Kriptosistem DES Pengertian Kriptografi

2. Kunci pribadi private Kunci ini adalah pasangan dari kunci publik, hanya boleh diketahui oleh pihak yang membangkitkan kunci. Kriptosistem asimetrik bisa disebut juga kriptosistem kunci publik. Contoh: RSA, El Gamal, Rabin.

2.3.4 Kriptosistem DES

Data Encryption Standard DES adalah salah satu kriptosistem simetrik. Dipublikasikan sejak tahun 1977 dan telah dipakai sebagai standar selama 18 tahun. Berdasarkan data inputan yang diproses, DES termasuk dalam kriptosistem blok dimana enkripsi dilakukan terhadap 1 blok data plaintext sebanyak 64-bit dan kunci 56-bit. Plaintext tersebut dilewatkan kepada 16 tahap enkripsi yang disebut iterasi atau round. Round dapat digambarkan sebagai berikut: L i-1 L i-1 Key Shift Shift Gambar 2.3. Round pada DES S-Box Permutation P-Box P t ti Expansion Compression L i R i Key Nilai keluaran setiap round ditukar posisinya sebelum memasuki round berikutnya. Pada tiap round digunakan nilai kunci yang dibangkitkan dari kunci input melalui proses schedule. Proses tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: KEY PERMUTED CHOICE 1 C Gambar 2.4. Schedule pada DES Bagian yang terpenting dari kriptosistem DES adalah S-box. S-box ini merupakan fungsi yang memetakan suatu nilai biner 6-bit menjadi nilai biner LEFT SHIFTS D LEFT SHIFTS C 1 D 1 PERMUTED CHOICE 2 LEFT SHIFTS LEFT SHIFTS D 15 C 15 LEFT SHIFTS LEFT SHIFTS D 16 C 16 PERMUTED CHOICE 2 PERMUTED K 1 K 15 CHOICE 2 K 16 4-bit. DES memiliki 8 buah S-box yang merupakan fungsi non linear, dimana nilai keluarannya tidak dapat dikembalikan atau digunakan untuk mencari nilai inputan S-box tersebut. S-box dapat digambarkan sebagai berikut : 48-Bit Input S-Box 1 S-Box 2 S-Box 3 S-Box 4 S-Box 5 S-Box 6 S-Box 7 S-Box 8 32-Bit Output Gambar 2.5. Hubungan Antar S-box Sebelum memasuki round pertama plainteks mengalami perubahan posisi bit melalui proses initial permutasi. Dan setelah melewati round terakhir terjadi perubahan posisi bit melalui proses invers initial permutasi yang merupakan kebalikan dari initial permutasi. Output dari invers initial permutasi inilah yang kemudian menjadi blok ciphertext. Enkripsi 1 blok data pada DES dapat digambarkan sebagai berikut : Plainteks Cipherteks R R 1 =L ⊕ fR ,K 1 R 2 =L 1 ⊕ fR 1 ,K 2 R 15 =L 14 ⊕ fR 14 ,K 15 L 16 = R 15 L L 2 = R 1 R 16 =L 15 ⊕ fR 15 ,K 16 L 15 = R 14 L 1 = R IP IP -1 f f f K 1 K 16 K 2 Gambar 2.6. Skema Enkripsi DES Dalam implementasinya DES banyak digunakan untuk mengamankan data yang bersifat terbatas, dimana klasifikasinya penting tetapi tidak terlalu rahasia. Kriptosistem ini digunakan karena dianggap cukup kuat dan mudah diimplementasikan pada perangkat keras maupun perangkat lunak. Diantara aplikasi penggunaannya adalah pada bidang perbankan yaitu untuk mengenkripsi nomor Personal Identification Number PIN dan penarikan rekening dengan melalui Automated Teller Machine ATM.

2.3.4.1 Kelebihan DES

1. Proses enkripsinya lebih cepat. 2. kekuatanya terletak pada panjang kuncinya.

2.3.4.2 Kelemahan DES

1. Enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang sama 2. Panjang kunci DES yang hanya 56 bit, sehingga dengan muda bagi kriptoanalis untuk dapat membobolnya.

2.3.5 Triple Data Encryption Standard Triple DES