Perencanaan Bisnis Kue Serabi “Serba Serabi”

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PERENCANAAN BISNIS KUE SERABI “SERBA SERABI”

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh: RAHMAD FATHONI

082101126

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : RAHMAD FATHONI

NIM : 082101126

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS KUE SERABI “SERBA SERABI”

TANGGAL………2011 DOSEN PEMBIMBING

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP: 19591229 198903 1 002

TANGGAL………2011 KETUA JURUSAN

DIPLOMA III KEUANGAN

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP: 19591229 198903 1 002

TANGGAL………2011 DEKAN FAKULTAS EKONOMI

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP:19550810 P198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir PERENCANAAN BISNIS KUE SERABI “SERBA SERABI” tepat pada waktunya. Shalawat beriring salam juga penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat-sahabatnya yang membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Tugas akhir ini tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan sekaligus Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan ilmu pengetahuan kepada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Dosen Wali Program Studi Diploma III Keuangan.

4. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

5. Teristimewa kepada keluarga penulis, papa, mama, mas Hari dan Taufiq yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil.

6. Buat teman-teman terbaik, Tia, Siro, Surya, Melan, Aul, Uki, Ali, yang selalu memberikan bantuan dan semangat kepada penulis.

7. Kepada teman magang grup 16, Fadly, Lita, Titi, Kak Risna serta teman-teman Detik’08 lainnya.

8. Kepada pihak-pihak yang membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempuran dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya dan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya. Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi anda yang membacanya.

Medan, Juni 2011 Hormat Penulis


(5)

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR………..i

DAFTAR ISI………iii

DAFTAR TABEL………vi

DAFTAR GAMBAR……….. vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……… 1

1.2 Perumusan Masalah……… 9

1.3 Tujuan dan Manfaat……… 9

1.4 Sistematika Pembahasan……… 10

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Perusahaan……… 11

2.1.1 Data Perusahaan………. 11

2.1.2 Biodata Pemilik……….. 12

2.1.3 Biodata Pengurus/Karyawan……….. 12

2.1.4 Struktur Organisasi………. 13

2.1.5 Deskripsi Pekerjaan……… 14

2.2 Analisis Pasar dan Pemasaran………. 16

2.2.1 Produk yang Dihasilkan………... 16

2.2.2 Gambaran Pasar……… 18


(6)

2.2.4 Trend Perkembangan Pasar……… 20

2.2.5 Proyeksi Penjualan………. 21

2.2.6 Strategi Pemasaran……….. 22

2.2.7 Analisis Pesaing……….. 26

2.2.8 Saluran Distribusi………. 27

2.3 Analisis Produksi……….. 28

2.3.1 Bahan Baku dan Bahan Pembantu……… 28

2.3.2 Proses Produksi……… 29

2.3.3 Peralatan/Perlengkapan……… 30

2.3.4 Sarana Penunjang………. 31

2.4 Analisis Sumber Daya Manusia……… 32

2.4.1 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM……… 32

2.5 Rencana Pengembangan Usaha……… 34

2.5.1 Strategi Produksi……… 34

2.5.2 Strategi Organisasi dan SDM……… 34

2.5.3 Strategi Pemasaran……… 34

2.5.4 Strategi Keuangan………. 35

2.6 Pemanfaatan Teknologi Informasi……… 35

2.7 Analisis Keuangan……… 36

2.7.1 Sumber Pendanaan……… 36

2.7.2 Biaya Investasi Awal……… 37

2.7.3 Laporan Keuangan……… 37


(7)

2.7.5 Analisis Titik Impas………. 40

2.8 Analisis Resiko………. 40

2.8.1 Resiko Usaha……… 41

2.8.2 Antisipasi Resiko Usaha……….. 41

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan………. 43

3.2 Saran……… 44 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan……… 22

Tabel 2.2 Keunggulan dan Kelemahan Produk Pesaing …….. 26

Tabel 2.3 Bahan Baku ……….. 28

Tabel 2.4 Peralatan/Perlengkapan ……… 30

Tabel 2.5 Sarana Penunjang ………. 31

Tabel 2.6 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM ……… 33

Tabel 2.7 Sumber Pendanaan ……….. 36

Tabel 2.8 Biaya Investasi Awal ……….. 37


(9)

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ……….. 14

Gambar 2.2 Aneka Serabi “Serba Serabi” ……… 16

Gambar 2.3 Logo Serba Serabi ……… 25

Gambar 2.4 Saluran Pemasaran ……… 27


(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dunia Bisnis bukan hal yang baru lagi di era globalisasi sekarang ini, prospek usaha dibidang bisnis begitu menarik untuk digeluti oleh semua kalangan tanpa ada batasan yang ingin dan mampu untuk bersaing sehat dengan segala inovasi dan produk yang menarik konsumen.

Suatu bisnis diciptakan untuk menyediakan produk kepada konsumen. Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi yang berusaha mengelola bahan baku untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen. Produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.

Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Rencana manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan sebuah bisnis. Bisnis akan gagal jika tidak didukung oeh manajemen yang baik. Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Sukirno (2004 : 96) mengatakan bahwa, manajemen merupakan suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi, agar tujuan yang telah ditentukan dapat diwujudkan.


(11)

Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Berikut ini adalah paparan dari fungsi-fungsi manajemen.

1. Perencanaan

Mas’ud (2005 : 19) mengatakan bahwa, perencanaan ialah tugas manajer yang dimulai dengan menetapkan tujuan dan kemudian mengatur strategi, kebijakan, dan metode untuk mencapainya. Dengan perencanaan manajer menetapkan tindakan, cara, waktu, dan pelaksanaan. Perencanaan membantu perusahaan untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian ialah fungsi manajer untuk menyusun sumber daya manusia dan sumber daya materi untuk melaksanakan perencanaan yang dibuatnya. Tujuan pengorganisasian adalah untuk mengkoordinir upaya semua bagian perusahaan. pengorganisasian menyusun struktur orang yang terlibat dalam perusahaan, jabatan, bagian, dan aktivitas.

3. Pengarahan

Pengarahan merupakan langkah-langkah yang menentukan dan mengarahkan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan semua pegwai. Dengan demikian pengarahan dapat didefenisikan sebagai usaha usaha untuk menggerakkan semua anggota dalam suatu organisasi, atau pegawai perusahaan, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang akan merealisasikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.


(12)

4. Pengawasan / Pengendalian

Sukirno (2004 : 99) mengatakan bahwa, pengawasan merupakan sebuah proses mengevaluasi prestasi organisasi dan mengambil tindakan-tindakan koreksi jika perlu, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan berarti mengevaluasi sesuatu kegiatan bisnis yang telah berjalan dibandingkan dengan rencana kegiatan bisnis tersebut.

Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang utama, dimana seluruh fungsi lainnya sangat bergantung pada perencanaan ini. Manajer yang membuat perencanaan bisnis dengan baik merupakan sebuah strategi menuju sukses. Longenecker (2001:152) mengatakan bahwa, perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menguraikan ide dasar yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis dan hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut. Perencanaan bisnis bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis.

2. Menyajikan pendekatan yang digunakan oleh para wirausaha di dalam mengeksploitasi kesempatan tersebut.

3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan jika usaha tersebut berhasil. 4. Sebagai alat untuk menaikkan modal keuangan.

Perencanaan bisnis adalah suatu cetak – biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya (Syafrizal, 2009, halaman 20). Perencanaan bisnis mempunyai dua fungsi yaitu : sebagai pedoman untuk keberhasilan manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar. Perencanaan bisnis


(13)

memerlukan investasi modal, sumber daya manusia (SDM), manajemen, target pasar, dan manfaat usaha bagi pendiri, masyarakat dan Negara.

Perencanaan bisnis merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran, kemampuan manajemen, menceritakan secara rinci cara menuju sasaran, tujuan, dan bagaimana cara untuk mencapai kesemuanya. Secara lengkap merangkum misi, tujuan, dan sasaran. Pengusaha mencoba memberikan gambaran tentang cara-cara yang akan memandu perusahaan untuk mencapai keberhasilan.

Perencanaan bisnis mempunyai tujuan membimbing para wirausaha untuk mengelola perusahaan, mengurangi kesalahan, menggunakan sumber-sumber organisasi dan meningkatkan produktifitas, memudahkan pengawasan, meyakinkan pihak-pihak berkepentingan, serta menilai kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

Menurut Scarborough dan Zimmerer, wirausaha (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Suryana, 2006, halaman 15). Dengan demikian seorang wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.

Seorang wirausaha (entrepreneur) bekerja dan mengembangkan perusahaan/ organisasi setapak demi setapak, mengenali kelemahan dan kekuatan diri sebelum melangkah memasuki dunia usaha yang lebih besar dan penuh tantangan. Pada umumnya wirausaha adalah orang yang kreatif dalam menyelesaikan permasalahan hidup dan faktor ini menjadikan seorang wirausaha tabah dan mampu mengatasi


(14)

tantangan untuk menjadi wirausaha yang sukses. Upaya kreatif seorang wirausaha menjadikan mereka pencipta perusahaan, produk yang dapat diperkenalkan dan pencipta lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan pekerjaan.

Keberhasilan seorang wirausaha bergantung kepada kemampuan dirinya sebagai pengusaha dan tindakan-tindakannya yang pada dasarnya menunjukkan bahwa ia merupakan seorang manajer yang efektif dan efisien. Faktor-faktor yang menimbulkan kegagalan dalam kegiatan seorang wirausaha dapat di bedakan kepada dua unsur pokok yaitu: kegagalan pada ketika belum memulai usaha dan kegagalan ketika menjalankan usaha. Memiliki daya cipta dan selalu berusaha mewujudkan pembaruan merupakan syarat yang perlu di miliki oleh seorang wirausaha yang sukses.

Kelebihan - kelebihan yang dimiliki wirausahawan , yaitu: 1. Kesempatan untuk mewujudkan cita-cita.

2. Kesempatan untuk menciptakan perubahan.

3. Kesempatan untuk mencapai potensi penuh yang dimiliki. 4. Kesempatan untuk menuai keuntungan yang mengesankan.

5. Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan untuk usaha yang dijalani.

6. Dapat melakukan apa yang disukai dan bersenang-senang.

Kekurangan yang dimiliki, yakni :

1. Ketidakpastian pendapatan, mendirikan dan menjalankan bisnis tidak memberikan jaminan mendapatkan cukup uang untuk bertahan hidup.

2. Risiko kehilangan seluruh investasi, tingkat kegagalan bisnis kecil relative tinggi.


(15)

3. Jam kerja yang panjang dan bekerja keras, 65% dari wirausahawan mencurahkan waktunya 40 jam atau lebih setiap minggunya untuk perusahaan mereka.

4. Kualitas hidup lebih rendah sampai bisnis didirikan.

5. Tanggung jawab kompleks, banyak pengusaha diharuskan untuk membuat keputusan mengenai isu-isu di luar bidang ilmu.

Kunci untuk mengidentifikasi jiwa pengusaha adalah dengan cara melihat karakter seseorang, khususnya pada hal-hal yang menjadi kebiasaan, alami dan dilakukan dengan baik. Setiap dari kita, memiliki susunan karakter tertentu yang menjadikan kita, apa adanya. Tema karakter menggambarkan unsur-unsur yang membentuk susunan karakter. Mengetahui Tema Karakter seseorang adalah permulaan. Tema Karakter adalah inti, seperti pusat bola salju yang mengumpulkan lebih banyak salju ketika menggelinding menuruni bukit. Ia mengumpulkan pengetahuan dan pengalaman dalam prosesnya. Tema Karakter membentuk pengetahuan dan pengalaman dalam satu wilayah yang berhubungan. Bila seseorang dengan kreativitas sebagai tema karakter yang dominan, akan memiliki kemampuan lebih untuk mengatasi situasi yang membutuhkan adaptasi dan perubahan dibandingkan dengan yang memiliki tema karakter dengan kreativitas yang lebih rendah. Pengalaman Hidup dapat mengembangkan dan memperkuat tema karakter, tetapi dapat juga menguranginya. Pendidikan dan latihan juga memberikan bentuk dan ukuran bola salju, pentingnya mengetahui tema karakter kita tidak dapat diremehkan sebaliknya semakin cepat kita mengetahuinya akan lebih baik. Wirausahawan memiliki enam tema karakter utama yang membentuk akronim:


(16)

1. F (Focus) untuk fokus,

2. A (Advantage) untuk keuntungan, 3. C (Creativity) untuk kreativitas, 4. E (Ego) untuk ego,

5. T (Team) untuk tim, 6. S (Social) untuk sosial.

Serba Serabi adalah usaha yang bergerak di bidang kuliner makanan ringan tradisional. Berbisnis dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek yang menjanjikan. Bisnis makanan tidak akan ada habisnya, hal ini berkaitan dengan perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk terus meningkat serta besarnya minat masyarakat terhadap industri kuliner. Selain itu setiap manusia pasti membutuhkan makanan, khususnya makanan yang menyehatkan lagi murah.

