Algoritma kriptografi Pengertian Kriptografi

a. Symmetric algorithm, memakai share key untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. b. Asymmetric algorithm, memakai dua key, yaitu public key untuk enkripsi dan private key untuk dekripsi Kurniawan, 2008.

2.3.3 Algoritma kriptografi

Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis untuk menyelesaikan masalah yang disusun secara sistematis. Algoritma kriptografi merupakan merupakan langkah-langkah logis bagaimana menyembunyikan pesan dari orang-orang yang tidak berhak atas pesan tersebut Ariyus, 2008. Algoritma kriptografi terdiri dari tiga fungsi dasar, yaitu: 1. Enkripsi : merupakan hal yang sangat penting dalam kriptografi, merupakan pengamanan data yang dikirimkan agar terjaga kerahasiaannya. Pesan asli disebut plaintext, yang di ubah menjadi kode- kode yang tidak di mengerti. Enkripsi bisa diartikan dengan cipher atau kode. Beda halnya dengan enkripsi, untuk mengubah teks-asli ke bentuk teks kode kita menggunakan algoritma yang dapat mengkodekan data yang kita ingini. Sebagai contoh : kita mengubah beberapa kata menjadi angka, seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 2.1 Contoh Enkripsi Huruf Asal Huruf diganti A 4 U 2 I 1 E 3 O 8 PHY 7 Dari tabel diatas, misalkan kita mempunyai kata CRYPTOGRAPHY, maka akan menjadi CR7PT8GR47. 2. Dekripsi : merupakan kebalikan dari enkripsi. Pesan yang telah di enkripsi dikembalikan ke bentuk asalnya teks-asli, disebut dengan dekripsi pesan. Algoritma yang digunakan untuk dekripsi tentu berbeda dengan algoritma yang digunakan untuk enkripsi. Sebagai contoh: kata CR7PT8GR47 dengan menggunakan algoritma dekripsi tertentu, akan menjadi kata CRYPTOGRAPHY 3. Kunci : yang dimaksud disini adalah kunci yang dipakai untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Kunci terbagi menjadi dua bagian, yaitu: kunci rahasia private dan kunci umum public. Berikut ilustrasi proses enkripsi dan dekripsi : Ciphertext Plaintext Kunci Kunci Plaintext Enkripsi Dekripsi Gambar 2.2. Ilustrasi Proses Enkripsi dan Dekripsi Secara matematis proses enkripsi dan dekripsi dapat digambarkan sebagai: C = EP dan P = DC, sehingga P = DEP Dimana P = plaintext C = ciphertext E = fungsi enkripsi yang memetakan plaintext ke ciphertext D = fungsi dekripsi yang memetakan ciphertext ke plaintext Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu Munir, 2006: 1. Kerahasiaan confidentiality, adalah layanan yang ditujukan untuk menjaga agar pesan tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak berhak. 2. Integritas data data integrity, adalah layanan yang menjamin bahwa pesan masih asliutuh atau belum pernah dimanipulasi selama pengiriman. 3. Otentikasi authentication, adalah layanan yang berhubungan dengan identifikasi, baik mengidentifikasi kebenaran pihak-pihak yang berkomunikasi user authentication atau entity authentication maupun mengidentifikasi kebenaran sumber pesan data origin authentication. 4. Nirpenyangkalan non-repudiation, adalah layanan untuk mencegah suatu entitas yang berkomunikasi melakukan penyangkalan, yaitu pengirim pesan menyangkal melakukan pengiriman atau penerima pesan menyangkal telah melakukan pengiriman. Kriptosistem membutuhkan suatu kunci, berdasarkan kunci yang digunakan kriptosistem dibagi menjadi dua yaitu :

2.3.3.1 Kriptosistem Simetrik

Enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang sama. Contoh: DES, RC4, Blowfish, AES, IDEA, A5.

2.3.3.2 Kriptosistem Asimetrik

Enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang berbeda tetapi merupakan pasangan. Pasangan tersebut terdiri dari : 1. Kunci publik public Kunci ini dapat disebarkan kesiapa saja. Setiap yang mengetahui kunci ini dapat melakukan enkripsi namun cipherteks yang dihasilkan hanya dapat didekripsi menggunakan kunci pasangannya. 2. Kunci pribadi private Kunci ini adalah pasangan dari kunci publik, hanya boleh diketahui oleh pihak yang membangkitkan kunci. Kriptosistem asimetrik bisa disebut juga kriptosistem kunci publik. Contoh: RSA, El Gamal, Rabin.

2.3.4 Kriptosistem DES