Tugas dan tanggung jawab Operasional Staff: Metode pengembangan system

6. Melaksanakan presentasi, dan lain-lain.

d. Tugas dan tanggung jawab Operasional Staff:

1. Bagian ini bertugas untuk melaksanakan acara sesuai dengan konsep yang telah direncanakan sebelumnya. 2. Pada saat pelaksanaan, bagian ini juga mengontrol setiap bagian pekerjaan, seperti mengontrol bagian keamanan, bagian pelaksanaan, dan lain-lain. 3. Setelah kegiatan tersebut selesai, bagian ini menilai kembali mengenai kelebihan maupun kekurangan pada saat pelaksanaan kegiatan tersebut.

2.10 Metode Penelitian

2.10.1 Pengertian Metode Penelitian

Metode ialah kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berfikir untuk menyusun suatu gagasan yang terarah dan terkait dengan maksud dan tujuan.Hasibuan, 2007 Metode penelitian merupakan suatu kerangka dan asumsi yang ada dalam melakukan elaborasi penelitian sedangkan metode penelitian memerlukan teknik atau prosedur untuk menganalisa data yang ada. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang ada dalam penelitian sedangkan metode penelitian adalah cara dari setiap langkah yang ada.Hasibuan, 2007 Langkah-langkah dalam metodologi penelitian sebaiknya disesuaikan dengan metode, prosedur, tools dan lain sebagainya. Hal ini berguna untuk membantu dalam memecahkan permasalahan yang ada dan juga membantu dalam menangani, mengontrol, dan mengevaluasi suatu proses risetpenelitian.Hasibuan, 2007. 2.10.2 Metodologi Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian dimaksudkan sebagai pencatatan peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi penelitian. Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan berdasarkan beberapa cara pengumpulan.Hasan, 2004. I. Studi Pustaka Kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporan- laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.Anggoro, 2007. II. Studi Lapangan a. Wawancara Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti. Hasan, 2004. b. Observasi Pengamatan atau observasi adalah cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan laboratorium terhadap objek yang diteliti populasi atau sampel. Hasan, 2004. III. Studi Literatur Sejenis Studi literatur sejenis adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan data dari peneliti sebelumnya.Hasan, 2004.

2.11 Metode pengembangan system

Dalam sebuah perancangan perangkat lunak diperlukan model-model proses atau paradigm rekayasa perangkat lunak berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat bantu yang dipakai dan control serta penyampaian yang dibutuhkan. Menurut Pressman, 2005 ada beberapa proses model diantaranya Sequential Linier, Prototype, Rapid Aplication Development RAD, Incremental, Iterative, Spiral, Concurrent, Componen-Based Development, Model Metode Fomral, Aspect Oriental Software Development, Unified Process,dan Extreme Programming XP. Berikut perbedaan model-model pengembangan sistem yang dapat dilihat pada Table 2.7 lampiran B-1. Dalam perancangan sistem ini peneliti menggunakan Metodologi Extreme Programming XP. Ada beberapa model XP. Dalam skripsi ini peneliti memakai model Agile XP yang berskala kecil. Extreme Programming XP adalah ringan, efisien, berisiko rendah, fleksibel, dapat diprediksi, ilmiah, dan cara yang menyenangkan untuk mengembangkan perangkat lunak. Beck, 1999. Extreme Programming XP adalah metode pengembangan perangkat lunak yang ringan dan termasuk salah satu agile methods yang dipelopor oleh Kent Beck, Ron Jeffries, dan Ward Cunningham. XP merupakan agile methods yang paling banyak digunakan dan menjadi sebuah pendekatan yang sangat terkenal. Sasaran XP adalah tim yang dibentuk berukuran antara kecil sampai medium saja, tidak perlu menggunakan sebuah tim yang besar. Hal ini dimaksudkan untuk menghadap requirements yang tidak jelas maupun terjadinya perubahan-perubahan requirements yang sangat cepat. XP sebagai sebuah metode yang dinamis diperlihatkan dalam empat values yang dimilikinya dan keempatnya merupakan dasar-dasar yang diperlukan dalam XP. Kent Beck menyatakan bahwa tujuan jangka pendek individu sering berbenturan dengan tujuan sosial jangka panjang. Karena itu dibuatlah values yang menjadi aturan, hukuman, dan juga penghargaan. Keempat values tersebut adalah: 1. Komunikasi Communication 2. Kesederhanaan Simplicity 3. Umpan Balik Feedback 4. Keberanian Courage Ada empat tahapan yang dilakukan dalam melakukan pengembangan aplikasi XP Extreme Programming , yaitu : Gambar 2.13. Fase dari XP Pressman, 2010

1. Perencanaan planning

Perencanaan planning yang membentuk suatu rangkaian User Story. Serta adanya studi kelayakan karena Studi Kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahap ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling. \ Tabel 2.8 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Aspek Pertimbangan Teknis Tersediakah perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan? Ekonomi Dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya? Hukum dan Etika Apakah sistem yang diusulkan tidak bertentangan dengan etika atau hukum? Operasional Apakah rancangan sistem seperti ini akan dibantu oleh orang-orang yang akan menggunakannya? Jadwal Mungkinkah menerapkan sistem tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan? Mcleod, 2001

2. Perancangan designing

Perancangan designing yang menekankan pada kesederhanaan, mengikuti aturan KIS keep it simple.

3. Pengkodean coding

Sebelum melakukan pengkodean, terlebih dahulu membuat unit testing untuk menguji ketepatan aplikasi tersebut. Setelah itu baru dilakukan pengkodean untuk tiap-tiap user story.

4. Testing

Testing pada XP dilakukan melalui unit testing, yaitu uji coba pada setiap unit yang ada pada aplikasi. Ada 2 dua metode untuk melakukan unit testing, yaitu dengan Black Box Testing dan White Box Testing. Akan tetapi peneliti disini hanya menggunakan Black Box Testing. a. Black Box Testing Pada Black Box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian di amati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. b. White Box Testing White box testing adalah cara pengujian dengan melihat kedalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variable, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan di cek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang. Fatta, 2007.

2.12 Unified Modelling Language UML