Bagi kebanyakan orang, serabi tentu bukanlah jajanan yang asing. Hampir semua orang bisa jadi pernah merasakannya. Ya, karena makanan ini sudah ada sejak berabad-abad silam. Sejak jaman kerajaan dan nenek moyang kita tempo dulu. Serabi adalah makanan semua orang. Tidak peduli suku, ras, dan agamanya apa. Juga usia, tua, muda, anak-anak pun suka. Serabi bisa dimakan dimana saja, di rumah, kantor, acara resmi maupun keluarga, sebagai suguhan serabi tetap bisa menjadi camilan favorit. Artinya, pangsa pasar jajanan ini sangat luas dan tak terbatas. Apalagi dipastikan halal. Dan yang jelas, tidak mengenal musim. Cocok dimakan kapan saja dan di mana saja. Bisnis kue serabi ini pantas dikembangkan karena kualitas dan


(17)

harganya yang terjangkau, serta dalam memproduksinya tidak terlalu rumit. Kue serabi ini diolah melalui proses memasak yang sangat dijaga kualitasnya.

Ketersediaan bahan baku, kandungan gizi didalamnya dan bisnis ini yang tidak mengenal musim membuat prospek bisnis kue serabi ini mendapat respon yang baik dari masyarakat. Hal ini didukung dengan pola konsumsi masyarakat yang mulai memperhatikan keanekaragaman makanan yang memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri maka dilakukan diversifikasi sehingga memunculkan makanan yang erat dengan perilaku masyarakat.

Potensi peluang bisnis ini di masa depan cukup menjanjikan. Dengan menambahkan ide dan kreatifitas serta mengikuti perkembangan zaman, maka produk yang di hasilkan akan banyak diminati oleh banyak masyarakat dan tentu akan berdampak kepada peningkatan profit.

Dengan melihat begitu baiknya potensi bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan ini penulis akan membuat sebuah perencanaan bisnis dalam sebuah tugas akhir dengan judul “PERENCANAAN BISNIS KUE SERABI “SERBA SERABI”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka penulis merumuskan permasalahan yaitu: “Bagaimana melakukan perencanaan bisnis yang benar sebelum menjalankan bisnis kue serabi ”Serba Serabi” sehingga siap untuk dijalankan”.


(18)

1.3 Tujuan dan Manfaat Prospek usaha 1. Tujuan prospek usaha

Adapun tujuan dari perencanaan bisnis “Serba Serabi” ini adalah: a. Memperoleh keuntungan usaha.

b. Memenuhi keinginan konsumen dalam mengkonsumi kue serabi. c. Mengedukasi masyarakat mengenai camilan bermutu tinggi.

d. Memberikan menu alternatif untuk menikmati camilan dengan tata cara penyajian yang menarik, enak, dan sehat.

e. Melestarikan resep tradisional. f. Memperluas lapangan pekerjaan. 2. Manfaat Prospek Usaha

Adapun manfaat prospek usaha yang ingin dicapai dari perencanaan yang dilakukan penulis adalah :

a. Memberi pengetahuan kepada masyarakat bagaimana membuka bisnis yang baik.

b. berperan dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat. c. Mengurangi angka pengangguran.

1.4 Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membuat sistematika pembahasan dalam 3 (tiga) bab. Setiap bab dibagi atas sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhan penulis.


(19)

BAB : I LATAR BELAKANG

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang alasan pemilihan perencanaan bisnis kue serabi “Serba Serabi”, latar belakang, tujuan dan manfaat perencanaan bisnis, dan sistematika pembahasan.

BAB : II PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan secara ringkas profil perusahaan, biodata pemilik usaha, struktur usaha, aspek pasar, keunggulan produk, gambaran produk, target dan segmen pasar, trend pengembangan, proyeksi pasar, strategi pemasaran, pesaing bisnis, aspek produksi, analisis SDM, rencana pengembangan usaha, analisis keuangan, analisis risiko usaha.

BAB : III KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai bab terakhir dari tugas akhir ini, makan penulis akan mengambil kesimpulan apakah perencanaan bisnis ini layak untuk direalisasikan atau tidak, dan beberapa saran yang memungkinkan dapat bermanfaat bagi perkembangan perencanaan bisnis ini,serta bagi para pembaca tugas akhir ini.


(20)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Perusahaan

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut.

Serba Serabi terletak di Jl. Sekata No. 26 Tj. Gusta, Medan dan akan didirikan pada tanggal 1 Januari 2012. Serba Serabi merupakan usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang makanan ringan berupa jajanan tradisional yang memiliki menu khusus berupa kue serabi.

2.1.1 Data Perusahaan

1. Nama Perusahaan Serba Serabi 2. Bidang Usaha Makanan ringan

3. Jenis Produk / Jasa Kue Serabi Aneka Rasa

4. Alamat Perusahaan Jl. Sekata No. 26 Tj. Gusta, Medan Helvetia, 20125

5. Nomor Telepon (061) 8465851

6. Alamat E-mail Serba_Serabi@yahoo.co.id 7. Mulai Berdiri 01 Januari 2012


(21)

2.1.2 Biodata Pemilik

1. Nama Rahmad Fathoni

2. Jabatan Pimpinan

3. TTL Medan, 12 Mei 1990

4. Alamat Jl. Klambir V Jl. Sekata No. 26 5. Nomor Telepon 081370967786

6. Alamat E-mail fath_thestar12@yahoo.co.id

7. NIM 082101126

8. Program Studi D3 Keuangan

2.1.3 Biodata Pengurus/Karyawan

1. Nama Arbiah

2. Jabatan Staff Produksi dan Perlengkapan 3. TTL Padang Sidempuan, 3 November 1989 4. Alamat Jl. Melati Raya No.26

5. Nomor Telepon 087891857630

6. NIM 082101097

7. Program Studi D3 Keuangan

1. Nama Melan Sri Muliani


(22)

3. TTL Medan, 9 Oktober 1989

4. Alamat Jl. Bougenvile 2 No. 26, Komp. Kejaksaan 5. Nomor Telepon 085763180000

6. NIM 082101163

7. Program Studi D3 Keuangan

1. Nama Ellyna Suryani Silaen

2. Jabatan Staff Pelayanan dan Pemasaran

3. TTL Perbaungan, 19 Juni 1989

4. Alamat Jl. Dr. Mansyur No. 52 5. Nomor Telepon 087891662225

6. NIM 082101125

7. Program Studi D3 Keuangan

2.1.4 Struktur Organisasi

Fungsi manajemen yang kedua adalah pengorganisasian. Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Karena dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing anggotanya. Selain itu struktur organisasi juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan.


(23)

Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya terdiri dari 5 orang termasuk penulis yang terlibat dalam perencanaan ini. Namun jika usaha ini berkembang dengan baik maka akan dilakukan penambahan karyawan. Berikut struktur organisasi Serba Serabi:

Gambar 2.1: Struktur Organisasi

2.1.5 Deskripsi Pekerjaan a. Pimpinan

1) Menetapkan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk mendapatkan hasil operasi yang optimal.

2) Memimpin, mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan langsung terhadap bagian keuangan, produksi dan pelayanan.

3) Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern maupun ekstern.

