BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme dan etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Responden
penelitian ini berjumlah 68 orang auditor pada kantor akuntan publik yang terletak di Jakarta dan Tangerang Selatan. Berdasarkan pada data yang telah
dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaruh profesionalisme terhadap pertimbangan tingkat materialitas
menunjukkan hasil yang signifikan negatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat profesionalisme semakin rendah pertimbangan
tingkat materialitas .Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hastuti dkk 2003, Hendro Wahyudi dan Aida Ainul
Mardiyah 2006, serta Winda Fridati2005. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor pengalaman auditor. Auditor yang memiliki pengalaman yang
luas tentu memiliki tingkat profesionalisme yang lebih baik dibandingkan dengan auditor yang pengalamannya minim.
2. Pengaruh etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas menunjukkan hasil yang signifikan positif. Hal ini menunjukkan bahwa
kepatuhan akan etika yang baik berbanding lurus dalam menentukan
pertimbangan tingkat materialitas. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Agoes 1996, Arleen Herawaty dan Yulius
Kurnia Susanto2006, Nizarul Alim, Trisni Hapsari dan Liliek Purwanti 2007.
3. Pengaruh profesionalisme dan etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas menunjukkan hasil yang signifikan positif. Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Arleen Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto 2006, Hastuti dkk 2003, Winda Fridati 2005
B. Implikasi
Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa profesionalisme dan etika profesi berpengaruh terhadap
pertimbangan tingkat materialitas. Profesionalisme auditor merupakan kualitas diri yang terbentuk berdasarkan pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial
akan pekerjaan, adanya tanggung jawab yang melekat secara profesi, kemandirian dan hubungan dengan rekan seprofesi, sehingga faktor
pengalaman individu dalam menghadapi situasi sulit dan berulang sangat berpengaruh terhadap ketepatan untuk menilai materialitas suatu akun atau
laporan keuangan. Etika profesi sendiri terbentuk untuk mengikat profesi secara moral, sehingga individu profesi dapat bertindak ideal dalam
menjalankan profesinya. Prinsip-prinsip etika profesi akuntansi sendiri bersifat mengikat sehingga mengharuskan akuntan untuk berperilaku sesuai aturan
yang telah ditetapkan. Semakin baik akuntan memiliki komitmen terhadap
aturan etika maka semakin baik pula dalam menentukan pertimbangan tingkat materialitas dan pengambilan keputusan.
C. Saran