonsistenan dalam menghasilkan suatu pengukuran
tentang apa yang diukur Sekaran, 2003.
Reliabilitas menyangkut masalah ketepatan alat ukur.Ketepatan ini dapat dinilai dengan analisa statistik untuk mengetahui kesalahan ukur.Reliabilitas lebih mudah
dimengerti dengan memperhatikan aspek pemantapan, ketepatan, dan homogenitas. Suatu instrumen dianggap reliabel apabila instrumen tersebut dapat dipercaya sebagai
alat ukur data penelitian. Penelitian uji reliabilitas ini dilakukan dengan rumus Croanbach’s Alpha.
Adapun Croanbach’s Alpha adalah sebagai berikut:
Purwanto, 2002:193 Keterangan:
ri = Reliabilitas instrument
n = jumlah butir pertanyaan
si2 = varians butir
st2 = varians total
Kriteria dari nilai Croanbach’s Alpha adalah jika koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis atau apabila nilai alpha cronbach 0,6, maka item tersebut dinyatakan reliabel.
Kemudian dilakukan pengumpulan dan pengolahan data yang diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap pertanyaan pendidikan,
pelatihan dan produktivitas kerja kerja karyawan berdasarkan skla likert. Bobot penilaian skala likert sebagai berikut:
Tabel 3.2 Skala Likert
Keterangan Bobot
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiono 2004
3.9.2 Uji Asumsi Klasik
3.9.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain: Analisis Grafik dan Analisis Statistik. Uji normalitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara analisis statistik. Dalam penelitian ini penulis melakukan uji normalitas dengan melihat hasil nilai Skewness-Kurtosis yang didapat melalui statistik
deskriptif.Dengan membandingkan antara nilai Statistic Skewness dibagi dengan Std Error Skewness atau nilai Statistic Kurtosis dibagi dengan Std Error Kurtosis.Dimana jika skor
berada antara -2 dan 2 maka distribusi data normal.
3.9.3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Regresi sederhana berdasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variable independen dengan satu variable dependen Sugiono, 2012:270. Adapun persamaan
umum regresi linear sederhana adalah:
Y=a + bX
Keterangan:
Y = Subjek dalam variable produktivitas kerja yang di prediksikan.
A = Harga produktivitas bila pendidikan dan pelatihan = 0 harga konstan.
B = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel produktivitas yang didasarkan pada variabel pendidikan dan
pelatihan. Bila b+ maka naik, dan bila - maka terjadi penurunan.
3.9.4 Pengujian Hipotesis
3.9.4.1Uji T
Juliandi 2013:176, uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Apabila peneliti
bermaksud menganalisis regresi parsial sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel terikat.Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 α =5.
Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria:
1. Jika signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima koefis ien regresi signifikan. Ini
berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
3.9.4.2 Uji F
Menurut Juliandi 2013:175, untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat dilihat dari Uji F yakni pada nilai probabilitasnya.
KriteriaPenolakan Hipotesis adalah sebagai berikut :
a. Tolak H jika nilai probabilitas hipotesis adalah
≤ probabilitas yang ditetapkan sebesar 0.05 Sig.
≤ α
0,05
. b. Terima H
jika nilai probabilitas yang dihitung probabilitas yang ditetapkan sebesar 0.05 Sig.α
0,05
.
3.10 Koefsien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan dengan cara mengkuadrankan koefisien yang ditemukan. Teknik koefisiensi determinasi berapa persen variabel X memiliki pengaruh
terhadap variabel Y Sugiono, 2006:215.
Rumus:
KD= rxy x 100
Keterangan: KD = Koefisien Determinasi
Rxy = Koefisien KorelasiProduct Moment
3.11 Koefisien Korelasi