RAHMAD FATHONI Pimpinan

MELAN S. MULIANI Administrasi dan

Keuangan

ELLYNA S. SILAEN Pelayanan dan

Pemasaran

ARBIAH Produksi dan Perlengkapan


(24)

4) Menjalin hubungan dengan konsumen, sehingga pemilik mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Dari masukan itu, pemilik dapat melakukan perubahan yang sesuai diinginkan oleh konsumen.

b. Bagian Administrasi dan Keuangan

1) Melakukan pengecekan harga pada produk yang telah diproduksi dan memeriksa laporan keuangan terhadap barang-barang produksi yang laku terjual.

2) Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan.

3) Bertanggung jawab akan keamanan uang yang ada.

c. Bagian Pelayanan dan Pemasaran

1) Menjual berbagai jenis produk yang di tawarkan.

2) Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran, meliputi : pembuatan dan stok usaha distribusi, penetapan, dan pengendalian harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran.

3) Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta mengidentifikasikan kecendrungan dan peluang pasar.

4) Memahami keinginan konsumen / calon konsumen.


(25)

d. Bagian Produksi dan Perlengkapan

1) Melakukan produksi dari bahan baku menjadi barang jadi. 2) Bertanggung jawab akan kebersihan dari proses produksi.

3) Melakukan proses produksi sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan untuk menjaga cita rasa.

4) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku, bahan pendukung serta efisiensi penggunaan peralatan.

2.2 Analisis Pasar dan Pemasaran

Analisis pasar dan pemasaran mencakup deskripsi barang atau jasa yang dihasilkan secara menyeluruh dan pasar yang dituju yang masing-masing analisis memiliki peranan yang luas pada perencanaan bisnis ini. Pemasaran kue serabi “Serba Serabi” dimulai dari lingkungan tempat kue serabi tersebut diproduksi dimana tempat tersebut berfungsi juga sebagai tempat pemasaran.

2.2.1 Produk yang Dihasilkan

Pada dasarnya, Serba Serabi hanya memproduksi satu jenis kue, yaitu kue serabi polos yang berbahan dasar tepung beras serta dicampur bahan-bahan lainnya tanpa tambahan bahan pengawet. Namun yang membedakan Serba Serabi dengan produk sejenis adalah sajian serabi yang diberikan beraneka ragam jenis taburan dan rasa.


(26)

Gambar 2.2: aneka serabi “Serba Serabi” a. Konsep Dasar Produk

1) Inti produk: makanan ringan tradisional yang telah dimodifikasi sesuai keinginan pasar yang mengenyangkan, enak dan dapat dikonsumsi kapan dan dimana saja.

2) Wujud produk: kue serabi yang lembut dengan beraneka ragam taburan dan rasa.

b. Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Serba Serabi disajikan dengan bentuk bulat, berwarna putih kecoklatan, empuk dan berukuran kecil agar terlihat lebih menarik serta memberikan kesan lucu dan imut, hal ini sesuai dengan posisinya sebagai camilan ringan.

c. Nilai/Manfaat Produk

Kue serabi yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen. Inilah manfaat inti dari produk Serba Serabi. Produk Serba Serabi juga memiliki manfaat potensial seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan. Di dalam 1 buah serabi mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kolestrol.


(27)

d. Kegunaan/Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Serba Serabi merupakan Convenience Product yaitu item produk yang seringkali dibeli oleh konsumen secara langsung dan hanya memerlukan sedikit usaha untuk mendapatkannya. Misalnya, surat kabar, permen, kue-kue, rokok, dan lain sebagainya. Kue serabi dapat juga masuk kedalam kelompok Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, dan rasa. Para konsumen membeli serabi untuk dikonsumsi sebagai camilan ringan agar tidak terlalu kenyang ataupun dengan maksud menunda lapar.

e. Keunggulan Produk

1) Serabi yang memiliki aneka rasa yang bercita rasa tinggi 2) Menggunakan bahan-bahan berkualitas dan bermutu. 3) Proses produksi yang mengutamakan kebersihan. 4) Harga yang terjangkau dan dijamin halal.

5) Kemasan unik dan menarik. 2.2.2 Gambaran Pasar

Jenis kue serabi yang yang ditawarkan oleh Serba Serabi masih minim keberadaannya. Hal ini dikarenakan kue serabi “Serba Serabi” berbeda dari produk kue serabi yang telah ada di pasaran sebelumnya. Yang mana serabi yang ada di pasaran saat ini cenderung memberikan rasa yang monoton tanpa adanya inovasi. Sedangakan Serba Serabi melakukan inovasi rasa dan pengemasan.


(28)

Ditinjau berdasarkan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, daya beli dan minat konsumen terhadap camilan ringan, saya optimis bahwa kue serabi yang saya pasarkan akan laris dipasaran. Sifat manusia yang cenderung tertarik dengan hal-hal baru dan unik juga mendukung prospek usaha yang akan dijalankan. Apalagi kue serabi yang saya pasarkan memiliki kualitas baik dan keunikan rasa yang membuat konsumen tertarik untuk mencoba tanpa harus kecewa.

2.2.3 Target atau Segmen Pasar

Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri. Dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik mungkin karena tingkat kepentingannya yang sangat tinggi.Dan pemasaran sendiri berarti suatu sistem keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu penduduk Medan Helvetia pada khususnya dan kota Medan pada umumnya yang melewati atau sengaja berkunjung ke tempat usaha ini.

Pembatasan segmentasi pasar untuk usaha kecil menengah ini tidak akan membuat usaha Serba Serabi ini maju dan berkembang melainkan akan


(29)

menjadikan usaha ini akan mengalami kemunduran. Produk dari usaha ini mengarah ke segala lapisan masyarakat karena dari segi harga cukup terjangkau sehingga dapat di nikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Dengan harga yang terjangkau masyarakat dapat menikmati makanan ringan yang sehat. 2.2.4 Trend Perkembangan Pasar

Seorang pemasar yang baik harus mampu melihat trend perkembangan pasar. Biasanya trend perkembangan pasar dipengaruhi beberapa faktor yakni:

a. Kondisi Ekonomi Sebuah Daerah/Negara.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang membaik saat ini memberikan dampak positif bagi usaha kecil menengah untuk tumbuh berkembang. Hal ini dikarenakan, pertumbuhan ekonomi yang baik menggambarkan tingkat pendapatan masyarakat yang semakin baik. Dengan tingkat pendapatan yang baik, maka permintaan masyarakat untuk mengonsumsi suatu produk diluar makanan pokok akan meningkat. Hal ini berarti, peluang masyarakat yang membeli produk ini akan semakin besar. b. Lingkungan Industri

Setiap industri terdiri dari berbagai perusahaan yang bersaing satu sama lain. Tingkat persaingan kue serabi adalah persaingan lokal. Agar dapat terus bersaing dan mengembangkan pasar, perusahaan harus terus melakukan inovasi produk. Agar terjadi persaingan yang sehat antar setiap industri, maka pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi seperti UU No. 5 Tahun 1999 (Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat).


