Ponemon 1992 dalam St Vena Purnamasari 2006:6 menyatakan bahwa perkembangan ke tahap pertimbangan etis yang lebih tinggi akan
membantu sensitifitas seorang individu untuk lebih mengkritisi kejadian, masalah dan konflik. Auditor dengan kapasitas pertimbangan etis yang
tinggi akan lebih baik dalam menghadapi konflik dan dilema etis.
C. Model Penelitian
Model hubungan antar variabel untuk penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.1 Pengaruh Profesionalisme dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat
Materialitas D. Perumusan Hipotesa Penelitian
Penelitian dengan menggunakan dimensi profesionalisme Hall 1968 yang dilakukan oleh Winda Fridati 2005 menunjukkan bahwa
dimensi profesionalisme mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dan penelitian yang dilakukan Arleen
Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto 2008 menunjukkan Kode Etik IAPI
dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik, Standar Profesi Akuntan Publik SPAP dan standar pengendalian mutu auditing merupakan acuan
yang baik untuk mutu auditing. Semakin tinggi akuntan publik menaati kode etik maka semakin baik pula pertimbangan tingkat materialitas.
Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
Ha
1
: Dimensi profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit laporan
keuangan. Ha
2
: Etika profesi berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit laporan keuangan.
Ha
3:
Dimensi profesionalisme yaitu pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, kepercayaan terhadap profesi, hubungan dengan
rekan seprofesi dan etika profesi berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam pemeriksaan
laporan keuangan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang lingkup Penelitian
Populasi dapat diartikan sebagai sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik KAP yang berada di Jakarta dan Tangerang
Selatan.
B. Metode Penentuan Sampel
Responden dalam penelitian ini adalah para profesional yang bekerja di Kantor Akuntan Publik baik sebagai partner, manager, senior dan junior
auditor maupun pegawai magang. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah nonprobabilitas sampling, yaitu apabila setiap elemen populasi tidak
mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan sampel berdasarkan kemudahan convenience sampling,
yang mengumpulkan informasi dari elemen populasi yang tersedia pada saat dilakukannya penelitian untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian. Kuesioner ini dititipkan pada profesional yang bekerja di Kantor Akuntan Publik untuk kemudian dibagikan kepada auditor yang bekerja di
KAP bersangkutan sesuai kepentingan penelitian dan dikembalikan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.