(30)

c. Selera dan Perubahan Perilaku Konsumen

Selera dan perubahan perilaku konsumen akan sangat mempengaruhi tren perkembangan pasar. Dalam faktor ini perusahaan harus mampu menciptakan pasar agar tertarik menggunakan produk yang dihasilkan. Sedangkan perubahan perilaku terjadi disebabkan perubahan pendapatan, faktor demografi dan pergeseran selera.

2.2.5 Proyeksi Penjualan

Dalam penjualan produknya, Serba Serabi berharap produk yang dihasilkan akan laku dijual dipasaran dan menarik banyak peminat di seluruh kalangan masyarakat. Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua bahan dan peralatan yang telah tersedia, sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan oleh bisnis kue serabi ini. Kapasitas produksi dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Penjualan serabi ini diproyeksikan akan tumbuh sebesar 10% per tahun. Estimasi omset kios/hari rata-rata menghabiskan 2 kg bahan yang menghasilkan ± 100 buah serabi, dengan harga Rp 1.000-Rp 2.500 untuk sebuah serabi.

Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 5 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya, seperti yang terlihat dalam tabel.


(31)

Tahun Proyeksi Penjualan (unit)

2012 36.000

2013 39.600

2014 43.560

2015 47.916

2016 52.708

Tabel 2.1: Proyeksi penjualan 2.2.6 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah sebuah rencana yang memungkinkan perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya untuk mencapai tujuan pemasaran dan perusahaan.

Begitu ketatnya persaingan dalam bisnis makanan ini mengharuskan saya melakukan stategi pemasaran yang dapat meningkatkan penjualan kue serabi. Strategi pemasaran yang akan dibuat haruslah mencakup perkiraan akan hasil yang diharapkan dan mempertimbangkan alternatif ke depan.

a. Seleksi dan Evaluasi Pasar Sasaran

Pasar sasaran adalah kelompok orang yang dijadikan sasaran dari semua usaha pemasaran perusahaan. Dalam penentuan pasar sasaran perusahaan perlu mempertimbangkan pengaruh pasar sasaran terhadap tingkat penjualan perusahaan, biaya dan laba. Dalam hal ini Serba Serabi menyasar seluruh kalangan masyarakat.


(32)

b. Merancang dan Menyusun Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran pada pasar sasaran.

1) Produk (Product)

Strategi mengenai bagaimana sebuah produk dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan berupa kue serabi yang berkualitas dengan kadar gizi yang tinggi. Kue serabi ini dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggugah selera konsumen. Adapun jenis-jenis serabi yang dijual adalah:

• Serabi Original

• Serabi Cokelat

• Serabi Keju

• Serabi Abon

• Serabi Pisang

• Serabi Cokelat Keju

• Serabi Pisang Cokelat

• Serabi Pisang Keju

• Serabi Pisang Cokelat Keju

2) Harga (Price)

Strategi mengenai bagaimana sebuah produk lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.

Penentuan harga menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga penentuan harga


(33)

bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil, melainkan sebuah nilai yang mencerminkan proporsi nilai. Dalam menentukan harga kue serabi, saya mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen.

3) Promosi (Promotion)

Strategi mengenai bagaimana sebuah produk dapat dikenal oleh konsumen. Tentunya Serba Serabi mempromosikan produknya dengan cara memasang spanduk di tempat-tempat strategis, menyebarkan brosur, dan lewat dunia maya.

4) Penempatan (Placement)

Strategi mengenai bagaimana cara untuk mendistribusikan sebuah produk untuk sampai ke tangan konsumen. Dalam hal ini Serba Serabi memiliki kios yang dapat dikunjungi oleh konsumen dan juga mengikuti pameran ataupun bazaar dengan mendirikan gerai agar Serba Serabi lebih dikenal oleh masyarakat.

5) Orang - Orang (People)

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik


(34)

mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat dan juga memilih karyawan yang berkompeten dibidangnya masing-masing.

6) Proses (Process)

Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen agar tertarik untuk membeli. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini Serba Serabi berkomitmen untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

7) Tanda Fisik (Physical Evidence)

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo dari Serba Serabi sangat menarik. Selain itu pemilihan merk dagang, kemasan dan dekorasi kios Serba Serabi juga dibuat menarik dengan mengaplikasikan warna-warna kontras dan memiliki kekhasan tersendiri, sehingga mencuri perhatian dan mudah diingat oleh konsumen.


(35)

2.2.7 Analisis Pesaing

Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Michael F Porter seorang pakar manajemen strategi mengidentifikasi Lima kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada-merefleksiksn kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada pemain konvensional yang ada.

Dari pengamatan yang dilakukan, pesaing Serba Serabi bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat substitusi. Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk pesaing adalah sebagai berikut:

Pesaing Keunggulan Kelemahan

Gorengan Berseri

Harga lebih murah

Produk yang dihasilkan kurang menyehatkan dan bersih Menu bervariasi

Bakso Bakar Cinta

Rasa yang enak dan

gurih Variasi rasa yang kurang banyak

Martabak Ajo Juo

Rasa yang enak dan

gurih Kurang higienis

Lebih mengenyangkan Tampilan produk kurang menarik Sate Padang

Alfonso Lebih mengenyangkan Harga yang mahal


(36)

2.2.8 Saluran Distribusi

Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti tersedianya produk pada saat yang tepat bagi konsumen, dan juga akan tersedianya produk di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial.

Memasarkan barang secara efektif membutuhkan saluran pemasaran. Dalam menjalankan bisnisnya, Serba Serabi menyalurkan kue serabi secara langsung. Konsumen yang ingin mendapatkan produk Serba Serabi harus mendatangi kios yang telah ada.

Gambar 2.4: Saluran pemasaran

Gambar 2.4 menjelaskan bahwa saluran yang digunakan oleh Serba Serabi adalah saluran No Channel atau Zero level channel yaitu saluran yang pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki perantara, dikarenakan Serba Serabi “menjajakan” produknya dengan cara mendirikan kios sehingga konsumen datang langsung untuk membeli.

Namun kedepannya, Serba Serabi akan melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka gerai-gerai kecil seperti di sekitar pasar tradisional, sekolah, swalayan, mall, ataupun tempat-tempat keramaian yang dinilai strategis.


(37)

2.3 Analisis Produksi

2.3.1 Bahan Baku & Bahan Pembantu

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan).

No. Uraian Banyak @ Jumlah Harga

1 Tepung Beras 60 kg Rp 9.500 /kg Rp 570.000 2 Tepung Terigu 36 kg Rp 9.500 /kg Rp 342.000 3 Gula Pasir 24 kg Rp 11.000 /kg Rp 264.000

4 Santan 144 ℓ Rp 12.000 /ℓ Rp 1.728.000

5 Telur Ayam 150 butir Rp 850 /butir Rp 127.500 6 Baking Soda 360 gr Rp 2.500 /50gr Rp 18.000 7 Vanili Bubuk 720 gr Rp 5.000 /50gr Rp 72.000 8 Ragi Instan 720 gr Rp 20.000 /500gr Rp 28.800

9 Garam 360 gr Rp 1.000 /100gr Rp 3.600

10 Cokelat Meises 1 kg Rp 7.000 /100gr Rp 70.000 11 Keju Blok 1 kg Rp 15.000 /200gr Rp 75.000 12 Abon Ayam 1 kg Rp 15.000 /100gr Rp 150.000 13 Pisang Barangan 1 sisir Rp 9.500/sisir Rp 9.500 Total Rp 3.458.000


(38)

2.3.2 Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.

Gambar 2.5: Proses Produksi

Berikut ini cara pembuatan kue serabi “Serba Serabi”:

1. Rebus santan dengan daun pandan, gula dan garam dengan api kecil, aduk-aduk agar tidak pecah. Biarkan mendidih, sisihkan.

2. Ayak jadi satu tepung beras, tepung terigu, vanili, ragi instan dan baking soda, sisihkan.

3. Kocok telur, masukkan adonan tepung, aduk rata.

4. Tuangkan santan yang telah dingin secara bertahap. Aduk rata hingga licin dan kalis. Diamkan sekitar 1 jam.

5. Panaskan wajan serabi hingga panas. Tuangkan 1 sendok sayur adonan. 6. Biarkan serabi setengah matang ditandai dengan permukaan yang

berlubang-lubang. Tutup wajan, masak hingga serabi matang. 7. Gunakan sudip kecil untuk mengangkat serabi.

8. Taburi dengan cokelat meises, keju, pisang atau abon.


(39)

2.3.3 Peralatan/Perlengkapan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan. Berikut adalah peralatan yang dibutuhkan dalam produksi usaha ini.

No. Uraian Banyak @ Jumlah Harga

1 Stelling 1 Rp 1.200.000 Rp 1.000.000

2 Kompor Gas 1 Rp 150.000 Rp 150.000

3 Tabung Gas 3kg 1 Rp 100.000 Rp 100.000

4 Wajan Serabi 1 Rp 78.000 Rp 78.000

5 Panci 2 Rp 90.000 Rp 180.000

6 Kocokan Telur 1 Rp 20.000 Rp 20.000

7 Baskom 5 Rp 10.000 Rp 50.000

8 Sendok Sup 2 Rp 12.000 Rp 24.000

9 Sudip Kecil 2 Rp 6.500 Rp 13.000

10 Ayakan Tepung 1 Rp 10.000 Rp 10.000

11 Timbangan 1 Rp 50.000 Rp 50.000

12 Kain Lap 4 Rp 5.000 Rp 20.000

13 Gelas Ukur 1 Rp 50.000 Rp 50.000

14 Penjepit Kue 1 Rp 14.000 Rp 14.000


(40)

16 Saringan Santan 1 Rp 5.000 Rp 5.000

17 Sendok 6 Rp 5.000 Rp 30.000

18 Pisau 1 Rp 20.000 Rp 20.000

19 Kotak Plastik 5 Rp 10.000 Rp 50.000

Total Rp 1.883.000

Tabel 2.4: Peralatan/Perlengkapan 2.3.4 Sarana Penunjang

Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha. Pemasangan sarana penunjang meliputi listrik, air telepon dan lain-lain. Berikut adalah sarana penunjang dalam produksi usaha ini (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan).

Jenis Biaya Jumlah Biaya

Air Rp 100.000

Listrik Rp 100.000

Telepon Rp 100.000

Internet Rp 100.000

LPG 3kg (isi) Rp 15.000

Total Rp 415.000


(41)

2.4 Analisis Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan hal yang krusial bagi berhasilnya suatu perusahaan. Pada aspek ini perusahaan harus mampu merencanakan kebutuhan sumber daya manusia dan mengembangkan sumber daya manusia yang ada. Karena sehebat apa pun seseorang, seberapa banyak pun pengetahuan yang dimiliki, selalu saja ada kesempatan yang bisa dilakukan untuk mengembangkan diri karena dunia berubah dengan cepat, pengetahuan berkembang, teknologi cepat berubah. Jadi, perusahaan harus terus mendorong sumber daya manusia nya untuk belajar dan mengembangkan diri. Sumber daya manusia yang ada harus memiliki tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan mau bekerja sama antara yang satu dengan yang lainnya agar membantu pemilik usaha dalam mencapai harapan dan tujuan yang ingin di capai.

Serba Serabi membutuhkan sumber daya manusia atau tenaga kerja langsung untuk membantu dalam melaksanakan proses produksi dan pemasaran produk. Sumber daya manusia yang dipekerjakan harus memiliki keterampilan dan kemampuan yang berkualitas. Dengan tenaga kerja langsung yang berkualitas maka bisnis yang dijalani akan berjalan dengan lancar dan sukses.

2.4.1 Analisis Kebutuhan Kompetensi Sumber Daya Manusia

Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang, sehingga dia dapat mencapai performa yang prima dalam suatu bidang pekerjaan. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem


(42)

penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Berikut Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM:

Jabatan Tingkat Pendidikan Keterampilan Khusus Syarat Umum Bagian Administrasi & Keuangan Diploma III jurusan keuangan atau akuntansi Mampu membaca, menyusun dan menganalisis laporan keuangan, mampu mengoperasikan komputer • Jujur • Rajin • Rapi • Teliti • Ramah • Sopan

• Pekerja keras

• Bertanggung jawab • Berpenampilan menarik Bagian Pelayanan & Pemasaran

SMA / SMK / sederajat

Mampu

berkomunikasi dengan baik, mampu mempersuasi

konsumen Bagian

Produksi & Perlengkapan

SMA / SMK / sederajat

Pintar memasak, memiliki pengalaman dalam hal tataboga


(43)

2.5 Rencana Pengembangan Usaha 2.5.1 Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Pemilik akan melakukan kerja sama dengan pemasok bahan baku agar mendapatkan kualitas bahan bermutu dengan harga relatif terjangkau. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

Produk yang ditawarkan Serba Serabi ini pasti memiliki kendala dalam berubahnya selera pasar. Hal ini menjadi sorotan penting untuk terus berinovasi agar mempertahankan eksistensi dari produk yang dihasilkan.

2.5.2 Strategi Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Selain itu ikut melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.

2.5.3 Strategi Pemasaran

Pemasaran menjadi salah satu strategi yang dapat meningkatkan, mengembangkan dan memperluas usaha Serba Serabi ini. Strategi pemasaran yang akan dilakukan adalah melakukan promosi di media cetak untuk mendukung pemasaran produk Serba Serabi yang telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya melakukan strategi pemasaran yang cukup sederhana, yaitu


(44)

promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan menyakini walaupun strategi ini sangat sederhana namun efektifitas penyampaian pesannya cukup signifikan. Diharapkan akan tercipta kesadaran dan memperkenalkan produk serabi ini kepada masyarakat. Dengan strategi ini, diharapkan permintaan konsumen akan meningkat terhadap produk yang ditawarkan.

2.5.4 Strategi Keuangan

Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha ini dapat dilakukan dengan mengelola keuntungan yang selama ini didapat (laba ditahan) untuk spekulasi (berjaga-jaga) atas keadaan ekonomi atau pasar yang berubah-ubah yang dapat merugikan perusahaan. Selain itu, untuk memperluas usaha maka usaha ini akan mulai melakukan pinjaman atau kerjasama dengan pihak bank atau pihak-pihak yang tertarik pada usaha ini.

2.6 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, Serba Serabi menggunakan jaringan internet untuk mempromosikan dan memasarkan produknya. Dengan internet bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet, sehingga orang-orang yang tertatik menanamkan modalnya di bisnis ini akan dengan mudah


(45)

berkomunikasi. Untuk tahap awal, Serba Serabi akan membuat sebuah blog, halaman facebook dan juga twitter yang dapat dikunjungi oleh siapapun.

2.7 Analisis Keuangan

Analisis keuangan harus mampu menjelaskan mengapa bisnis ini layak dan harus juga menunjukkan bagaimana bisnis akan didanai ( berapa dana pemilik dan berapa dana dari kreditor ). Untuk itu sebelum mencari modal, tentu harus diketahui dulu berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha.

Kebijakan dalam pengelolaan keuangan mutlak diperlukan bagi para wirausausahawan. Kesalahan dalam mengelolanya dapat menjatuhakan usahanya walaupun usahanya tersebut memperoleh laba yang besar tetapi wirausaha tersebut tidak mampu untuk membedakan yang mana dana untuk kepentingan pribadi, dan yang mana untuk kepentingan usahanya.

2.7.1 Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan untuk memulai usaha ini di peroleh dari modal pemilik sendiri tanpa pinjaman dari pihak lain.

Uraian Jumlah Modal Jumlah

Modal Sendiri Rp 10.000.000 Rp 10.000.000

Pinjaman 0 0

Total Rp 10.000.000


(46)

2.7.2 Biaya Investasi Awal

Uraian Jumlah

Bahan Baku Rp 3.458.000

Peralatan/Perlengkapan Rp 1.883.000

Sarana Penunjang Rp 415.000

Promosi Rp 500.000

Biaya lain-lain Rp 170.000

Total Rp 6.426.000

Tabel 2.8: Biaya Investasi Awal 2.7.3 Laporan Keuangan

PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN Serba Serabi

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 10% per tahun)

Uraian Tahun

1 2 3 4 5

a. Sumber Dana 10.000.000 11.000.000 12.100.000 13.310.000 14.641.000

b. Penggunaan

Dana 6.426.000 7.068.600 7.775.460 8.553.006 9.408.307

c. Arus Kas Bersih 3.573.600 3.931.400 4.324.540 4.756.994 5.23.693

d. Keadaan Kas

Awal 0 3.573.600 7.505.000 11.829.540 16.586.534

e. Keadaan Kas

Akhir 3.573.600 7.505.000 11.829.540 16.586.534 21.819.227


(47)

2.7.4 Rencana Arus Kas

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) SERBA SERABI

UNTUK TAHUN 2012

Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 7.500 7.500 7.600 7.800 7.500 7.550 7.600 7.000 7.350 7.450 7.650 7.500

Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Penerimaan 7.500 7.500 7.600 7.800 7.500 7.550 7.600 7.000 7.350 7.450 7.650 7.500


(48)

B. PENGELUARAN

Pembelian Peralatan 1.883 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembelian Bahan Baku 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458

Transportasi 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Promosi 500 0 0 0 0 0 500 0 0 0 0 0

Gaji Pimpinan 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700

Gaji Karyawan (3 org) 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

Biaya Pemeliharaan 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

Alat Tulis Kantor 20 0 20 0 20 0 20 0 20 0 20 0

Sarana Penunjang 415 415 415 415 415 415 415 415 415 415 415 415 Sub Total Pengeluaran 8.626 6.223 6.243 6.223 6.243 6.223 6.743 6.223 6.243 6.223 6.243 6.223 C. SELISIH KAS (1.126) 1276 1.357 1.577 1.257 1.327 857 777 1.107 1.227 1.407 1.277 D. SALDO KAS AWAL 0 (1.126) 150 1.507 3.084 4.341 5.668 6.525 7.302 8.409 9.636 11.043 E. SALDO KAS AKHIR (1.126) 150 1.507 3.084 4.341 5.668 6.525 7.302 8.409 9.636 11.043 12.320


(49)

2.7.5 Analisis Titik Impas

Total Fixed Cost = Peralatan + gaji + biaya pemeliharaan + sarana penunjang + ATK + promosi

= 4.653.415

Total Variable Cost = 3.458.400

Quantity = 3000 unit (100 x 30) Penjualan = Quantity x Sales Price

= 3000 x 1500

= 4.500.000

Estimasi BEP = Total Fixed Cost

Penjualan – Total Variable Cost

= 4.653.415

4.500.000 – 3.458.400

= 4,467 bulan

= 4,5 bulan

2.8 Analisis Resiko Usaha

Didalam sebuah bisnis resiko bukan hal yang baru lagi bagi pengusaha, resiko timbul karena adanya unsur ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian di akibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan perusahaan dalam memprediksi produk atau kelebihan yang dimiliki perusahaannya dimasa depan.


(50)

2.8.1 Resiko Usaha

1. Keadaan perekonomian yang tidak stabil, yang mengakibatkan perubahan harga bahan baku sehingga tingkat produktivitas terganggu. 2. Terjadinya perubahan selera pasar yang menyebabkan jumlah

pembelian terhadap barang yang di tawarkan menurun.

3. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu dapat berubah dan merugikan para pengusaha.

4. Kelalaian dalam sistem pengawasan internal yang akan menghasilkan kerugian yang tidak diharapkan.

5. Resiko yang diakibatkan oleh kesalahn sistem informasi, kesalahan manusiawi ( human error ), kegagalan sistem, dan ketidakcukupan produksi akibat bahan baku yang terbatas.

6. Munculnya usaha yang sama. 7. Perubahan alam

2.8.2 Antisipasi Resiko Usaha

1. Dengan modal yang efektif diharapkan akan memperoleh keuntungan (laba) yang seimbang bahkan lebih dari modal yang dikeluarkan.

2. Untuk mengantisipasi terjadinya gejolak ekonomi, pengusaha harus mampu memperkuat usahanya melalui cara lain yang lebih efektif dan mengurangi sedikit produksinya.

3. Resiko dari perubahan alam mungkin tidak sepenuhnya dapat dicegah karena semua itu hanya diketahui oleh ALLAH SWT kapan terjadinya.


(51)

4. Resiko yang timbul dari perubahan selera pasar, dapat diatasi dengan membuat produk dengan variasi baru yang disesuaikan dengan selera pasar serta mampu berinovasi kapanpun.

5. Untuk mencegah terjadinya kerugian yang tidak diinginkan dalam hal kelalaian dan kesalahan manusiawi, serta kesalahan akibat bahan baku yang terbatas serta sulit didapat, penulis akan menjaga dan mengawasi serta mampu memperhitungkan kapasitas bahan baku dengan jumlah produk yang akan dijual ke konsumen, agar semua bahan baku sesuai dengan jumlah produk yang diharapkan, agar bahan baku tidak terbuang sia-sia.


(52)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

1. Membuka usaha di bidang makanan merupakan ide yang sangat baik. Mengingat usaha ini sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah di masa depan.

2. Usaha ini sangat mudah dikembangkan, jika kita mau dan berusaha keras serta memiliki jiwa yang kreatif.

3. Bisnis makanan dirasa sangat bagus untuk dijalankan dan dikembangkan mengingat pasar yang ada sangatlah mendukung dan masih luas, apalagi kebanyakan orang lebih memilih usaha dibidang kuliner yang sudah terlalu banyak.

4. Keuntungan yang sangat menjanjikan dan usaha yang dapat dikembangkan, membuat usaha ini menjadi alternatif lain bagi wirausahawan yang ingin membuka usaha.


(53)

3.2 Saran

Pelaku bisnis hendaknya memiliki keberanian yang besar dalam menjalankan suatu usaha, dan memiliki perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu bisnis, yaitu dengan melakukan bisnis plan atau perencanaan bisnis yang baik terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penanganan usaha tersebut sehingga usaha tersebut dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan. Lakukan analisa pasar dengan mengadakan / melakukan berbagai survei untuk mengetahui minat pasar, sehingga kita dapat mengetahui potensi yang ada dan perkembangan usaha yang kita jalankan.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Fuad, M, Christine H, Nurlela, Sugiarto,dan Paulus Y.E.F. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini, 2010. Kewirausahaan. Medan: USU Press.

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Selemba Empat.

Zimmer, W. Thomas, Norman M. Scarboroug. 1996. Enterprenuership and The New Formation. New Jersey: Prentice Hall International Inc.


(1)

2.7.5 Analisis Titik Impas

Total Fixed Cost = Peralatan + gaji + biaya pemeliharaan + sarana penunjang + ATK + promosi

= 4.653.415

Total Variable Cost = 3.458.400

Quantity = 3000 unit (100 x 30) Penjualan = Quantity x Sales Price

= 3000 x 1500

= 4.500.000

Estimasi BEP = Total Fixed Cost

Penjualan – Total Variable Cost

= 4.653.415

4.500.000 – 3.458.400

= 4,467 bulan

= 4,5 bulan

2.8 Analisis Resiko Usaha

Didalam sebuah bisnis resiko bukan hal yang baru lagi bagi pengusaha, resiko timbul karena adanya unsur ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian di akibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan perusahaan dalam memprediksi produk atau kelebihan yang dimiliki perusahaannya dimasa depan.


(2)

2.8.1 Resiko Usaha

1. Keadaan perekonomian yang tidak stabil, yang mengakibatkan perubahan harga bahan baku sehingga tingkat produktivitas terganggu. 2. Terjadinya perubahan selera pasar yang menyebabkan jumlah

pembelian terhadap barang yang di tawarkan menurun.

3. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu dapat berubah dan merugikan para pengusaha.

4. Kelalaian dalam sistem pengawasan internal yang akan menghasilkan kerugian yang tidak diharapkan.

5. Resiko yang diakibatkan oleh kesalahn sistem informasi, kesalahan manusiawi ( human error ), kegagalan sistem, dan ketidakcukupan produksi akibat bahan baku yang terbatas.

6. Munculnya usaha yang sama. 7. Perubahan alam

2.8.2 Antisipasi Resiko Usaha

1. Dengan modal yang efektif diharapkan akan memperoleh keuntungan (laba) yang seimbang bahkan lebih dari modal yang dikeluarkan.

2. Untuk mengantisipasi terjadinya gejolak ekonomi, pengusaha harus mampu memperkuat usahanya melalui cara lain yang lebih efektif dan mengurangi sedikit produksinya.

3. Resiko dari perubahan alam mungkin tidak sepenuhnya dapat dicegah karena semua itu hanya diketahui oleh ALLAH SWT kapan terjadinya.


(3)

4. Resiko yang timbul dari perubahan selera pasar, dapat diatasi dengan membuat produk dengan variasi baru yang disesuaikan dengan selera pasar serta mampu berinovasi kapanpun.

5. Untuk mencegah terjadinya kerugian yang tidak diinginkan dalam hal kelalaian dan kesalahan manusiawi, serta kesalahan akibat bahan baku yang terbatas serta sulit didapat, penulis akan menjaga dan mengawasi serta mampu memperhitungkan kapasitas bahan baku dengan jumlah produk yang akan dijual ke konsumen, agar semua bahan baku sesuai dengan jumlah produk yang diharapkan, agar bahan baku tidak terbuang sia-sia.


(4)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

1. Membuka usaha di bidang makanan merupakan ide yang sangat baik. Mengingat usaha ini sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah di masa depan.

2. Usaha ini sangat mudah dikembangkan, jika kita mau dan berusaha keras serta memiliki jiwa yang kreatif.

3. Bisnis makanan dirasa sangat bagus untuk dijalankan dan dikembangkan mengingat pasar yang ada sangatlah mendukung dan masih luas, apalagi kebanyakan orang lebih memilih usaha dibidang kuliner yang sudah terlalu banyak.

4. Keuntungan yang sangat menjanjikan dan usaha yang dapat dikembangkan, membuat usaha ini menjadi alternatif lain bagi wirausahawan yang ingin membuka usaha.


(5)

3.2 Saran

Pelaku bisnis hendaknya memiliki keberanian yang besar dalam menjalankan suatu usaha, dan memiliki perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu bisnis, yaitu dengan melakukan bisnis plan atau perencanaan bisnis yang baik terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penanganan usaha tersebut sehingga usaha tersebut dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan. Lakukan analisa pasar dengan mengadakan / melakukan berbagai survei untuk mengetahui minat pasar, sehingga kita dapat mengetahui potensi yang ada dan perkembangan usaha yang kita jalankan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Fuad, M, Christine H, Nurlela, Sugiarto,dan Paulus Y.E.F. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini, 2010. Kewirausahaan. Medan: USU Press.

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Selemba Empat.

Zimmer, W. Thomas, Norman M. Scarboroug. 1996. Enterprenuership and The New Formation. New Jersey: Prentice Hall International Inc.